Belum Ada Kepastian Ikut Pemilu, Buni Yani Tulis Surat Protes

Selasa, 16 April 2019 12:03 WIB

Surat Buni Yani menyebar pada dua hari menjelang pencoblosan Pemilu 2019. Istimewa

TEMPO.CO, Bogor – Terpidana kasus UU ITE, Buni Yani mengaku kecewa karena hingga kini dirinya tidak memiliki hak melakukan pencoblosan pada pemilu 17 April 2019.

Baca juga: Libur Panjang Pasca Pencoblosan, KAI Tambah 11 KA ke Tujuan Ini

Melalui surat bernada protes tertanggal 15 April 2017 yang ditulis di balik jeruji Lapas Gunung Sindur, Buni Yani menyatakan kecewa dengan pola koordinasi antara KPU dengan instansi terkait, yakni Kemenkumham.

“Sampai H-2 pemilu saya dan sebagian besar tahanan tidak jelas apakah bisa ikut nyoblos atau tidak, padahal saya sudah 2,5 bulan ditahan,” kata Buni dalam suratnya yang diterima Tempo, Selasa, 16 April 2019.

Dalam surat itu, Buni Yani mengatakan, dari sekitar kurang lebih 1100 tahanan yang ada di Lapas Gunung Sindur, hanya 400 orang tahanan yang mempunyai hak pilih.

Advertising
Advertising

“Sebegitu burukkah koordinasi antara KPU dan instansi menyangkut hak pilih warga negara yang dijamin konstitusi ini,” ucap Buni.

Diakhir surat Buni berharap pihak terkait dapat bisa menyelesaikan kasus ini, “Masih ada waktu, petugas harus kerja keras menjamin hak konstitusional warga negara,” tulis Buni.

Kepala Lapas Gunung Sindur, Sopiana, membenarkan hal tersebut. Dirinya pun mempertanyakan hal tersebut kepada Komisi Pemilihan Umum terkait tidak terdaftarnya beberapa warga binaan di DPT.

“Jadi beberapa minggu lalu, seluruh lapas dan rutan se-Indonesia melakukan perekaman e-KTP warga binaan terkait penjaminan hak konstitusional warga binaan,” kata Sopiana dikonfirmasi Tempo.

Baca juga: Anies Bakal Mencoblos TPS 60 Cilandak Barat, Begini Suasananya

Namun, ujar Sopiana, setelah data hasil perekaman tersebut dikirimkan ke KPU hanya sebagian yang dijadikan Daftar Pemilih Tetap. “Yang jelas kami sudah memfasilitasi (termasuk Buni Yani), ketika data yang kita kirimkan seribu lebih yang keluar hanya 400 (DPT) ya kewenangannya ada di KPU, kami hanya memfasilitasi,” kata Sopiana.

Berita terkait

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

1 jam lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

16 jam lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

19 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

2 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

5 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

5 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya