Alasan BBWSCC Tak Bisa Paksakan Naturalisasi Sungai Versi Anies

Jumat, 12 April 2019 06:00 WIB

Foto udara aliran Sungai Ciliwung di kawasan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta, Kamis, 7 Febrauari 2019. Pemprov DKI Jakarta akan melanjutkan normalisasi Sungai Ciliwung yang sempat terkendala pembebasan lahan pada Tahun 2018 untuk mengatasi banjir di Ibukota. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan tak bisa memaksakan diri menjalankan konsep naturalisasi sungai seperti yang diinginkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Kepala BBWSCC PUPR Bambang Hidayah menyampaikan, proyek naturalisasi sungai memerlukan lahan lebih luas ketimbang normalisasi. Sementara dari pengalaman sebelumnya, Bambang melanjutkan, pembebasan lahan untuk menormalisasi sungai dengan lebar dari 15 meter menjadi 35 meter saja sulit. "Pembebasan bantaran itu kan susah," katanya di Kantor Dinas SDA, Jakarta Pusat, Kamis, 11 April 2019.

Baca: Anies Baswedan Bicara Naturalisasi Sungai, Ahli Jelaskan Artinya

Menurut dia, BBWSCC harus mempertimbangkan lebar sungai dan lahan yang bisa dibebaskan untuk menjalankan naturalisasi. Bila dipaksakan, DKI harus membebaskan lahan yang di atasnya berdiri mal, perkantoran, atau hotel. Nyatanya pemerintah tak bisa membongkar bangunan-bangunan tersebut.

"Yang bisa hanya rumah warga. Kita relokasi, bukan gusur," ucap dia.

Proyek normalisasi Kali Ciliwung dimulai 2013. Sepanjang 2013-2017, pemerintah sudah membangun tanggul sepanjang 16.388 meter atau 16,3 kilometer. Dari data yang diterima Tempo, BBWSCC harus membangun tanggul sepanjang 33.690 meter atau 33,6 kilometer. Artinya, masih tersisa 17.302 meter atau 17,3 kilometer lagi.

Beberapa rumah di bantaran Kali Ciliwung harus dibongkar agar normalisasi berjalan. Sejak 2018 normalisasi mandek. Anies menolak konsep normalisasi sungai yang harus memasang beton alias sheet pile, apalagi sampai menggusur rumah di bantaran. Karena itulah Anies ingin agar banjir dicegah dengan naturalisasi sungai.

Selanjutnya, Bambang memaparkan bahwa pembebasan lahan untuk naturalisasi sungai lebih besar daripada normalisasi. Dengan naturalisasi, idealnya pemerintah harus membentuk sungai trapesium sehingga dinding kiri dan kanan sungai bakal miring seperti lereng. Dengan begitu, lebar dasar saluran sungai 35 meter dan sisi atas sungai dekat bantaran lebarnya 50 meter. Pemerintah juga perlu menyisakan ruang di kiri dan kanan bantaran masing-masing lebarnya 7,5 meter untuk jalan inspeksi atau ruang terbuka hijau.

Simak: Soal Naturalisasi Sungai, Anies: Jangan Adu Saya dengan Basuki

Dia lantas menjelaskan perbedaan lebar sungai akibat naturalisasi sungai dengan normalisasi. Untuk normalisasi, Bambang menjelaskan, lebar dasar saluran dengan sisi atas sungai sama-sama 35 meter karena dinding sungai tegak. Menurut Bambang, konsep inilah yang sesuai dengan idealnya bentuk sungai yang natural.

LANI DIANA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

15 jam lalu

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

Timnas AMIN dibubarkan pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

1 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

1 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Ini Kata Anies

1 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Ini Kata Anies

Mantan capres nomor urut 01 Anies Baswedan menanggapi absennya Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dalam acara pembubaran Timnas Amin.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Pembubaran Timnas AMIN Hari ini: Surya Paloh Absen hingga Pesan Anies dan Muhaimin

1 hari lalu

4 Fakta Pembubaran Timnas AMIN Hari ini: Surya Paloh Absen hingga Pesan Anies dan Muhaimin

Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

1 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

1 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

1 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Cak Imin dan Petinggi Partai Koalisi Hadiri Silaturahmi Timnas Amin di Rumah Anies

2 hari lalu

Cak Imin dan Petinggi Partai Koalisi Hadiri Silaturahmi Timnas Amin di Rumah Anies

Mantan cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mendatangi kediaman Anies Baswedan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya