Begini Analisa Anies Soal Wacana Pemindahan Ibu Kota ke Luar Jawa

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 30 April 2019 10:46 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin, 1 April 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut pemerintah pusat ingin menciptakan pemerataan penduduk dan ekonomi di Indonesia yang tak hanya tersentral di Jakarta, terkait wacana pemindahan Ibu Kota negara.

Karena itulah, Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi mewacanakan kembali pemindahan Ibu Kota ke luar Pulau Jawa.
Baca : Rencana Pemindahan Ibu Kota, Anies: Bukan Solusi Masalah Jakarta

Menurut Anies, rencana pemindahan Ibu Kota itu hanya dalam aspek pemerintahan. Artinya, aktivitas perekonomian, perdagangan, dan perbankan tetap berjalan di Jakarta.

"Jadi yang pindah itu hanya kegiatan administrasi pemerintahan di kantor-kantor kementerian. Perekonomian dan lain-lain tetap di Jakarta," kata Anies di Pasar Kenari, Salemba, Jakarta Pusat, Senin sore, 29 April 2019.

Anies tak mengutarakan secara gamblang bahwa pemindahan Ibu Kota tidak efektif menekan ketimpangan distribusi penduduk dan kesejahteraan. Namun, dia ogah menjabarkan bagaimana cara menekan migrasi antarkota. Anies baru mau menyampaikan pendapatnya jika dalam posisi bukan sebagai gubernur.

"Itu diskusi panjang. Tapi bukan saya sebagai gubernur. Saya sebagai analis saya boleh ngomong," ucap Anies sembari tertawa.
Baca juga : 3 Alternatif Pemindahan Ibu Kota, Jokowi Pilih Luar Jawa

Kemarin Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas mengenai rencana pemindahan Ibu Kota. Dalam rapat itu, Jokowi memutuskan Ibu Kota dipindah ke luar Pulau Jawa.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menuturkan yang dipindah ke Ibu Kota baru adalah pusat pemerintahan, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sehingga, di Ibu Kota yang baru, pusat pemerintahan akan diisi kementerian dan lembaga, MPR, DPR, DPD, kehakiman, Kejaksaan, Mahkamah Konstitusi, TNI, dan Polri, serta kedutaan besar dan perwakilan organisasi internasional di Indonesia.

Lembaga yang akan tetap berada di Jakarta yaitu lembaga yang berkaitan dengan jasa keuangan, perdagangan, dan industri. Misalnya, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Simak juga :
Bappenas: Estimasi Biaya Pemindahan Ibu Kota Rp 466 Triliun

Sejumlah alasan Jokowi ingin memindahkan Ibu Kota karena padatnya penduduk di Jakarta dengan jumlah mencapai 10,2 juta jiwa. Angka ini, menurut Bambang, menjadikan Jakarta sebagai kota dengan kepadatan pendudukan keempat tertinggi di dunia.

Penyebab pemindahan Ibu Kota yang lainnya adalah kemacetan dan daya dukung lingkungan Jakarta yang dinilai sudah tidak baik karena masalah banjir.

LANI DIANA | FRISKI RIANA

Berita terkait

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

6 jam lalu

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

Jokowi tampak antusias melihat tayangan besar yang menempel di dinding ruang utama Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

8 jam lalu

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

8 jam lalu

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

Investasi Microsoft tersebut bakal tersebar dalam beragam bentuk termasuk salah satunya untuk pengembangan talenta digital.

Baca Selengkapnya

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

8 jam lalu

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

Perludem menilai politisasi bansos dan mobilisasi aparat akan tetap terjadi di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

9 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

Presiden Jokowi nonton laga Tim Nasional atau Timnas U23 Indonesia melawan Uzbekistan dalam semifinal piala Asia.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

10 jam lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

10 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat

11 jam lalu

Pengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang meminta hakim menghukum Rocky Gerung untuk tidak berbicara di berbagai forum.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

11 jam lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

11 jam lalu

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

Presiden Jokowi menyoroti pergantian posisi Perdana Menteri Singapura, dari Lee Hsien Loong ke Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya