Pengamat: Kalau Pikirkan Anies, Penetapan Wagub DKI Harus Cepat

Editor

Ali Anwar

Jumat, 8 Maret 2019 05:11 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri pelantikan Wakil Ketua DPRD dari partai Demokrat, Santoso, di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Februari 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, heran pembahasan dua calon wakil gubernur atau cawagub DKI Jakarta berlarut-larut. Dia menyatakan, partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno terlalu lama menetapkan cawagub DKI untuk direkomendasikan menjadi wagub DKI.

Baca juga: Gerindra DKI Diingatkan Bisa Picu Public Distrust Bagi Prabowo

"Kalau misalnya Gerindra-PKS memikirkan Pak Anies dan rakyat Jakarta mestinya dipercepat," kata Pangi saat dihubungi, Kamis, 7 Maret 2019.

Menurut Pangi, seharusnya Gerindra dan PKS tak perlu menghabiskan waktu enam tujuh bulan untuk memilih dua sosok yang layak direkomendasikan jadi wagub DKI. Sebab, dua partai ini sudah bersekutu. Lagipula, ujar Pangi, hanya ada dua partai yang mendiskusikan siapa calon yang pantas mendampingi Gubernur DKI Anies Baswedan.

Dampaknya, Pangi menambahkan, adalah warga dan pemerintahan DKI Jakarta dirugikan. Beberapa tugas wagub jadi tak ada yang mengisi. Contohnya peninjauan di Kepulauan Seribu, memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terserap, dan mengawasi kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Advertising
Advertising

"Apalagi fungsi wagub di DKI bukan sekadar ban serep. Mereka punya fungsi inti, tidak sama dengan wagub-wagub di daerah lain," kata Pangi.

Pangi melihat banyak konflik kepentingan alias conflict interest dalam penetapan dua cawagub DKI. Gerindra DKI menginginkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Mohamad Taufik yang dicalonkan. Sementara PKS menolak Taufik dan berpegang pada janji Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bahwa kursi DKI 2 milik kader PKS.

Saat ini Anies Baswedan telah menyerahkan surat penetapan cawagub DKI kepada DPRD DKI. Dalam surat itu tertulis dua nama cawagub DKI, yakni Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) DKI PKS Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.

Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengatakan, pemilihan satu dari dua cawagub DKI itu menggunakan sistem voting. Suara sah bila dua per tiga dari 106 anggota Dewan menandatangani daftar hadir dan datang dalam rapat paripurna pemilihan wagub.

Baca juga: Budayawan Betawi Tak Masalah Cawagub DKI dari PKS

Dia berujar, bisa saja pemilihan wagub DKI berlangsung setelah pilpres dan anggota Dewan menolak kedua calon dari kader PKS itu. Lama tidaknya penetapan bergantung pada lobi-lobi cawagub DKI. Adapun partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno harus memilih lagi kader untuk dicalonkan jadi wagub DKI.

Berita terkait

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

2 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

15 jam lalu

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

Timnas AMIN dibubarkan pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

17 jam lalu

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

PPP mencabut dalil dalam permohonan sengketa pileg soal perpindahan ribuan suara mereka ke PAN dan Gerindra. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

18 jam lalu

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

PKS memilih tak menggubris pernyataan Partai Gelora yang menolak rencana mereka bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

21 jam lalu

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

Gerindra membuka pendaftaran untuk posisi wali kota.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

1 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

1 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

1 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya