Dinkes: Jumlah Kasus DBD Awal 2019 Hampir Samai Sepanjang 2018
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Ninis Chairunnisa
Senin, 4 Maret 2019 16:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sampai 2 Maret 2019, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di ibu kota sudah menyentuh angka 2.282 kasus dengan satu kematian. Jumlah tersebut hampir menyamai jumlah kasus DBD sepanjang tahun 2018 yang jumlahnya 2.963 kasus dengan dua kematian.
"Memang kasus DBD kita di atas rata-rata, tapi belum Kasus Luar Biasa (KLB)," Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 4 Maret 2019.
Baca: Pasien DBD di Kabupaten Tangerang 159 Orang, Dua Meninggal
Widyastuti mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai melonjaknya kasus DBD ini. Apalagi, saat ini musim hujan masih akan berlangsung hingga akhir Maret dan membuat tingkat kelembapan bertambah. Kondisi ini menjadikan nyamuk lebih banyak berkembang biak.
Menurut data yang dibeberkan, jumlah kasus DBD terbanyak terjadi pada tahun 2016. Saat itu, kasus DBD menyentuh angka 20.432 kasus. Dari puluhan ribu kasus, terdapat 14 orang yang meninggal.
Untuk mengantisipasi terus meningkatnya kasus DBD, Widyastuti mengimbau kepada warga Jakarta untuk rutin melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik).
Baca: Musim Hujan, Penderita DBD di Jakarta Mencapai 2.200 Kasus
Widyastuti juga meminta masyarakat melakukan gerakan mengubur, menguras dan menutup (3M) dengan benar. Ia menjelaskan kesalahan penerapan 3M yang sering terjadi di masyarakat terjadi saat menguras.
Masyarakat cenderung hanya membuang air di bak penampungan. "Padahal telur nyamuk itu menempel di dinding bak penampungan. Saat air diisi lagi, jentik nyamuk berkembang biak," kata Widyastuti.
Widyastuti juga mengajak warga memelihara ikan pemakan jentik nyamuk DBD seperti ikan cupang, koi, ikan mas, hingga kura-kura. Selain itu, dia menyarankan masyarakat menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender, serai, dan lemon.