Usai Coblosan Pemilu 2019, Ini Harap Sederhana PKL dan Sopir Ojol

Jumat, 19 April 2019 06:58 WIB

Warga mengenakan kostum "superhero" atau pahlawan super karakter Spiderman dan Thor saat menggunakan hak suaranya dalam Pemilu 2019 di TPS 10 Banjar Ubung Sempidi, Mengwi, Badung, Bali, Rabu, 17 April 2019. ANTARA/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Pasca pencoblosan Pemilu 2019, Rabu 17 April, sejumlah rakyat kelas bawah langsung melontarkan harapannya. Mereka mengingatkan janji capres dan sebagian meminta Indonesia tetap aman dan damai.

Agus, 45 tahun, misalnya. Pengemudi ojek online ini meminta para peserta Pemilu 2019 untuk menjaga keamanan dan tidak menimbulkan kerusuhan. Dia berharap pihak yang kalah legowo dan yang menang tidak sombong.

"Harapannya saya yang penting aman saja, biar saya bisa narik terus," kata warga Jagakarsa itu saat sedang menunggu penumpang di kawasan LTC Glodok, Jakarta Barat, Kamis 18 April 2019.

Agus mengaku membaca situasi saat ini. Dia menyarankan, kubu calon presiden yang merasa dicurangi menggunakan jalur hukum untuk menyelesaikannya. Yaitu dengan melapor ke Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu. "Ya sama kalau ada kemalingan lapor ke polisi," kata dia.

Instalasi kuburan di TPS 073, Lebak Bulus, Jakarta, Rabu, 17 April 2019. Petugas KPPS juga menyediakan stan foto lengkap dengan properti horor. ANTARA

Advertising
Advertising

Pedagang asongan bernama Umar, 60 tahun, punya permintaan sederhana kepada presiden terpilih. Pria yang sudah menjadi pedagang kaki lima sejak 1980-an itu meminta presiden memperhatikan kebutuhan dasar rakyat.

"Harga pangan bisa terjangkau, cuma segitu doang harapan saya," kata dia ketika ditemui di lokasinya mangkal di sekitar Tamansari, Jakarta Barat.

Penjual es jeruk di sekitar kantor Polsek Tamansari, Sofian, 45 tahun, juga menuju . Harapannya, biaya pendidikan tinggi dibuat lebih terjangkau rakyat kecil. Pria yang telah berjualan selama 20 itu punya pengalaman buruk karena mahalnya biaya pendidikan.

Sofian mengatakan, anaknya gagal lulus di perguruan tinggi jurusan farmasi karena tidak mampu bayar membayar uang muka kuliah dan biaya per semesternya. "Sekarang anak saya harus kerja di pabrik," kata dia.

Hasil quick count dari berbagai lembaga survei menunjukkan bahwa calon presiden dan wakil presiden nomor 01 Jokowi-Ma'ruf Amin memenangkan Pemilu 2019. Namun, pesaingnya, Prabowo Subianto mengklaim menang dalam Pemilu melalui survei internal di atas 60 persen suara.

Berita terkait

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

11 hari lalu

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

20 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

20 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

23 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

25 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

28 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

29 hari lalu

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak segala bentuk insentif dari aplikator untuk pengemudi ojek online (ojol) dan kurir logistik.

Baca Selengkapnya

Polemik THR Bagi Ojol, Alasan Grab dan Gojek Tak Berikan THR kepada Driver Ojek Online dan Respons SPAI

32 hari lalu

Polemik THR Bagi Ojol, Alasan Grab dan Gojek Tak Berikan THR kepada Driver Ojek Online dan Respons SPAI

Gojek dan Grab menolak memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada mitra pengemudinya. Menurutnya, ada insentif lain. Apa tuntutan driver ojol?

Baca Selengkapnya

Soal THR Ojol dan Kurir, SPAI: Jangan Ubah Aturan dari Kewajiban menjadi Imbauan

33 hari lalu

Soal THR Ojol dan Kurir, SPAI: Jangan Ubah Aturan dari Kewajiban menjadi Imbauan

SPAI meminta Kementerian Ketenagakerjaan mewajibkan aplikator untuk membayar THR minimal sebesar Upah Minimum Provinsi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Sepekan: Rencana Penggusuran demi IKN, THR Karyawan hingga Soal Jastip

36 hari lalu

Terpopuler Sepekan: Rencana Penggusuran demi IKN, THR Karyawan hingga Soal Jastip

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis selama sepekan antara lain tentang rencana penggusuran demi IKN dan cara menghitung THR karyawan.

Baca Selengkapnya