Alasan Ketua BPP DKI Prabowo-Sandi Yakin Salah Input C1 Disengaja

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 21 April 2019 19:35 WIB

Saksi dari partai politik peserta Pemilu Serentak 2019 mencatat hasil rekapitulasi surat suara di tingkat Kecamatan di GOR Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2019. Penghitungan suara akan dilakukan dari tingkat TPS, kecamatan, kota/kabupaten, provinsi hingga rekapitulasi tingkat nasional oleh KPU. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Badan Pemenangan Provinsi (BPP) DKI Jakarta Prabowo-Sandi, Muhammad Taufik, meminta Badan Pengawas Pemilu menelusuri laporannya terkait kesalahan input data formulir C1 dari tempat pemungutan suara 93 di kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur.

Taufik meyakini kesalahan tersebut disengaja. Sebabnya, suara pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dikempeskan. Sedangkan, suara pasangan Joko Widodo-Maruf Amin digelembungkan.
Baca : Prabowo Sandi Adukan KPU DKI ke Bawaslu, Salah Data Disengaja?

"Kami lihat ini disengaja," kata Ketua DPD Gerindra DKI itu saat dihubungi, Minggu, 21 April 2019.

Taufik menuturkan berdasarkan hasil di formulir C1 pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan 162 suara. Sedangkan, Jokowi-Amin 47 Suara.

Namun, saat diinput di sistem perhitungan suara KPU, suara Prabowo-Sandi berkurang menjadi 56 dan suara Jokowi-Amin naik jadi 180. "Masak salah input yang satu dikurangi yang satu dinaikan angkanya. Ini bukan tidak disengaja," ujarnya.

Sejauh ini, kata dia, BPP DKI Prabowo-Sandi baru melaporkan satu masalah tersebut ke Bawaslu. BPP saat ini masih menghimpun dugaan kecurangan lain. "Sekarang baru satu dilaporkan. Tapi bukan karena jumlahnya," ujarnya. "Ini agar menjadi perhatian."

Menurut Taufik, banyak penyelenggara pemilu di TPS kurang memahami regulasi dalam Pemilu 2019. Alhasil, kata dia, jadi terdapat banyak pelanggaran di banyak TPA.
Baca juga : Hari Ini KPU DKI Sempat Terhenti Kirim Formulir C1, Ada Apa?

"Bimbingan teknis kepada mereka kurang. Jadi banyak yang tidak paham," ucapnya. "Makanya pelaksanaan yang sekarang terlihat amburadul," Taufik mengungkap keprihatinan

Ketua Advokasi dan hukum BPP Prabowo-Sandi, Yupen Hadi, mengatakan, mereka menolak pernyataan yang disampaikan KPU bahwa kesalahan input data itu adalah kesalahan manusia.

"Kami menolak dalil yang disampaikan KPU bahwa ini adalah human error. Karena kami menolak dalil itu makanya kami melaporkan ke Bawaslu untuk diperiksa apakah ini adalah humah error atau ada unsur kesengajaan," kata dia, di Kantor Bawaslu DKI di Sunter, Jakarta Utara, Sabtu, 20 April 2019.
Simak juga :
BPP Prabowo-Sandi Adukan KPU Diduga Salah Masukkan Data Form C1

Ia mengatakan, ada lima daerah dengan pola yang sama yaitu penambahan suara terhadap pasangan calon 01 dan pengurangan terhadap pasangan calon 02. Hal itulah yang menjadi dasar pelaporan BPP Prabowo-Sandi ke Bawaslu DKI Jakarta.

Laporan BPP DKI Prabowo-Sandi telah diterima oleh Sentra Gakkumdu Bawaslu DKI Jakarta dengan nomor laporan 017/LP/PP/Prov/12.00/IV/2019.

IMAM HAMDI | ANTARA

Berita terkait

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

2 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

10 jam lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo Subianto tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

21 jam lalu

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

PSI menduga suara partainya dalam pemilihan legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara berpindah ke Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

1 hari lalu

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

PPP mencabut dalil dalam permohonan sengketa pileg soal perpindahan ribuan suara mereka ke PAN dan Gerindra. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

1 hari lalu

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

Gerindra membuka pendaftaran untuk posisi wali kota.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

3 hari lalu

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

Partai Gerindra menuding KPU menggelembungkan suara Partai NasDem di 53 kecamatan di Majalengka dan Subang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

3 hari lalu

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

PKB mengklaim tak minta jatah kursi menteri jika kelak bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Soal menteri, kata PKB adalah hak prerogatif presiden.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

3 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya