Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

Senin, 25 Maret 2019 14:51 WIB

Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono (kedua kanan) bergegas saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di Ditkrimum, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 18 Februari 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara mantan Pelaksana tugas Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Joko Driyono, Andru Bimasetta mengatakan ketidakhadiran kliennya dalam pemanggilan oleh Satgas Antimafia Sepak Bola bukan tanpa alasan.

"Jadi sebenarnya bukan tiba-tiba gak hadir, tetapi karena sudah memohon," ujar Andru di Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2019.

Baca: Joko Driyono Penuhi Panggilan Satgas, Nyaris Dijemput Paksa

Joko Driyono adalah tersangka dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor pertandingan bola. Satgas Antimafia Bola sebelumnya telah melayangkan dua panggilan kepada Joko. Namun baru hari ini Jokdri, sapaan Joko, bisa menghadiri panggilan. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo sebelumnya mengatakan penyidik bakal menjemput paksa Jokdri jika yang bersangkutan tak hadir hari ini.

Andru mengatakan surat permohonan tersebut diajukan pada 15 Maret saat Joko dijadwalkan diperiksa pada Senin, 18 Maret lalu. Saat itu, Joko meminta agar pemeriksaan dijadwalkan ulang pada 25 Maret 2019.

Advertising
Advertising

Namun, kata Andru, Satgas Antimafia Bola menolak permohonan tersebut dan kembali mejadwalkan pemeriksaan Joko Driyono pada 21 Maret. Dalam pemanggilan tersebut kliennya masih berhalangan untuk mendatangi Polda Metro Jaya.

Baca: Satgas Antimafia Sepak Bola Ancam Akan Jemput Paksa Joko Driyono

Menurut Andru, ada urusan keluarga hingga pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan Joko Driyono. "Alasannya ada dua, pertama keluarga, ke dua pekerjaan," ujarnya.

Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Komisaris Besar Argo Yuwono juga sempat menyampaikan bahwa ketidakhadiran Joko Driyono dalam pemanggilan karena alasan pekerjaan. "Karena alasan pekerjaan," kata dia.

Menurut Argo, pemeriksaan Jokdri yang kelima ini masih seputar pendalaman ihwal barang bukti yang didapat penyidik dalam kasus perusakan sejumlah dokumen.

Dalam perkara ini, Joko Driyono disangka sengaja merusak sejumlah dokumen yang berkaitan dengan beberapa peristiwa yang sedang disidik oleh Satgas Antimafia Bola Polri. Ia ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pencurian dengan pemberatan dan atau memasuki dengan cara membongkar, merusak, atau menghancurkan barang bukti yang telah dipasang garis polisi oleh penguasaan umum di kantor Komisi Disiplin PSSI.

Joko Driyono disangkakan pelanggaran pasal 363 KUHP tentang pencurian dan pemberatan, kemudian pasal 232 KUHP tentang perusakan pemberitahuan dan penyegelan. Ia juga dijerat dengan pasal 233 KUHP tentang perusakan barang bukti dan yang terakhir adalah pasal 235 KUHP mengenai perintah palsu untuk melakukan tindak pidana yang disebutkan di pasal 232 KUHP dan 233 KUHP.

Berita terkait

Polri Tetapkan 8 Tersangka Kasus Match Fixing Liga 2

13 Desember 2023

Polri Tetapkan 8 Tersangka Kasus Match Fixing Liga 2

Kepala Satgas Antimafia Bola Asep Irjen Asep Edi Suheri mengatakan pihaknya telah menetapkan 8 tersangka dalam kasus match fixing di Liga 2 2018.

Baca Selengkapnya

Kata Erick Thohir Soal Penetapan 2 Tersangka Baru dalam Kasus Pengaturan Skor Liga 2

13 Oktober 2023

Kata Erick Thohir Soal Penetapan 2 Tersangka Baru dalam Kasus Pengaturan Skor Liga 2

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan hukuman larangan berkecimpung menanti para tersangka pengaturan skor Liga 2. Kepolisian masih kumpulkan bukti.

Baca Selengkapnya

Klub Liga 2 yang Terlibat Match Fixing Gelontorkan Dana hingga Rp 800 Juta untuk Suap Wasit

12 Oktober 2023

Klub Liga 2 yang Terlibat Match Fixing Gelontorkan Dana hingga Rp 800 Juta untuk Suap Wasit

Kepala Satgas Antimafia Bola Polri Asep Edi Suheri mengatakan ada kemungkinan dana untuk suap wasit lebih dari Rp 800 juta di kasus match fixing ini.

Baca Selengkapnya

Satgas Antimafia Bola Polri Jelaskan Peran 2 Tersangka Baru Match Fixing Liga 2 2018

12 Oktober 2023

Satgas Antimafia Bola Polri Jelaskan Peran 2 Tersangka Baru Match Fixing Liga 2 2018

Satgas Antimafia Bola menungkap dua tersangka baru dalam kasus match fixing Liga 2 2018 berinisial VW dan DR.

Baca Selengkapnya

Satgas Antimafia Bola Polri Ungkap Klub Terlibat Match Fixing Masih Main di Liga 1

12 Oktober 2023

Satgas Antimafia Bola Polri Ungkap Klub Terlibat Match Fixing Masih Main di Liga 1

Kepala Satgas Antimafia Bola Asep Edi Suheri mengungkapkan klub yang terlibat match fixing Liga 2 habiskan uang hingga Rp 800 juta.

Baca Selengkapnya

Polri Tetapkan 6 Tersangka Mafia Bola Pengaturan Skor di Liga 2, Begini Modusnya

28 September 2023

Polri Tetapkan 6 Tersangka Mafia Bola Pengaturan Skor di Liga 2, Begini Modusnya

Satgas Anti Mafia Bola Polri menetapkan enam tersangka dalam dugaan suap praktik pengaturan skor atau match fixing pada pertandingan liga 2 2018

Baca Selengkapnya

Saat Diminta Jadi Anggota Satgas Anti Mafia Bola, Najwa Shihab Tanya Hal Ini ke Erick Thohir

20 September 2023

Saat Diminta Jadi Anggota Satgas Anti Mafia Bola, Najwa Shihab Tanya Hal Ini ke Erick Thohir

Kenapa Najwa Shihab bersedia menjadi menjadi anggota Satgas Anti Mafia Bola? Ia sempat menyakakan ini ke Erick Thohir.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Erick Thohir Gandeng Publik Berantas Mafia Bola

20 September 2023

Jokowi Minta Erick Thohir Gandeng Publik Berantas Mafia Bola

Menurut Erick Thohir, satgas itu berisi lima orang dan tokoh-tokoh tersebut akan segera diumumkan nanti sore.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Pengaturan Skor, Ini Kata Kapolri

26 Juni 2023

Soal Dugaan Pengaturan Skor, Ini Kata Kapolri

Kapolri menyatakan telah memerintahkan Satgas Antimafia Bola untuk melakukan pendalaman soal dugaan pengaturan skor di Liga Indonesia musim lalu.

Baca Selengkapnya

Kapolri Perintahkan Satgas Anti Mafia Bola Usut Dugaan Pengaturan Skor di Liga

26 Juni 2023

Kapolri Perintahkan Satgas Anti Mafia Bola Usut Dugaan Pengaturan Skor di Liga

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Satgas Anti Mafia Bola mengusut dugaan kecurangan berupa pengaturan skor

Baca Selengkapnya