Cawagub DKI Ditolak FBR, PKS Intensifkan Sosialisasi

Editor

Ali Anwar

Senin, 4 Maret 2019 05:07 WIB

Calon Wakil Gubenur DKI Jakarta yang diajukan Partai Keadian Sejahtera (PKS) Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu, September 2018. Foto: Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sakhir Purnomo menjelaskan pihaknya tengah mengintensifkan sosialisasi dua calon wakil gubernur atau cawagub DKI Jakarta dari PKS. Hal ini menyusul adanya penolakan dari salah satu organisasi masyarakat (Ormas), yakni Forum Betawi Rempug atau FBR.

Baca juga: PKS Sebut Anies Baswedan Serahkan Nama Cawagub DKI ke DPRD Besok

"Silaturahim dan komunikasi Cawagub DKI dengan berbagai kalangan terus dijalin. Selain itu, cawagub juga cukup intensif bersosialisasi dengan masyarakat melalui berbagai momentum," ujar Sakhir saat dihubungi Tempo pada Ahad, 3 Maret 2019.

Selain kepada masyarakat, Sakhir menuturkan kedua kadernya itu juga terus menjalin silaturahmi dan komunikasi dengan fraksi lain di DPRD SKI Jakarta. Sebab, pada akhirnya fraksi di DPRD yang akan memilih salah satu di antara kedua Cawagub DKI itu.

Lima hari lalu, FBR menyatakan ketidaksetujuannya terhadap dua Cawagub DKI dari PKS, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Ormas itu bahkan sampai memasang spanduk penolakan di pagar DPRD Jakarta.

Advertising
Advertising

Ketua Umum FBR Luthfi Hakim mengatakan alasan penolakan dua Cawagub DKI dari PKS karena dirinya dan konstituennya tak mengenal dua kader PKS yang bersama Partai Gerindra.

"Iya betul (menolak). Meskipun dia pengganti, kan masyarakat perlu tahu, perlu kenal siapa calon pemimpinnya," kata Luthfi.

Luthfi menuturkan, masyarakat Ibu Kota harus mengenal sosok calon pemimpinnya. Hingga saat ini FBR tak mengenal Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. "Karena kami belum kenal, jadi saya belum komentar," ujar Luthfi.

Sedangkan budayawan Betawi Yahya Andi Saputra mengatakan sama sekali tidak mempermasalahkan atau keberatan dengan dua nama Cawagub DKI dari PKS.

Menurut Yahya, pihaknya siap menerima cawagub DKI dari partai yang sudah memenuhi syarat konstitusional. "Asalkan dipilih sesusai mekanisme," ujar Yahya saat dihubungi Tempo pada Ahad, 3 Maret 2019.

Baca juga: Budayawan Betawi Tak Masalah Cawagub DKI dari PKS

Yahya justru ingin Ccawagub DKI segera dipilih. Sebab, kata dia, saat ini performa Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta terlihat pincang. “Ia ibaratkan dengan sebutan sengkle (miring sebelah), sehingga memerlukan sosok wakil secepatnya, agar tak terus sengkle,” ujar Yahya.

Berita terkait

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

4 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

8 jam lalu

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

PSI menduga suara partainya dalam pemilihan legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara berpindah ke Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

14 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

14 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

1 hari lalu

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

PPP mencabut dalil dalam permohonan sengketa pileg soal perpindahan ribuan suara mereka ke PAN dan Gerindra. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

1 hari lalu

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

PKS memilih tak menggubris pernyataan Partai Gelora yang menolak rencana mereka bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

1 hari lalu

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

Gerindra membuka pendaftaran untuk posisi wali kota.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

1 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

1 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya