Cerita Jaksa Soal Awal Mula Kebohongan Ratna Sarumpaet

Jumat, 1 Maret 2019 16:08 WIB

Kiri: foto Ratna Sarumpaet dengan wajah lebam, yang diakuinya akibat penganiayaan, disebar lewat akun Twitter Rachel Maryam pada awal Oktober 2018. Kanan: Foto Ratna yang diambil pada 9 April 2018. Twitter.com/cumarachel (kiri), TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus penyebaran berita bohong Ratna Sarumpaet mengaku hendak ke Bandung kepada para asistennya, Ahmad Rubangi, Saharudin, dan Makmur Julianto alias Pele, pada Jumat, 21 September 2018.

Baca: Cuitan Tokoh yang Sempat Terperdaya Hoax Ratna Sarumpaet

"Namun terdakwa tidak pergi ke Bandung, melainkan pergi ke Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat," ujar Jaksa Penuntut Umum Payaman saat membacakan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 28 Februari 2019.

Fakta tersebut tertuang dalam surat dakwaan dari JPU untuk Ratna. Berdasarkan surat tersebut, tujuan Ratna pergi ke RS Bina Estetika adalah untuk melakukan operasi pengencangan kulit wajah atau facelift dengan dokter Sidik Setiamihardja.

Sesampainya di sana, Ratna ditempatkan di ruang perawatan kamar B1 lantai 3. Ia menjalani rawat inap sejak Jumat-Senin, 21-24 September 2018.

"Bahwa selama menjalani rawat inap tersebut, terdakwa beberapa kali mengambil foto wajahnya dalam kondisi lebam dan bengkak akibat tindakan medis dengan menggunakan handphone merk iPhone," tutur Payaman.

Ratna pulang ke rumah pada Senin, 24 September 2019. Di perjalanan pulang, ia mengirimkan beberapa foto wajahnya yang lebam melalui aplikasi percakapan Whatsapp kepada asistennya, Ahmad Rubangi. Ratna menyebut dirinya dipukuli oleh dua orang.

Sesampainya di rumah, Ratna lantas menyuruh Ahmad memanggil dua orang rekannya, Saharudin dan Pele. Di dalam kamar Ratna bercerita sambil menangis bahwa dirinya telah dipukuli orang sambil menunjukkan wajahnya yang lebam-lebam.

Ratna juga menceritakan peristiwa penganiayaan itu ke beberapa rekannya, mulai dari pengamat politik Rocky Gerung, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Wakil Ketua Umum Badan Pemenangan atau BPN Prabowo - Sandiaga Nanik S. Deyang, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, hingga Capres Prabowo Subianto.

Bahkan Prabowo menggelar konferensi pers tentang penganiayaan terhadap Ratna. Prabowo mensinyalir peristiwa dugaan penganiayaan Ratna adalah intimidasi terkait dengan sikap politiknya.

"Ya kalau ternyata tidak ada barang yang dicuri dan uang yang dicuri, apalagi kalau bukan proses intimidasi?" kata Prabowo di rumah pribadinya, Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Selasa malam, 2 Oktober 2018.

Dalam formasi Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga, aktivis Ratna Sarumpaet memang tercatat sebagai juru kampanye timses Prabowo.

Belakangan polisi membongkar kebohongan Ratna. Polisi pun menangkap wanita berusia 69 tahun itu pada Kamis malam, 4 Oktober 2018 di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, saat hendak bertolak ke Cile. Sejak keesokan harinya, 5 Oktober 2019, Ratna ditahan di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya.

Advertising
Advertising

Baca: Didakwa Pasal Berlapis, Ratna Sarumpaet Terancam Penjara 10 Tahun

Dalam sidang perdana yang digelar kemarin, JPU mendakwa Ratna Sarumpaet dengan dua pasal tentang penyebaran berita bohong di media sosial. Dakwaan kesatu adalah Pasal 14 ayat (1) UU No. 1 Thn 1946 ttg Peraturan Hukum Pidana atau dakwaan kedua pasal 28 ayat (2) jo 45A ayat (2) UU No 19 Thn 2016 tentang Perubahan atas UU No 11 Thn 2008 ttg Informasi dan Transaksi Elektronik atau UU ITE. Ibu dari artis Atiqah Hasiholan itu terancam pidana penjara maksimal selama 10 tahun.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

29 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

1 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

2 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

5 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

6 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

16 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

17 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

17 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

17 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya