Prabowo dan Lulung Dinilai Dongkrak Elektabilitas PAN di DKI

Rabu, 8 Mei 2019 13:54 WIB

Capres cawapres no urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Salahudin Uno berbincang sebelum melaksanakan ibadah salat jumat pada kunjungannya ke Aceh di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Jumat 3 Mei 2019. Kunjungan capres dan cawapres nomor urut 02 ke provinsi Aceh pascapemilu 2019 sebagai ungkapan terimakasih kepada masyarakat Aceh yang telah memenangkan pasangan Prabowo-Sandi dengan persentase sementara hingga 91 persen. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Prabowo Subianto dan Abraham Lunggana alias Lulung dianggap sebagai penyebab meningkatnya elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) di DKI Jakarta.

Baca: Lagi, Spanduk Kemenangan Prabowo Dicopot di Pisangan Timur

Bendahara Umum Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN DKI Jakarta Bambang Kusumanto menyebut dukungan partainya kepada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menjadi salah satu faktor meningkatnya elektabilitas PAN di Jakarta.

Dalam Situng KPU per hari ini pukul 12.00 WIB memperlihatkan, Partai Amanat Nasional berada di empat teratas partai yang lolos DPRD DKI. PAN mendapat suara sebesar 6,32 persen. Bambang optimistis posisi itu dapat bertahan hingga rekapitulasi suara rampung.

Menurut Bambang, banyak warga Ibu Kota yang memilih Prabowo sebagai presiden 2019-2024 khususnya di daerah pemilihan (dapil) Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.

"Kita memang secara politik mengambil sikap mendukung Prabowo dan kemudian kita bisa mendapatkan semacam efek dari situ," kata Bambang saat dihubungi, Rabu, 8 Mei 2019.

Data Sistem Informasi Perhitungan Suara atau Situng KPU menunjukkan Prabowo unggul di Jaktim dan Jaksel. Pasangan Prabowo - Sandiaga Uno untuk sementara memperoleh 568.023 suara di Jaktim mengalahkan Joko Widodo - Ma'ruf Amin, yang meraih suara 487.014 suara.

Untuk dapil Jaksel, Prabowo-Sandiaga mendapat 314.356 suara sedangkan pasangan 01 294.186 suara. Di Jakbar, suara Prabowo lebih sedikit ketimbang Jokowi. Ketua Umum Partai Gerindra itu memperoleh 493.618 suara sedangkan Jokowi 663.830.

Namun Bambang menyatakan efek Prabowo tak terlalu besar untuk meloloskan PAN di DPRD DKI. Menurutnya masih ada faktor-faktor lain yang mendongkrak popularitas PAN.

Baca: PAN Raup Suara Berlipat Ganda di Jakarta, Sebelumnya Cuma Dapat 2 Kursi di DPRD DKI

Selain Prabowo Subianto, faktor lain yang juga signifikan adalah bergabungnya Abraham Lunggana alias Lulung ke partai yang didirikan Amien Rais itu. Lulung memutuskan pindah dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke PAN. Dia kemudian maju sebagai calon legislatif DPR RI. "Beliau kan memang tokoh ya, tokoh betawi dan dari tokoh pergerakan juga. Jadi saya yakin itu mempunyai dampak," ucap Bambang.

Berita terkait

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

3 jam lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

4 jam lalu

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran mengungkapkan bahwa pihaknya sempat membahas soal adanya kementerian yang mengurus makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

4 jam lalu

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

Deputi Bappenas memastikan program makan siang gratis akan mulai berjalan mulai tahun 2025 dengan bujet Rp 20 ribuan per anak.

Baca Selengkapnya

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

5 jam lalu

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

Waketum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar, menyebut bahwa ketersediaan air harus jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

5 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

5 jam lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

6 jam lalu

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

Menurut pakar, Prabowo lebih baik menggunakan Wantimpres ketimbang menghidupkan kembali Dewan Pertimbangan Agung.

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

6 jam lalu

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

6 jam lalu

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

6 jam lalu

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

Dalam Kajian Pusat Studi Konstitusi Unand, Feri Amsari menyatakan Indonesia hanya membutuhkan 26 menteri.

Baca Selengkapnya