Dibatalkan, Pencopotan Baliho Prabowo Menang Sempat Memanas

Selasa, 30 April 2019 09:58 WIB

Warga Bogor menghalangi pencopotan baliho kemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Selasa 29 April 2019. TEMPO/ADE RIDWAN

TEMPO.CO, Bogor – Proses penurunan baliho raksasa Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, akhirnya diurungkan petugas. Baliho berisi ucapan selamat atas kemenangan dalam Pilpres 2019--ucapan yang bertolak belakang dari hasil hitung cepat maupun hasil realcount sementara KPU.

Baca juga:
Kubu Prabowo Nyatakan Menang 80 Persen di Bogor

Petugas gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor didampingi Polres Bogor dan TNI dihalangi masyarakat setempat ketika hendak mencopot baliho. Petugas datang setelah viral video di Youtube tentang baliho itu pada pada Minggu 28 April 2019.

Keesokan harinya, yakni Senin 29 April 2019 Bawaslu Kabupaten Bogor memutuskan baliho harus diturunkan. “Sebenarnya secara aturan tidak ada pelanggaran, karena masa tenang kampanye sudah selesai, hanya saja kami menjaga kondusivitas,” kata Ketua Bawaslu Kabupaten Bogor, Irfan Firmansyah, Senin 29 April 2019.

Siang hari sekitar pukul 14.00 wib petugas pemadam kebakaran datang hendak menurunkan baliho tersebut. Namun, massa menolak penurunan tersebut.

Advertising
Advertising

Baca:
Begini Peserta Syukuran di TMII Meyakini Kemenangan Prabowo

Aksi berangsur memanas, massa semakin menambah jumlahnya. Begitupun petugas, satu unit kendaraan truk yang mengangkut petugas kepolisian datang sekitar pukul 17.30.

<!--more-->

Belum juga menemui titik temu melalui serangkaian negosiasi antara petugas dengan massa. Membuat aparat kepolisian terus menambah personelnya.

Baca:
Begini Warga Cileungsi Cegah Baliho Kemenangan Prabowo Ditertibkan

Kapolres Bogor, Ajun Komisaris Besar Andy M Dicky, pun terlihat turut melakukan negosiasi dengan massa. “Kita ada aturan yang harus ditekankan, jadi kita hormati saja, dari Satpol PP untuk melaksanakan tugas, nanti dibuka kesempatan untuk mengajukan izin, tolong dihormati jangan memaksakan kehendak, nanti merugikan diri sendiri,” kata Dicky.

Namun bukannya mereda, massa memanas hingga aparat melakukan negosiasi secara tertutup selama kurang lebih satu jam. Selama proses negosiasi tersebut, aparat kepolisian pun terus menambah personel, hingga massa sempat menghadang kendaraan tersebut dan situasi tambah panas.

“Tugasmu mengayomi, pak polisi, pak polisi, jangan ikut kompetisi,” sorak warga yang terus mengulang yel-yel sambil menghadang kendaraan polisi.

Baca:
Baliho Raksasa Kemenangan Prabowo Tak Jadi Diturunkan

Beruntung, bentrokan tidak terjadi namun situasi lalulintas jalan raya Narogong, sempat tersendat dengan adanya aksi massa tersebut. Petugas pun akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 21.00 dengan keputusan, baliho tidak jadi diturunkan.

Berita terkait

Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan sebelum Prabowo Dilantik

5 jam lalu

Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan sebelum Prabowo Dilantik

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

7 jam lalu

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

Wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo sudah beberapa kali mencuat. DPA bisa jadi bentuk formal presidential club yang ingin diinisiasi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Pakar memperkirakan Prabowo akan berhati-hati dalam memilih menteri agar tidak ada kesalahan saat bertugas nanti.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

8 jam lalu

Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

Basarah menganggap pernyataan Prabowo itu membuktikan keberhasilan PDIP mengembalikan status, peran, dan nama baik Sukarno.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim Tak Ada Komunikasi yang Mandek dengan PDIP

9 jam lalu

Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim Tak Ada Komunikasi yang Mandek dengan PDIP

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan tidak ada komunikasi yang macet antara Prabowo dengan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

14 jam lalu

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

16 jam lalu

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

16 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

Pernyataan Prabowo bisa menjadi hambatan psikologi politik yang serius di kemudian hari, untuk menjalin hubungan dengan Megawati.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

1 hari lalu

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

Wacana pembentukan kementerian baru di pemerintahan Prabowo-Gibran menuai kritik karena dianggap boros anggaran.

Baca Selengkapnya