Gerindra Tuding PKS Minim Sosialisasi Calon Wagub DKI ke DPRD

Senin, 17 Juni 2019 15:27 WIB

Calon Wakil Gubenur DKI Jakarta yang diajukan Partai Keadian Sejahtera (PKS) Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu, September 2018. Foto: Instagram

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD DKI Jakarta, Abdul Ghoni, mengatakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak begitu maksimal mensosialisasikan calon Wakil Gubernur atau Wagub DKI yang mereka usung ke anggota dewan.

Padahal, menurut Abdul, nantinya kedua calon Wagub DKI dari PKS itu akan dipilih oleh anggota dewan di setiap fraksi, sehingga sosialisasi sangat dibutuhkan.

Baca : DPRD Baru Gelar Pemilihan Wagub DKI Medio Juli, Ini Sebabnya

“PKS pernah ada agenda mau sosialisasi ke fraksi-fraksi, cuma ga ada tindak lanjutnya. Saya diam aja. Padahal kan yang nanti milih ini semua fraksi DPRD,” ujar Abdul di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 17 Juni 2019.

Abdul mengatakan dewan akan memilih calon wagub dari PKS melalui rapat paripurna. Tapi jika di rapat paripurna pertama anggota dewan tak kuorum, maka akan digelar rapat paripurna ulang sepuluh hari kemudian. Jika di rapat paripurna kedua jumlah anggota kembali tak kuorum, maka kedua calon dari PKS itu akan gugur.

“Kalau nanti (dua calon wagub dari PKS) ga layak jual, ya akan ada nama baru lah,” ujar Abdul.

Advertising
Advertising

Abdul mengatakan dalam pengajuan nama baru itu Gerindra juga berpeluang mengajukan calon Wagub DKI. Sebab, Gerindra merupakan salah satu partai pengusung dan memiliki kesempatan yang sama dengan PKS dalam pengajuan nama wagub.

Seperti diketahui, saat ini ada dua calon Wagub DKI yang akan dipilih oleh DPRD. Keduanya berasal dari PKS, yakni Sekretaris DPW PKS Agung Yulianto dan mantan Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.

Sebelum sampai ke DPRD, kedua nama tersebut telah melewati pembahasan yang alot antara kedua partai pengusung, yakni PKS dan Gerindra. Pembahasan itu antara lain melalui proses fit and proper test yang sempat menggugurkan salah satu calon, yakni Abdurahman Suhaimi.

Wakil Ketua Panitia Khusus Pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Bestari Barus, mengatakan pihaknya menjadwalkan rapat paripurna pemilihan Wagub DKI akan diadakan pada pertengahan Juli 2019.

Baca : Jika Satu Pengusung Tak Tanda Tangan, Wagub DKI Tak Dilantik

"Kami sudah bikin schedule, kira-kira di pertengahan Juli itu sudah masuk paripurna pemilihan," ujar Bestari.

Saat ini, menurut Bestari, pihaknya masih merumuskan draft tata tertib pemilihan Wagub DKI. Pembahasan draft itu sudah masuk di BAB 8 dan masih tersisa beberapa bab lagi sebelum dibawa ke rapat paripurna.

Berita terkait

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

3 menit lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

Aboe Bakar mengatakan PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Masuk Penjaringan Bakal Calon Gubernur Jabar, Ini Penjelasan PKS

2 jam lalu

Wali Kota Depok Masuk Penjaringan Bakal Calon Gubernur Jabar, Ini Penjelasan PKS

Nama Mohammad Idris sedang dibahas di DPW PKS Jawa Barat untuk diajukan ke DPP PKS.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

3 jam lalu

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

Partai Gelora meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Soal PKS berada di luar atau dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendapatkan respons berbeda dari internal PKS.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

4 jam lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

5 jam lalu

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

Mardani Ali Sera menyarankan PKS berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

6 jam lalu

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

Pengamat sarankan PKS tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung ke Prabowo-Gibran, Berikut Rekam Jejak Partai Gelora

7 jam lalu

Tolak PKS Gabung ke Prabowo-Gibran, Berikut Rekam Jejak Partai Gelora

Partai Gelora menolak PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Berikut alasan dan profil partai yang didirikan oleh eks petinggi PKS itu.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Tolak PKS Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Alasan Partai Gelora Tolak PKS Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Partai Gelora menolak Partai Keadilan Sejahtera atau PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya