BKD Sebut Tak Perlu Ada Tes dalam Rotasi Pejabat DKI

Jumat, 15 Maret 2019 16:12 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyematkan tanda jabatan baru untuk pejabat eselon III - I di lapangan Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 25 Februari 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir mengatakan tak perlu ada tes assessment dalam rotasi pejabat DKI. Hal itu berlaku bila pejabat yang kena rotasi sebelumnya sudah menduduki jabatan struktural, minimal di eselon IV.

Chaidir menjelaskan tes hanya berlaku untuk pejabat yang dipromosikan. Sementara pejabat yang diturunkan posisinya alias demosi, tak perlu menjalani tes. Sebab, mereka sudah mengikuti tes kompetensi sewaktu masih staf untuk naik menjadi eselon IV.

Baca: DPRD DKI Bentuk Pansus Rotasi Pejabat DKI Era Anies, BKD: Silakan

"Ketika seorang tetap mau dipromosikan perlu dilakukan tes assessment. Tapi ketika, misalnya saya geser nih dulu di Dinas Sosial, (sekarang) saya BKD, tidak perlu dilakukan assessment karena data assessment sudah ada," kata Chaidir saat dihubungi Tempo, Jumat, 15 Maret 2019.

Wakil Ketua Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI William Yani sebelumnya menilai ada kejanggalan dalam mutasi 1.125 pejabat yang tanpa lelang itu. William juga mempertanyakan apakah ada tes terhadap 1.125 pejabat sebelum dirotasi. Dia berujar seharusnya ada tes dengan jumlah rotasi sebanyak itu agar menghindari subjektivitas pimpinan.

Advertising
Advertising

Menurut Chaidir, tes diwajibkan bagi staf yang dipromosikan menjadi camat (eselon III) atau lurah (eselon IV). Mereka harus mengikuti tes kompetensi terlebih dulu agar memenuhi syarat menjabat sesuai aturan yang berlaku.

Baca: Komisi A DPRD Putuskan Bentuk Pansus Rotasi Pejabat DKI

Chaidir menyebut ada tiga syarat jabatan, yakni latar belakang manajerial, sosial kultur, dan kemampuan teknis. Adapun hasil tes kompetensi berlaku hingga dua tahun. "Iya (setelah dua tahun) tes ulang kembali," ujarnya.

Karena itulah, 1.125 pejabat DKI yang kena rotasi tak perlu menjalani tes. Sebab, mereka adalah pejabat lama yang sudah mengikuti tes kompetensi sedari dulu. Rotasi 1.125 pejabat mempertimbangkan kinerja masing-masing. "Evaluasinya berdasarkan kinerja," kata Chaidir.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merotasi 1.125 pejabat DKI pada akhir Februari 2019. Chaidir memastikan rotasi berjalan sesuai prosedur yang artinya tak ada kepentingan apapun. Namun, Komisi A DPRD justru menerima laporan adanya dugaan subjektivitas pimpinan dalam perombakan setelah mendengar cerita dari lurah dan camat yang didemosi. Dewan pun memutuskan untuk membentuk panitia khusus atau pansus rotasi pejabat DKI itu.

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 jam lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

1 hari lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

Ray Rangkuti menyinggung partai non-koalisi KIM yang hendak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal itu dianggap tidak menghormati rakyat

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

1 hari lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

1 hari lalu

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

Anies Baswedan menyatakan langkah barisannya melakukan gugatan dugaan kecurangan Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK) bukanlah hal sia-sia.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

2 hari lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

2 hari lalu

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

Anies Baswedan menanggapi singkat wacana dirinya akan maju kembali sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Nilai PKS Berada di Persimpangan Jalan usai Putusan MK

2 hari lalu

Anies Nilai PKS Berada di Persimpangan Jalan usai Putusan MK

PKS belum menentukan apakah bergabung dengan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto atau berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

3 hari lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya