Pleno KPU DKI Hari Kedua, Empat Parpol Walk Out

Jumat, 10 Mei 2019 19:00 WIB

Rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan penghitungan suara oleh KPU DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Mei 2019. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Empat partai politik walk out dari rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil pemungutan suara KPU DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Keempat partai itu adalah PKS, PPP, Hanura, dan Perindo.

Baca:
Walk Out Saksi Gerindra Warnai Rapat Pleno KPU DKI Hari Pertama

Awalnya, PKS dan Hanura memprotes hasil rekapitulasi suara tingkat kota alias DB1 yang dipaparkan KPU DKI tak sesuai dengan data internal partai. Rekapitulasi suara yang dimaksud fokus pada perolehan di daerah pemilihan atau dapil Jakarta Selatan.

Saksi dari PKS, Agung Setiharso, meminta untuk dilakukan pengecekan data. Dia mendapati selisih cukup besar antara catatan KPU DKI dengan data internal PKS. Agung lalu mempertanyakan apakah saksi partai berhak mengajukan koreksi dalam rapat pleno terbuka.

"Kalau berhak mari kita koreksi sama-sama di forum ini. Kalau forum tidak dihasilkan kata sepakat dan tidak bisa koreksi akan kami teruskan ke tingkat lebih tinggi," kata Agung saat rapat pleno berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Mei 2019.

Advertising
Advertising

Baca:
Pernah Viral Presiden Jaksel, Ini Rekapitulasi Suara Prabowo Versi KPU DKI

Saksi Partai Hanura, M. Rusydi Arif, menyampaikan keluhan senada. Dia menyebut ada dua kejanggalan atas penghitungan suara sebelum masuk rekapitulasi di tingkat provinsi.

Kejanggalan pertama adalah terjadi penggelembungan suara. Menurut Rusydi, saksi PKS menemukan ada suara pribadi calon legislatif yang justru ditarik menjadi suara partai. Kedua, banyaknya formulir C1 yang kosong tapi ditandatangani oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan saksi partai.

Tak lama kemudian, saksi dari PPP dan Hanura walk out. Mereka tampak berdiri dari kursinya dan berjalan keluar.

Baca:
Rekapitulasi Suara di DKI, Jakarta Timur Akan Dihitung Terakhir

Saksi PPP, Muchbari, meminta agar KPU DKI menyelesaikan permasalahan yang dialami Hanura dan PKS terlebih dulu sebelum melanjutkan rekapitulasi suara tingkat provinsi. Namun, Ketua KPU DKI Betty Epsilon Idroos memutuskan untuk melanjutkan rapat pleno. Belakangan saksi Partai Perindo dan PKS ikut keluar dari ruang rapat.

Rapat pleno KPU DKI rencanakan akan dilakukan hingga 13 Mei mendatang sejak 9 Mei lalu. Rapat pleno akan mendahulukan Kepulauan Seribu dan terakhir Jakarta Timur sesuai urutan kotak suara yang datang.

Berita terkait

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

19 menit lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

1 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

1 jam lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

KPU Jakarta Buka Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Berikut Jadwal dan Syaratnya

6 jam lalu

KPU Jakarta Buka Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Berikut Jadwal dan Syaratnya

KPU kabupaten/kota Sejakarta resmi membuka pendaftaran bagi petugas Panitia Pemungutan Suara alias PPS pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

15 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

PAN Cabut Gugatan Sengketa Pileg dengan PPP di MK

18 jam lalu

PAN Cabut Gugatan Sengketa Pileg dengan PPP di MK

Keputusan PAN mencabut gugatan PHPU pileg dengan PPP di MK. Diketahui, permohonan tersebut telah ditandatangani Ketum PAN Zulkifli Hasan.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

21 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, PPP Sebut Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Tiga Dapil Sumut

1 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg, PPP Sebut Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Tiga Dapil Sumut

PPP mengklaim adanya ribuan perpindahan suara ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

1 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya