Pengakuan Mengejutkan Eks Manajer Persibara Soal Mafia Bola

Reporter

Adam Prireza

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 27 Februari 2019 17:10 WIB

(Ki-ka) mantan Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indriyani, kuasa hukumnya, Boyamin Saiman, dan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Februari 2019. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta -Mantan Manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indriyani memberikan pengakuan usai membongkar kasus dugaan mafia bola.

Lasmi mengaku dirinya banyak menerima intimidasi usai mengungkap dugaan praktek mafia bola dalam bentuk pengaturan skor.
Baca : Pengaturan Skor di Final Piala AFF, 3 Pemain Diperiksa Satgas

Lasmi menduga intimidasi itu ditujukan agar ia berhenti berbicara soal praktik mafia bola. Ia pun telah mengadukan hal tersebut ke Satuan Tugas Antimafia Sepak Bola Polri.

"Intinya saya banyak diintimidasi untuk saya berhenti berbicara. Ada beberapa teror," tutur dia di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Rabu, 27 Februari 2019.

Lasmi mengatakan tak tau menau ihwal sosok yang kerap mengintimidasinya. Ia menyebut intimidasi datang setelah menjadi narasumber dalam acara Mata Najwa yang berjudul "PSSI Bisa Apa Jilid 2: Klub Liga Tiga Setor Rp 1,3 Miliar untuk Naik Kasta."

Dalam acara tersebut, Lasmi bersama ayahnya, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono berbicara soal dugaan praktik mafia bola pada tingkatan Liga Tiga Indonesia. "Mungkin lewat intimidasi mereka berharap saya mencabut kasus ini," tutur Lasmi.

Lasmi sebelumnya melaporkan dugaan pengaturan skor dalam laga Persibara melawan PS Pasuruan ke Satgas Antimafia Bola. Hingga saat ini, Satgas telah menetapkan 16 tersangka. Mereka adalah Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono, anggota Komisi Eksekutif PSSI Johar Lin Eng, Komisi Disiplin PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih, serta mantan anggota Komisi Eksekutir PSSI Hidayat.

Kemudian, pemilik klub PSMP Mojokerto Vigit Waluyo, koordinator wasit berinisial ML, bekas Komisi Wasit Priyanto alias Mbah Pri dan anaknya Anik, dan Wasit Nurul Safarid.

Simak pula :
Tersanga Baru Kasus Pengaturan Skor Diumumkan, Ini Perannya?

Selain itu, perangkat pertandingan Persibara Banjarnegara vs PS Pasuruan, meliputi CH(wasit cadangan), DS (pengawas pertandingan), P (asisten wasit), dan MR (asisten wasit 2). Berikutnya, Muhammad Mardani alias Dani, Musmuliadi alias Mus (seorang pesuruh di PT Persija), dan Abdul Gofar, yakni pesuruh di PSSI.

Advertising
Advertising

Dari 16 tersangka dugaan mafia bola tersebut, baru enam orang yang berkasnya sudah dilimpahkan oleh Satgas Antimafia Sepak Bola ke kejaksaan. Mereka adalah Johar Lin Eng, Komisi Dwi Irianto alias Mbah Putih, Vigit Waluyo, koordinator wasit berinisial ML, Priyanto alias Mbah Pri dan anaknya Anik, serta wasit Nurul Safarid.

Berita terkait

Bareskrim Limpahkan Kasus Match Fixing Mafia Bola Liga 2 ke Kejari Sleman

18 Januari 2024

Bareskrim Limpahkan Kasus Match Fixing Mafia Bola Liga 2 ke Kejari Sleman

Bareskrim mengirim 7 tersangka kasus mafia bola Liga 2 ke Kejaksaan Negeri Sleman lantaran berkasnya sudah masuk tahap II.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Apresiasi Langkah Polri Perangi Judi Online dan Mafia Bola, Ini Harapannya

15 Desember 2023

Presiden Jokowi Apresiasi Langkah Polri Perangi Judi Online dan Mafia Bola, Ini Harapannya

Presiden Jokowi mengapresiasi upaya Polri dalam memberantas judi online dan mafia sepak bola.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Jempol Penanganan Mafia Bola: Sangat Bagus

14 Desember 2023

Jokowi Beri Dua Jempol Penanganan Mafia Bola: Sangat Bagus

Presiden Jokowi mengapresiasi penanganan mafia bola oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Polri.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: PSSI Siap Diinvestigasi untuk Ungkap Kasus Mafia Bola dan Match Fixing di Indonesia

14 Desember 2023

Erick Thohir: PSSI Siap Diinvestigasi untuk Ungkap Kasus Mafia Bola dan Match Fixing di Indonesia

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan pemberantasan mafia bola dan pengungkapan match fixing di Liga Indonesia tidak pandang bulu.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: Upaya Pemberantasan Mafia Bola Telah Memasuki Babak Baru

13 Desember 2023

Erick Thohir: Upaya Pemberantasan Mafia Bola Telah Memasuki Babak Baru

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan bahwa upaya pemberantasan mafia sepak bola kini telah memasuki babak baru.

Baca Selengkapnya

Polri Tetapkan 8 Tersangka Kasus Match Fixing Liga 2

13 Desember 2023

Polri Tetapkan 8 Tersangka Kasus Match Fixing Liga 2

Kepala Satgas Antimafia Bola Asep Irjen Asep Edi Suheri mengatakan pihaknya telah menetapkan 8 tersangka dalam kasus match fixing di Liga 2 2018.

Baca Selengkapnya

Kata Erick Thohir Soal Penetapan 2 Tersangka Baru dalam Kasus Pengaturan Skor Liga 2

13 Oktober 2023

Kata Erick Thohir Soal Penetapan 2 Tersangka Baru dalam Kasus Pengaturan Skor Liga 2

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan hukuman larangan berkecimpung menanti para tersangka pengaturan skor Liga 2. Kepolisian masih kumpulkan bukti.

Baca Selengkapnya

Klub Liga 2 yang Terlibat Match Fixing Gelontorkan Dana hingga Rp 800 Juta untuk Suap Wasit

12 Oktober 2023

Klub Liga 2 yang Terlibat Match Fixing Gelontorkan Dana hingga Rp 800 Juta untuk Suap Wasit

Kepala Satgas Antimafia Bola Polri Asep Edi Suheri mengatakan ada kemungkinan dana untuk suap wasit lebih dari Rp 800 juta di kasus match fixing ini.

Baca Selengkapnya

Satgas Antimafia Bola Polri Jelaskan Peran 2 Tersangka Baru Match Fixing Liga 2 2018

12 Oktober 2023

Satgas Antimafia Bola Polri Jelaskan Peran 2 Tersangka Baru Match Fixing Liga 2 2018

Satgas Antimafia Bola menungkap dua tersangka baru dalam kasus match fixing Liga 2 2018 berinisial VW dan DR.

Baca Selengkapnya

Satgas Antimafia Bola Polri Ungkap Klub Terlibat Match Fixing Masih Main di Liga 1

12 Oktober 2023

Satgas Antimafia Bola Polri Ungkap Klub Terlibat Match Fixing Masih Main di Liga 1

Kepala Satgas Antimafia Bola Asep Edi Suheri mengungkapkan klub yang terlibat match fixing Liga 2 habiskan uang hingga Rp 800 juta.

Baca Selengkapnya