Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
TEMPO.CO, Tangerang -Pembunuhan sadis menggegerkan Kampung Nanggung, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Selasa siang, 2 Juli 2019. Korban, Yahya tewas dibacok oleh adik iparnya sendiri, Sarjaya, 63 tahun.
Yahya, 42 tahun, merupakan ustad terkemuka di Jayanti. Dia tewas karena luka bacokan di lehernya. "Korban meninggal karena sabetan golok itu," ujar Kapolsek Cisoka Komisaris Uka Subakti, Selasa siang.
Menurut Uka, pembunuhan ini terjadi ketika Sarjaya ingin menjemput istrinya yang sudah enam bulan tinggal di rumah Yahya. "Mereka sudah pisah ranjang enam bulan, istri tersangka sudah lama tinggal di rumah kakaknya itu," kata Uka.
Pada Selasa pagi, Sarjaya yang bekerja sebagai buruh kembali menjemput istrinya di rumah kakak iparnya. Namun, dia tidak berhasil. Sejak sang istri pergi meninggalkan rumah dan tinggal di rumah Yahya, Sarjaya sudah 15 kali berusaha menjemputnya.
Sarjaya kembali ke rumahnya yang jaraknya tidak jauh dari rumah korban.
Sekitar pukul 9, Yahya menghampiri Sarjaya yang sedang menebang pohon mangga. Pada saat itu Yahya menyatakan tak akan mengizinkan adiknya kembali kepada Sarjaya.
"Adik gue engga bakal gua kasih sama loe mau gue modalin buka toko" kata Yahya saat itu seperti ditirukan sejumlah saksi.
Mendengar kata-kata kakak iparnya itu, Sarjaya kesal. Dia langsung menebaskan golok yang dipegangnya ke arah Yahya. "Golok mengenai leher korban yang mengakibatkan korban meninggal," kata Uka.