Ayah Korban Kerusuhan 22 Mei: Kalau Begini, Siapa yang Nanggung?

Rabu, 22 Mei 2019 14:53 WIB

Massa melemparkan batu ke arah petugas kepolisian saat terjadinya bentrokan di Jalan KS Tubun, Jakarta, Rabu 22 Mei 2019. Ketegangan usai demo di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat merembet ke sejumlah lokasi, yakni di kawasan Tanah Abang dan wilayah KS. Tubun, Jakarta Barat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Farhan Syafero akhirnya meninggal di Rumah Sakit Bhakti Kemuliaan pada Rabu dini hari, 22 Mei 2019, diduga akibat tembakan dalam kerusuhan 22 Mei di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Ayahnya, Muhammad Safri, mengatakan tak bisa melarang anak keduanya itu menjadi demonstran ke Jakarta karena Farhan sudah berkeluarga. “Lain kalau masih di bawah kami orangtuanya,” kata Safri di rumah duka, Kecamatan Limo, Kota Depok, pada Rabu, 22 Mei 2019.

Baca: Rusuh di Tanah Abang, Satu Orang Tewas dengan Luka Tembak

Pria 58 tahun itu menjelaskan bahwa Farhan berangkat pada Senin malam, 20 Mei 2019, seusai KPU RI mengumumkan hasil Pemilu 2019. Dia berangkat ke Bekasi Timur lebih dahulu kemudian berangkat bersama dengan teman-teman komunitasnya ke jakarta. Menurut Safri, Farhan aktif pengajian bersama komunitasnya di kawasan Bekasi Timur.

Tempo melihat di rumah almarhum Farhan di RT03/RW07, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok, terdapat bendera Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, Safri menampik putranya itu aktif di PKS.

“Tidak, tidak dia bukan, ini... ini hanya keluarganya, lah gitu,” katanya agak terbata-bata.

Baca juga: Buntut Rusuh di Tanah Abang, Polisi Dilempari Batu di Slipi

Safri menyatakan belum tahu apa yang akan dilakukan, termasuk apakah menuntut keadilan karena anaknya jadi korban kerusuhan 22 Mei. Dia berharap para pemimpin melihat bahwa rakyat yang menjadi korban. “Kalau sudah begini siapa yang mau nanggung, petahana atau pihak 02?”

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Berita terkait

Debat Capres: Anies Baswedan Sebut Harun Al Rasyid Tewas Ditembak, Kasus Belum Tuntas Sampai Sekarang

13 Desember 2023

Debat Capres: Anies Baswedan Sebut Harun Al Rasyid Tewas Ditembak, Kasus Belum Tuntas Sampai Sekarang

Saat debat capres, Anies Baswedan sebut Harun Ar-Rasyid yang tewas saat memprotes hasil Pemilu 2019, begini peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Sosok Harun Al Rasyid yang Disinggung Anies di Debat, Tewas Ditembak saat Kerusuhan 22 Mei

12 Desember 2023

Sosok Harun Al Rasyid yang Disinggung Anies di Debat, Tewas Ditembak saat Kerusuhan 22 Mei

Calon wakil presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menyebut nama Harun Al Rasyid dalam debat pertama calon presiden pemilu tahun 2024

Baca Selengkapnya

Kembali ke Persidangan, Kivlan Zen Curigai Dendam Wiranto

18 Desember 2019

Kembali ke Persidangan, Kivlan Zen Curigai Dendam Wiranto

Persidangan Kivlan Zen sempat terhenti lebih dari satu bulan lantaran menunggunya selesai berobat.

Baca Selengkapnya

Saksi Sidang Habil Marati Ungkap Rencana Eksekusi Yunarto Wijaya

7 November 2019

Saksi Sidang Habil Marati Ungkap Rencana Eksekusi Yunarto Wijaya

Di sidang Habil Marati, saksi ungkap terima perintah dari Kivlan Zen. Yunarto Wijaya disebut sebagai pengkhianat bangsa.

Baca Selengkapnya

Di Sidang, Saksi Sebut Wiranto dan Luhut Pengkhianat TNI

1 November 2019

Di Sidang, Saksi Sebut Wiranto dan Luhut Pengkhianat TNI

Terdakwa perkara kepemilikan senjata api ilegal, Helmi Kurniawan alias Iwan, menganggap Wiranto dan Luhut Binsar Panjaitan sebagai pengkhianat TNI

Baca Selengkapnya

Uang Beli Senjata Api, Saksi Tegaskan Hubungan Habil dan Kivlan

31 Oktober 2019

Uang Beli Senjata Api, Saksi Tegaskan Hubungan Habil dan Kivlan

Saksi sebut Kivlan bilang uang (untuk membeli senjata api) dari Habil Marati. Mengaku yunior yang patuh kepada senior.

Baca Selengkapnya

Sidang Habil Marati, Saksi Ungkap Perintah Kivlan Zen

31 Oktober 2019

Sidang Habil Marati, Saksi Ungkap Perintah Kivlan Zen

Satu terdakwa kepemilikan senjata api ilegal dalam kerusuhan 22 Mei lalu bersaksi di perkara yang sama dengan terdakwa politikus PPP Habil Marati.

Baca Selengkapnya

TPF Komnas HAM: Polisi Lakukan Kekerasan pada Kerusuhan 22 Mei

28 Oktober 2019

TPF Komnas HAM: Polisi Lakukan Kekerasan pada Kerusuhan 22 Mei

Tim Pencari Fakta Komnas HAM merilis hasil temuan mereka atas tindakan kekerasan anggota polisi dalam kerusuhan 22 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: 10 Orang Tewas dalam Kerusuhan 22 Mei

28 Oktober 2019

Komnas HAM: 10 Orang Tewas dalam Kerusuhan 22 Mei

Komnas HAM menyatakan dari sembilan korban yang tewas di Jakarta, delapan orang di antaranya meninggal akibat peluru tajam.

Baca Selengkapnya

Dari Demo ke Demo, Kisah Dokter Tersangka Kasus Ninoy Karundeng

18 Oktober 2019

Dari Demo ke Demo, Kisah Dokter Tersangka Kasus Ninoy Karundeng

Dokter Insani disangka ikut melakukan interogasi dan tak memberikan pengobatan kepada Ninoy Karundeng yang mengalami luka akibat dianiaya demonstran

Baca Selengkapnya