Said Iqbal Bersaksi Soal Tiga Pesan Prabowo ke Ratna Sarumpaet

Reporter

Adam Prireza

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 9 April 2019 12:17 WIB

Terdakwa kasus penyebaran berita bohong atau hoaks, Ratna Sarumpaet hadir pada sidang lanjutan mendengarkan keterangan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 4 April 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkap tiga hal yang disampaikan calon presiden Prabowo Subianto saat bertemu dengan terdakwa kabar bohong Ratna Sarumpaet di Lapangan Polo, Bogor, 2 Oktober 2019 lalu.

Hal itu diungkap saat Said menjadi saksi dalam persidangan Ratna di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 8 April 2019.
Baca : Apa Dicari JPU dari Said Iqbal di Sidang Ratna Sarumpaet Hari Ini?

Salah satu pesan prabowo dalam pertemuan itu, kata Said, adalah saran agar Ratna melapor ke polisi dan melakukan visum terkait cerita penganiayaan yang dialami aktivis wanita itu.

“Kedua itu Pak Prabowo bilang tidak boleh ada kekerasan di dalam demokrasi. Demokrasi harus sama dan adil. Ketiga itu kalau memang ada kekhawatiran dari Ratna kalau laporannya tidak ditanggapi polisi, Pak Prabowo bersedia bertemu dengan Kapolri,” Said menjelaskan.

Said mengatakan saat itu tidak banyak yang disampaikan Ratna Sarumpaet. Ibu dari Atiqah Hasiholan itu, kata Said, lebih banyak diam dan hanya bercerita sepotong—sepotong saja.

Menurut kesaksian Said, dalam pertemuan itu turut hadir Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo, Nanik S. Deyang, dan dirinya sendiri. Ratna dan Prabowo, jelas Said, duduk berdampingan.

Selain Said, Jaksa Penuntut Umum menghadirkan tiga orang saksi lainnya dalam persidangan hari ini.

Mereka adalah Ruben dan dua pendemo bernama Chairulah dan Harjono. Dalam persidangan sebelumnya, nama Ruben sempat disebut-sebut datang ke rumah Ratna usai kabar penganiayaan itu menyebar. Ruben saat ini tengah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya sebagai tersangka dalam kasus dana para raja sebesar Rp 23 triliun.
Simak juga :
Ratna Sarumpaet Akan Terbitkan Buku Pekan Depan

Sementara itu, Chairulah dan Harjono terkait dalam aksi demo yang pernah berlangsung di depan Polda Metro Jaya dan daerah Bandung, Jawa Barat. Kedua aksi itu menuntut agar kasus penganiayaan Ratna diusut tuntas.

Advertising
Advertising

Sebelumnya seorang ajudan Prabowo Subianto akan diajukan dalam persidangan lanjutan Ratna Sarumpaet hari ini. Namun, Daru menyebut rencana itu batal dan akan diagendakan di sidang selanjutnya. “Itu nanti kami lihat di jadwal sidang berikutnya,” ucap Koordinator Jaksa Penuntut Unum Daru Tri Sadono.

Berita terkait

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

1 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

3 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

12 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

13 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

13 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

14 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

17 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

18 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

18 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya