Tekan Kecelakaan Lalu Lintas, Polisi Gelar Operasi Khusus 14 Hari

Reporter

Taufiq Siddiq

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 29 April 2019 08:59 WIB

Kepolisian Polda Metro dan instansi terkait usai Apel Operasi Keselamatan Jaya 2019 di Polda Metro Jaya, Senin 29 April 2019. TEMPO/Taufiq Siddiq

TEMPO.CO, Jakarta -Direktoral Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya gelar Operasi Keselamatan Jaya 2019 hingga 14 hari mendatang dalam rangka menekan angka kecelakaan lalu lintas yang masih cukup tinggi.

"Tujuan operasi pertama untuk meningkatkan disiplin masyrakat dalam berlalu lintas dijalan raya. Lalu meminimaliasai pelanggaran hingga memangkas jumlah kecelakaan lalu lintas," ujar Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Gatot Edi di kantornya, Senin 29 April 2019.
Baca : Tabrak Lari di Manggarai, Pengemudi Camry Belum Diperiksa Juga

Selain itu kata Gatot, tujuan dari operasi Keselamatan Jaya 2019 adalah mengedukasi masyarakat dalam berlalu lintas, dia berharap masyarakat tidak hanya patuh saat adanya operasi namun juga setelah adanya selesai kegiatan tersebut.

Maka lanjut Gatot, dalam pelaksanaan operasi Keselamatan Jaya kepolisian akan lebih memgekedepankan kegiatan persuasif dengan memberikan imbaun dan edukasi kepada masyarakat terkait kepatuhan berlalu lintas.

"Tapi kalau pelanggaran terus diulang-ulang secara terus menerus maka akan dilakukan penindakan hukum tentunya. Jadi kalau angkanya operasinya, 100 persen maka 80 persennya tindakan persuasif," ujarnya.

Advertising
Advertising

Anggota Polisi Wanita melakukan penindakan terhadap pengendara sepeda motor yang yang keluar dari jalur khusus motor di Jl. Merdeka Barat, Jakarta, 8 Februari 2018. Pengendara motor yang tidak lewat jalur khusus ditilang dengan denda maksimal Rp 500 ribu. Tempo/Fakhri Hermansyah

Dirlantas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusuf mengatakan, operasi Keselamatan Jaya 2019 dimulai hari ini dengan mengerahkan 2771 personil gabungan." Mulai hari ini hingga 14 hari ke depan, "ujarnya.

Simak juga :
Begini Kecelakaan Lalu Lintas Tabrak Lari Sebabkan 8 Orang Luka-luka

Yusuf menambahkan ada pun tujuh pelanggaran yang akan menjadi sasaran operasi yang salah satunya buat memangkas kecelakaan lalu lintas tersebut, antara lain menggunakan handphone saat mengemudi, tidak menggunakan safty belt alias sabuk keselamatan. Lalu tidak menggunakan helm SNI, melawan arus lalin, mengendarai kendaraan dibawah pengaruh alkohol, miras narkoba, mengemudikan kendaraan dibawah umur, dan melebihi batas keceatan maksimal.

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

5 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

8 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

9 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

10 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

16 jam lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya