TNI dan Polisi Menjabat di PT Transjakarta, Ini Jawab Mereka
Reporter
Gangsar Parikesit
Editor
Zacharias Wuragil
Sabtu, 16 Maret 2019 13:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ombudsman Jakarta Raya mengungkap keberadaan seorang anggota aktif TNI dan dua Polri menjabat posisi struktural di PT Transjakarta. Mereka adalah Letnan Kolonel TNI AL, Deri Anton, sebagai Kepala Departemen Pengamanan Operasi, Ajun Komisaris Besar Titik Setiowati sebagai Kepala Departemen Sterilisasi Koridor, dan Ajun Komisaris Miyarsih sebagai Kepala Departemen Pembinaan Sumber Daya Manusia.
Baca:
Rekrut Pejabat TNI dan Polisi, Transjakarta Potensi Tabrak UU
Penempatan ketiganya diduga menabrak sejumlah aturan terkait status para aparat itu untuk bisa menduduki jabatan sipil. Atas alasan itu, Kepala Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh Nugroho menyatakan tengah menyelidiki dugaan maladministrasi oleh Transjakarta.
Seorang sumber Tempo di PT Transportasi Jakarta menyebutkan awalnya Deri, Titik, dan Miyarsih, hanya diperbantukan alias bantuan kendali operasi (BKO) untuk pengamanan operasional perusahaan daerah itu. Namun, pada 2016, Transjakarta memberikan jabatan struktural pada tiga orang tersebut.
Deri, misalnya, dianggap Transjakarta bisa mencegah konflik antara petugas sterilisasi jalur dengan anggota TNI yang kerap menerobos jalur busway. Penerobosan seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Manggarai, Jakarta Selatan. Saat itu seorang anggota TNI marah karena dilarang masuk jalur Transjakarta.
Baca:
Penusukan di Halte BKN, Transjakarta Beri Penjelasan
Deri Anton enggan menjelaskan penempatannya di Transjakarta meski ia menjabat sebagai TNI aktif. “Terus kenapa?” ujarnya melalui sambungan telepon seperti dimuat dalam Koran Tempo Jumat 15 Maret 2017.
<!--more-->
Titik Setiowati membenarkan masih menjabat sebagai Kepala Departemen Sterilisasi Koridor Transjakarta. Namun, ia enggan memberikan penjelaskan rinci atas penempatannya tersebut. “Silakan tanya ke bagian HRD,” tuturnya.
Baca:
Ombudsman Persoalkan Penempatan TNI dan Polisi di PT Transjakarta
Adapun Miyarsih belum memberi pernyataan atas penempatannya di Transjakarta. Pertanyaan Tempo melalui telepon dan pesan elektronik belum kunjung dijawab.
Direktur Operasional Transjakarta Daud Joseph ikut-ikutan tutup mulut. Daud merupakan atasan Deri dan Titik. “HRD )su yang lebih tahu,” tuturnya singkat.
Deputi Direktur Sumber Daya Manusia PT Transportasi Jakarta Peppy Fachrial membenarkan jika Ombudsman tengah menyelidiki penempatan anggota TNI dan polisi di perusahaan daerah itu. “Kami sudah bahas juga,” ujarnya.
Namun, dia enggan menjelaskan alasan penempatan anggota aktif TNI dan polisi di Transjakarta. “Ini saya lagi rapat sama direksi,” tuturnya.