Pemudik saat melakukan pemeriksaan kelengkapan data sebelum memasuki Kereta Api di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat, 31 Mei 2019. Menurut data dari Stasiun Gambir terkait volume penumpang kumulatif dari tanggal 26-31 Mei 2019 sebanyak 109.876 penumpang yang menggunakan Kereta Api di Stasiun Gambir untuk mudik lebaran 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Puncak arus balik menggunakan kereta api diperkirakan akan terjadi lima hari setelah Lebaran atau H+5 Lebaran. Jumlah penumpang arus balik bisa mencapai 23.000 orang dalam satu hari, kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa.
"Kalau kita sendiri memprediksi kepadatan arus balik ini akan semakin tinggi pada H+5. Kalau kedatangan itu sekarang 21.000, nanti bisa mencapai 23.000," ungka Eva Chairunisa di Jakarta, Jumat 7 Juni 2019.
Menurut data PT KAI, total kedatangan penumpang di Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, sejauh ini mengalami kenaikan 2.955 orang dengan rincian dari 17.026 orang pada H+1 menjadi 19.981 orang pada hari kedua setelah Lebaran
Untuk mengatasi lonjakan tersebut, PT KAI sudah melakukan serangkaian persiapan untuk mengantisipasi arus mudik, dari fasilitas tambahan seperti mesin check-in dan pos kesehatan hingga penambahan sebanyak 14 kereta api.
"Kalau antisipasi sudah kita lakukan dalam rangka arus mudik. Pada masa arus mudik pasti akan terjadi kepadatan, itu memang sudah kita antisipasi," kata Eva.
Namun, menurut Kepala Stasiun Gambir Rizki Afrida, Stasiun Gambir diperkirakan tidak akan menjadi stasiun favorit untuk penumpang yang ingin kembali ke Jakarta.
"Untuk arus balik sendiri, sebenarnya kita antisipasi banyak di daerah timur. Kalau Stasiun Gambir sendiri untuk arus balik mungkin tidak terlalu banyak, karena kemungkinan banyak orang yang turun di Jatinegara, Bekasi. Kalau keberangkatan mungkin fokus di Gambir, tapi kalau arus balik ada beberapa titik," ujar Rizki.
PT KAI memperkirakan total penumpang yang diangkut menggunakan kereta api untuk arus mudik dan arus balik akan mencapai 997.730 orang, atau naik 9 persen dibandingkan 916.540 orang pada 2018.