Rekapitulasi Suara Molor, Masyarakat Optimistis Tepat Waktu

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Senin, 13 Mei 2019 13:36 WIB

Rapat Pleno rekapitulasi tingkat nasional penghitungan suara dalam negeri Pemilu 2019, di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat pada Sabtu, 11 Mei 2019. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Rekapitulasi suara pemilihan umum (pemilu) 2019 tingkat Provinsi DKI Jakarta harus mundur dari target. Artinya, waktu rekapitulasi bakal diperpanjang. Hal itu tidak sejalan dengan harapan masyarakat, sesuai jajak pendapat Tempo, yang optimistis proses tersebut akan tepat waktu.

Baca: KPU DKI Harap Rekapitulasi Suara Jaktim Rampung Hari Ini

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil penghitungan suara dari satu kota, yakni Jakarta Timur. "Terpaksa mundur karena Jakarta Timur," kata Betty di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu malam, 12 Mei 2019.

Betty menyebut, rekapitulasi di Jaktim masih menunggu hasil hitung suara dari tingkat kecamatan. Menurut dia, rekapitulasi tingkat kecamatan di Jaktim sebenarnya sudah selesai. Namun, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) harus menggelar rapat pleno lagi untuk merampungkan dokumen dan dokumentasi formulir rekapitulasi tingkat kelurahan (DAA) menjadi formulir rekapitulasi yang diperoleh tingkat kecamatan (DA).

Saat ini, Betty melanjutkan, formulir DA sedang diperbanyak dan ditandatangani untuk tiga kecamatan di Jaktim. Ketiganya antara lain Pulogadung, Cakung, dan Duren Sawit. Setelah proses itu selesai, rekapitulasi dapat berlanjut ke tingkat kota kemudian provinsi.

Advertising
Advertising

Waktu rekapitulasi ini tak sesuai dengan target KPU. Sebelumnya Betty memaparkan, rekapitulasi suara tingkat provinsi diagendakan rampung Ahad, 12 Mei 2019. Rekapitulasi dilakukan berjenjang mulai dari level kecamatan yang harus selesai Sabtu, 4 Mei 2019. Setelah itu dilanjutkan dengan rekapitulasi tingkat kabupaten dan kota yang target selesai Selasa, 7 Mei 2019. Selanjutnya rekapitulasi tingkat provinsi lalu nasional dengan batas waktu terakhir Rabu, 22 Mei 2019.

KPU DKI memulai rekapitulasi suara dan penetapan hasil penghitungan perolehan suara pemilihan umum (pemilu) di tingkat DKI pada 9 Mei 2019. Rekapitulasi dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

Dalam jajak pendapat yang digelar tempo.co, proses rekapitulasi suara Pemilu 2019 cukup mendapat perhatian besar pembaca. Pembaca umumnya yakin proses rekapitulasi suara ini dapat selesai sesuai dengan jadwal yang ditentukan, meskipun kenyataan di lapangan menunjukkan rekapitulasi suara berjalan alot dan molor dari waktu yang ditentukan.

Pada jajak pendapat yang berlangsung pada 6-13 Mei 2019, ada 1.724 pembaca tempo.co yang memberikan suara mereka terhadap persoalan ini. Sebanyak 772 orang (44,78 persen) menilai proses rekapitulasi suara Pemilu 2019 dapat selesai sesuai jadwal yang ditentukan. Sementara 350 orang (20,30 persen) menganggap sebaliknya, sedangkan sisanya sebanyak 602 orang (34,92 persen) menjawab tidak tahu.

Molornya rekapitulasi suara juga diwarnai dengan ancaman untuk melaporkan proses rekapitulasi ke Mahkamah Konstiutusi, di antaranya dari saksi rekapitulasi suara dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Agung Setiharso. Menurutnya, hasil rekapitulasi tidak sama dengan hitungan internal PKS.

Agung awalnya meminta sinkronisasi data PKS dan KPU dilakukan dalam rapat pleno terbuka KPU DKI kemarin. Dia menyebut akan membawa temuan PKS ke instansi yang lebih tinggi apabila pemeriksaan data tak bisa berjalan saat rapat pleno. "Mohon arahannya kalau di sini tidak bisa diperbaiki, apakah kami bisa meneruskannya sengketa di MK?" tanya Agung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Mei 2019.

Agung menyampaikan, selisih suara mencapai ribuan. Dia tak merinci angka detailnya. Jumlah suara yang diperdebatkan itu adalah rekapitulasi di Dapil 7 Jakarta Selatan untuk perebutan kursi DPRD DKI.

Sementara saksi Partai Hanura, M. Rusydi Arif, membeberkan dua kejanggalan penghitungan suara di Kecamatan Cilandak dan Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kejanggalan pertama berkaitan dengan penggelembungan suara. Dia menyebut telah terjadi pemindahan suara untuk caleg tapi justru masuk ke partai.

Kejanggalan kedua, yaitu banyaknya kolom perhitungan suara dalam formulir C1 tak terisi. Namun, di formulir yang sama tertulis jumlah daftar pemilih tetap (DPT) dan daftar pemilih tambahan (DPTb). Tak hanya itu, Rusydi berucap, formulir C1 juga ditandatangani oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan saksi partai.

"Iya akan melapor ke MK, sementara kita masih kumpulkan data dulu. Yang pasti saat ini untuk Jakarta Selatan saya sudah punya data valid, bisa diadu data," papar Rusydi.

Saksi dari dua partai ini walk out dari rapat pleno lantaran KPU DKI tetap melanjutkan rekapitulasi suara. Menurut Ketua KPU DKI Betty Epsilon Idroos, PKS telah menunjukkan data internal partai tapi hanya dalam bentuk microsoft excel. Sementara Hanura tak membuka bukti apapun.

Berita terkait

Penjelasan Pengembang Sirekap soal Penghitungan Data Berhenti Sementara

34 hari lalu

Penjelasan Pengembang Sirekap soal Penghitungan Data Berhenti Sementara

Pengembang Sirekap dari ITB menjawab tudingan data Sirekap sempat tidak berubah pada 14 Februari pukul 18.00-21.00.

Baca Selengkapnya

5 Pelanggaran yang Dilakukan Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Terbaru Kasus Penggelembungan Suara di Jatim

40 hari lalu

5 Pelanggaran yang Dilakukan Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Terbaru Kasus Penggelembungan Suara di Jatim

Pelanggaran ini menambah daftar pelanggaran yang dilakukan Ketua KPU Hasyim Asy'ari. Sebelumnya ia telah menerima empat sanksi etik.

Baca Selengkapnya

PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

44 hari lalu

PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

KPU menetapkan Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024. Begini tanggapan PBNU dan PP Muhammadiyah, dua ormas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sehari Setelah KPU Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024, Segini Nilai Tukar Rupiah dan IHSG

46 hari lalu

Sehari Setelah KPU Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024, Segini Nilai Tukar Rupiah dan IHSG

KPU umumkan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2024 pada 20 Maret 2024, bagaimana respons pasar saham IHSG dan nilai tukar rupiah sehari setelahnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Bersyukur Penghitungan Suara Pemilu 2024 Selesai Tepat Waktu

46 hari lalu

Jokowi Bersyukur Penghitungan Suara Pemilu 2024 Selesai Tepat Waktu

Presiden Jokowi menanggapi penetapan hasil penghitungan suara Pemilu 2024 oleh KPU. Menurutnya, selesainya proses tersebut harus disyukuri.

Baca Selengkapnya

Terkunci Suara Papua

47 hari lalu

Terkunci Suara Papua

KPU Papua dan Papua Pegunungan baru menuntaskan rekapitulasi pada Selasa malam. Agar tidak terlambat, mereka menyewa pesawat ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gagal Lolos ke Senayan, PPP akan Gugat Hasil Rekapitulasi Nasional KPU ke MK

47 hari lalu

Gagal Lolos ke Senayan, PPP akan Gugat Hasil Rekapitulasi Nasional KPU ke MK

Achmad Baidowi mengatakan data internal PPP menunjukkan partai berlambang ka'bah itu melewati angka 4 persen.

Baca Selengkapnya

Bantah Adanya Jemput Paksa Komisioner KPU Jayapura, August Mellaz Sebut Cuma SIdak

47 hari lalu

Bantah Adanya Jemput Paksa Komisioner KPU Jayapura, August Mellaz Sebut Cuma SIdak

KPU RI membantah adanya penjemputan paksa Komisioner KPU Kota Jayapura.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi soal Proses Rekapitulasi Hasil Pemilu 2024 di KPU

47 hari lalu

Respons Jokowi soal Proses Rekapitulasi Hasil Pemilu 2024 di KPU

Presiden Jokowi irit bicara soal proses rekapitulasi hasil Pemilu 2024 di KPU yang belum selesai.

Baca Selengkapnya

Segini Perolehan Suara Anies-Prabowo-Ganjar Menjelang Pengumuman KPU

47 hari lalu

Segini Perolehan Suara Anies-Prabowo-Ganjar Menjelang Pengumuman KPU

KPU memastikan pengumuman hasil Pemilu 2024 akan dilakukan malam ini. Berikut perolehan suara Anies, Prabowo, dan Ganjar menjelang pengumuman KPU.

Baca Selengkapnya