Warga bertahan di atas bajaj ketika banjir melanda kawasan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, 28 Februari 2016. Banjir tersebut bertepatan dengan hari ulang tahun kota Tangerang ke 23 yang jatuh pada tanggal 28 Februari dan ada 5 wilayah kota Tangerang yang terendam banjir. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat. MW20160228.
TEMPO.CO, Tangerang - Peningkatan debit air di Kali Cirarab Kota Tangerang Banten yang menyebabkan banjir ke pemukiman warga disebabkan salah satunya akibat alirannya ke bendung Sarakan di Kabupaten Tangerang tersumbat eceng gondok.
Plt Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Tatang Sutisna, di Tangerang Sabtu, 18 Mei 2019 mengatakan, dari hasil penelusuran yang dilakukan hingga ke bendung Sarakan, ternyata memang banyak eceng gondok yang ditemukan.
Oleh petugas, eceng gondok tersebut sudah dibersihkan sehingga aliran di Kali Cirarab menjadi lancar dan alami luapan ke pemukiman dan jalan.
"Petugas masih terus melakukan pembersihan Kali Cirarab, termasuk eceng gondok yang menjadi penyebab banjir dari luapan Kali Cirarab," ujarnya.
Tatang menambahkan, penurunan debit di Kali Cirarab adalah solusi untuk mengatasi banjir di wilayah Kecamatan Periuk. "Kita akan turunkan terus debit air di kali cirarab," ujarnya.
Sebelumnya, pada hari Jumat (17/5), ketinggian air di Kali Cirarab mencapai 300 centimeter dan dinyatakan siaga 1.
Dinas PUPR Kota Tangerang pun telah melakukan beberapa skenario penanganan mulai dari menutup pintu air Ledug sebanyak lima buah.
Kemudian mengoperasikan dua unit pompa dengan kapasitas 500 liter perdetik untuk mengendalikan banjir. Termasuk juga pompa di Situ Bulakan dengan kapasitas yang sama sebanyak satu unit. Lalu dua unit poma di Alamanda dan Garden City pun dioperasikan. Penyebab air masuk dari pasar lingkungan telah diatasi petugas.