Kasus KPPS Meninggal, Dr Ani Hasibuan Absen Lagi Panggilan Polisi

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 20 Mei 2019 16:25 WIB

Massa yang disebut emak-emak melakukan aksi unjuk rasa di KPU Provinsi Jawa Barat, Jumat 10 Mei 2019. Mereka meminta pemerintah mengusut kematian lebih dari 500 orang petugas KPPS yang meninggal dunia pasca Pemilu serentak. Mereka juga menuntut KPU untuk tidak melakukan kecurangan saat rekapitulasi suara. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta -Dokter spesialis syaraf Robiah Khairani Hasibuan atau yang lebih dikenal Dr Ani Hasibuan kembali tidak memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan sebagai saksi dugaan atas penyebaran ujaran kebencian terkait heboh ratusan petugas KPPS meninggal.

Sebelumnya, Ani tidak menghadiri panggilan penyidik pada Jumat, 17 Mei 2019 dengan alasan sakit. Selanjutnya pemanggilan Ani diagendakan pada Senin, 20 Mei 2019 siang oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Baca juga : Polisi: Kasus Dr Ani Hasibuan Prioritas Tapi Bukan Target 22 Mei

Namun dia kembali tidak hadir hari ini, Senin 20 Mei 2019, dengan alasan ada agenda klarifikasi di Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter Indonesa (IDI).

"Hari ini rencananya Ibu Ani dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi, tetapi hari ini Ibu Ani enggak bisa hadir kembali karena pada hari yang sama Ibu Ani dipanggil Majelis Kehormatan Etik Kedokteran di IDI," kata Kuasa Hukum Ani, Slamet Hasan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 20 Mei 2019.

Tim dokter Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) akan bentuk tim mitigasi bencana Pemilu 2019

Slamet berharap, penyidik memproses kasus yang menjerat Ani setelah ada keputusan MKEK terkait ada atau tidaknya unsur tindak pidana dalam kasus tersebut.

"Kami mendorong perkara ini disidang dulu di MKEK. Nanti keputusan MKEK itu seperti apa, apakah ada unsur pidana atau tidak, lalu dilanjutkan ke penyidik kepolisian," katanya.

Ani dilaporkan seseorang bernama Carolus Andre Yulika pada 12 Mei 2019 terkait pernyataan Ani soal kematian ratusan petugas KPPS yang menuai kontroversi.

Sementara dalam surat pemanggilan, Ani diminta klarifikasi terkait unggahan berbentuk foto bidik layar artikel dari situs tamshnews.com yang beredar di media sosial.

Baca juga :
Ani Hasibuan Sangkal Racun dan Pembantaian KPPS, Ini Jawab Polisi

Dalam situs tersebut, nama Dr Ani Hasibuan tercantum dalam judul berita disertai pernyataan, "Pembantaian Pemilu, Gugurnya 573 KPPS". Penyidik telah menaikkan status kasus ujaran kebencian terkait ratusan petugas KPPS meniggal tersebut ke tahap penyidikan.

MUH HALWI | DA

Berita terkait

95 TPS di Kelurahan Jelupang Gelar Penghitungan Ulang, Buntut Kotak Suara Dibuka Sebelum Pleno

25 Februari 2024

95 TPS di Kelurahan Jelupang Gelar Penghitungan Ulang, Buntut Kotak Suara Dibuka Sebelum Pleno

Penghitungan ulang ini terhadap 475 kotak suara dari 95 TPS di Kelurahan Jelupang, Tangsel itu melibatkan 285 anggota KPPS.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu Sindrom Kelelahan Kronis

24 Februari 2024

Mengenal Apa itu Sindrom Kelelahan Kronis

Mengenal lebih dalam tentang Sindrom Kelelahan Kronis (CFS), sebuah gangguan serius yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

94 Petugas Ad Hoc KPU Meninggal, Kontras dan ICW Bilang karena Dampak Kerja yang Tak Manusiawi

23 Februari 2024

94 Petugas Ad Hoc KPU Meninggal, Kontras dan ICW Bilang karena Dampak Kerja yang Tak Manusiawi

Dua organisasi sipil itu menilai, tingginya angka korban itu membuktikan KPU tak serius melakukan evaluasi dan perbaikan dari pemilu sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prediksi Akhir Musim Hujan, Penyebab Anggota KPPS Meninggal, Cerita Saksi Mata Puting Beliung

23 Februari 2024

Top 3 Tekno: Prediksi Akhir Musim Hujan, Penyebab Anggota KPPS Meninggal, Cerita Saksi Mata Puting Beliung

Top 3 Berita Tekno Tempo Hari Ini, dari prediksi musim hujan sampai kesaksian soal amukan angin puting beliung.

Baca Selengkapnya

94 Petugas Pemilu Meninggal Banyak Tersebab Sakit Jantung: Gejala dan Komplikasi Serangan Jantung

22 Februari 2024

94 Petugas Pemilu Meninggal Banyak Tersebab Sakit Jantung: Gejala dan Komplikasi Serangan Jantung

Arteri koroner yang memasok darah ke jantung tersumbat, aliran darah macet dan suplai oksigen ke otot jantung terganggu yang memicu serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

22 Februari 2024

Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

Petugas KPPS meninggal antara lain karena kelelahan dan penyakit jantung. Pahami gejalanya dan cara pencegahannya.

Baca Selengkapnya

71 Petugas KPPS Meninggal Antara Lain karena Kelelahan dan Hipertensi, Kenali 5 Bahaya Darah Tinggi

22 Februari 2024

71 Petugas KPPS Meninggal Antara Lain karena Kelelahan dan Hipertensi, Kenali 5 Bahaya Darah Tinggi

Hingga 18 Februari, terhitung 71 petugas KPPS meninggal antara lain karena kelelahan kronis, penyakit jantung hingga hipertensi atau darah tinggi.

Baca Selengkapnya

Anggota KPPS Meninggal, Dokter: Penyakit Jantung Memicu Kelelahan

22 Februari 2024

Anggota KPPS Meninggal, Dokter: Penyakit Jantung Memicu Kelelahan

Gangguan jantung menjadi penyebab utama kematian anggota KPPS pada Pemilu 2024. Penyakit itu menambah tingkat kelelahan penderita.

Baca Selengkapnya

Syarat Pencairan Santunan Kecelakaan Kerja bagi Anggota KPPS

21 Februari 2024

Syarat Pencairan Santunan Kecelakaan Kerja bagi Anggota KPPS

KPU menetapkan pemberian santunan kematian dan kecelakaan kerja bagi PPK, PPS, KPPS, Pantarlih, dan petugas ketertiban TPS Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Serangan Jantung

21 Februari 2024

6 Penyebab Serangan Jantung

Ketika serangan jantung terjadi, aliran darah ke suatu bagian jantung terhenti dan menyebabkan cedera atau kematian pada bagian otot jantung

Baca Selengkapnya