Kerusuhan 22 Mei, Komnas HAM: Video Bisa Ungkap Pelanggaran HAM

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 20 Juni 2019 21:47 WIB

Situasi Musala Al Huda dan lahan kosong milik Smart Service Parking di Kampung Bali, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Mei 2019. TEMPO/M Yusuf Manurung.

TEMPO.CO, Jakarta -Komisi Nasional Hak Asasi Manusia disingkat Komnas HAM meminta semua pihak yang menyelidiki kasus pelanggaran dalam kerusuhan 22 Mei bersikap profesional dan akuntabel.

Menurut anggota Komnas HAM, Mochammad Choirul Anam, akan ada pertarungan pengungkapan kebenaran fakta kerusuhan melalui video.

Baca juga : Komnas HAM: Brimob Melanggar HAM di Kampung Bali

Jadi, baik kepolisian maupun Badan Intelijen harus profesional dan akuntabel dalam menyelidiki pelanggaran saat kerusuhan yang terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat dan sekitarnya.

"Video sesuatu yang baik untuk mengungkap pelanggaran hukum maupun HAM saat kerusuhan 22 Mei tersebut," kata Anam saat dihubungi TEMPO, Kamis, 20 Juni 2019.

Anam menjelaskan dalam konteks dunia yang berkembang seperti saat ini, makna fakta peristiwa itu tidak mudah untuk dirumuskan oleh satu pihak. Sebab semua pihak bisa memotret secara hidup fakta peristiwa melalui teknologi di tangan mereka.

"Semua pihak boleh ngomong ABCD, tapi ketika ada video yang beredar dan terverifikasi dengan baik itu tidak bisa terbantahkan."

Menurut Anam, dalam kerusuhan yang terjadi pada sampai 21-23 Mei lalu, fakta kejadian yang terwakili video yang ditemukan. Pada 23 Mei, anggota Brimob menyisir permukiman warga untuk mencari pelaku kerusuhan.

Komnas, kata dia, mendapatkan puluhan video dari sejumlah saksi yang merekam peristiwa kerusuhan tersebut. Video tersebut menjadi salah satu bukti yang tidak bisa terbantahkan untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya.

Advertising
Advertising

"Jadi investigasi dari pihak kepolisian maupun BIN harus profesional dan akuntabel. Tantangannya ada di sana," ujarnya.

Anam berujar tuntutan akuntabel akan semakin besar bahkan dalam konteks HAM. Menurut dia, ada beberapa prinsip HAM yang dalam kondisi apapun tidak bisa dilampaui. Prinsip itu misalnya, kata dia, polisi tidak bisa bertindak sewenang-wenang atau menggunakan kekuatan berlebihan dalam menangani massa meski mereka bertindak rusuh.

Baca juga : Cerita Kekasih Markus Ali yang Membaik Tapi Belum Boleh Keluar dari ICU

Tindakan Excessive Force atau menggunakan kekerasan yang berlebihan yang dilakukan polisi terekam dalam kerusuhan selam tiga hari di Jakarta kemarin. Video anggota Brimob menggebuki warga secara brutal di kawasan Kampung Bali, Jakarta Pusat, saat menyisir kawasan tersebut untuk mencari pelaku kerusuhan. "Itu sudah kategori melanggar HAM."

Anam mengatakan pada saat kerusuhan 1998, orang akan susah membuktikan adanya peristiwa pelanggaran HAM atau tidak.

Tapi, sekarang semua peristiwa itu terbuka secara lebar, "Dan kami mendalami kerusuhan 22 Mei salah satunya dari semua rekaman video yang kami dapatkan. "Pertarungan pengungkapan fakta dengan video akan sangat kuat untuk mengungkap pelanggaran hukum dan HAM," ucapnya.

Berita terkait

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

17 jam lalu

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan, OPM telah melakukan serangan selama 3 hari di Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

17 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

22 jam lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

11 hari lalu

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

14 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

15 hari lalu

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

15 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

Mabes Polri bungkam untuk penjelasan berikutnya perihal proses hukum terhadap anggota Brimob yang terlibat bentrok.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

15 hari lalu

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

Pasca-bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong, diketahui sebelumnya di beberapa daerah di Indonesia, konflik serupa pernah terjadi.

Baca Selengkapnya