Pemungutan Suara Ulang, Bawaslu DKI Investigasi 3 Pelanggaran Ini

Editor

Ali Anwar

Sabtu, 20 April 2019 11:02 WIB

Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan melakukan rekapitulasi surat suara di tingkat Kecamatan di GOR Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2019. Penghitungan suara akan dilakukan secara berjenjang mulai dari TPS hingga tingkat nasional dengan cara hitung manual. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta sedang menginvestigasi tiga jenis dugaan pelanggaran pemilu, sehingga berpotensi dilakukannya pemungutan suara ulang (PSU). Ketua Bawaslu DKI Muhammad Jufri mengatakan, pelanggaran pertama adalah pihaknya mendapat laporan bahwa ada warga yang telah menggunakan hak pilih orang lain.

Baca juga: Pelanggaran Pemilu, 4 TPS di Jaktim Berpotensi Coblos Ulang

Kedua, laporan yang masuk menyebutkan ada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meminta pemilih menandatangani surat suara. “Itu tidak boleh. Jadinya berpotensi PSU (pemungutan suara ulang) dan bisa jadi PSU kalau memberi tanda surat suara," kata Jufri saat dihubungi, Sabtu, 20 April 2019.

Dugaan pelanggaran ketiga, yakni pencoblosan dilakukan oleh warga non-DKI. Menurut Jufri, ada laporan bahwa petugas di tempat pemungutan suara (TPS) mengizinkan warga yang berdomisili di luar Jakarta mencoblos tanpa menyertakan formulir pindah pilih atau disebut A5.

Padahal, kata dia, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI telah membuka kesempatan kepada pemilih dari luar Jakarta untuk mengurus formulir A5 paling lambat tujuh hari sebelum waktu pemilihan pada 17 April 2019.

Advertising
Advertising

Mamun, Jufri tidak menyebutkan lokasi ketiga jenis dugaan pelanggaran itu. "Harus saya buka datanya karena banyak," ujar dia. Proses investigasi dugaan pelanggaran, Jufri menambahkan, dilakukan oleh masing-masing Bawaslu tingkat kabupaten dan kota.

Baca juga: 2 Ketua PPS Meninggal, KPU Bekasi Minta Evaluasi Menyeluruh

Saat ini Bawaslu masih memeriksa kebenaran dugaan pelanggaran tersebut. Jika terbukti, maka Bawaslu bakal merekomendasikan untuk dilakukan pemungutan suara ulang. "Saya tidak bisa mengada-ada. Kalau terbukti maka tentu ada PSU-nya tapi kalau tidak terbukti maka itu tidak ada PSU," kata Jufri.

Berita terkait

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

6 jam lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

3 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

3 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

4 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin Minta Agar KPU Melakukan Pemungutan Suara Ulang dalam Sengketa Pilpres, Apa Itu PSU?

7 hari lalu

Anies-Muhaimin Minta Agar KPU Melakukan Pemungutan Suara Ulang dalam Sengketa Pilpres, Apa Itu PSU?

Satu di antara sembilan petitum di sidang MK Sengketa Pilpres 2024 adalah memerintahkan kepada KPU untuk melakukan pemungutan suara ulang.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

8 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

10 hari lalu

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

Budi Arie Setiadi mengatakan Tim Cook mengapresiasi hasil pemilu presiden Indonesia atas terpilihnya Prabowo.

Baca Selengkapnya

Barikade 98 Ajukan Amicus Curiae ke MK, Minta Pemungutan Suara Ulang

10 hari lalu

Barikade 98 Ajukan Amicus Curiae ke MK, Minta Pemungutan Suara Ulang

Barikade 98 mengajukan amicus curiae ke MK dan meminta pemungutan suara ulang (PSU).

Baca Selengkapnya