Guru Rumini Buka-bukaan Soal Pungli di SDN Pondok Pucung Tangsel

Kamis, 4 Juli 2019 12:40 WIB

Rumini, guru honorer SD Negeri Pondok Pucung 02, Tangerang Selatan, menunjukkan bukti kuitansi pembayaran atau pungli infocus yang dibebankan kepada orang tua murid pada Kamis, 4 Juli 2019. FOTO/Tempo/Muhammad Kurnianto

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Seorang guru honorer sekolah dasar dipecat oleh Dinas Pendidikan Tangerang Selatan (Tangsel)setelah membongkar praktik pungutan liar alias pungli terhadap orang tua murid di SD Negeri Pondok Pucung 02.

Rumini, 44 tahun, sebelumnya adalah guru ekstrakurikuler tari tradisional. Setelah tujuh tahun bekerja, dia diangkat menjadi guru Bidang Studi Kesenian untuk Kelas 1 dan 6 SDN 02. Wamita ini dipecat dari pekerjaannya pada 3 Juni 2019. "Saya menemukan hal yang mencurigakan," katanya di tempat tinggalnya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Rabu, 3 Juli 2019.

Baca: Disdik Tangsel Ungkap Dosa Rumini Guru Pelapor Pungli

Dia menuturkan bahwa ada pungutan uang kepada para wali atau orang tua murid untuk pengadaan buku paket dari kisaran Rp 230 ribu sampai Rp 360 ribu per siswa. Ada pula pungutan dana laboratorium komputer serta dana kegiatan sekolah yang harus disetorkan oleh orang tua siswa. Bahkan biaya pemasangan infocus pun dijadikan pungutan. Padahal, menurut Rumini, semua biaya pendidikan sudah dipenuhi dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).

"Karena SDN Pondok Pucung 02 ini sekolah rujukan nasional yang berhak mendapatkan dana tersebut," ujar Rumini.

Dia menjelaskan bahwa dana komputer dari negara sebesar Rp 20 ribu per bulan tiap siswa dan uang kegiatan Rp 130 ribu per tahun. Kegiatan tersebut antara lain seperti Hari Kartini dan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Setelah mengetahui banyaknya pungutan, Rumini mencari data anggaran pendidikan lewat komputer milik sekolah. Dia menemukan dokumen anggaran pendidikan dari BOS dan BOSDA. Rumini juga menemukan tumpang tindih antara anggaran BOS dan BOSDA. Dia kemudian mempertanyakan kebijakan pungutan kepada pimpinan SDN Pondok Pucung 02 Tangsel.

"Saya memprotes kebijakan tersebut. Namun justru saya mendapatkan balasan yang kurang baik," katanya.

Baca juga: Airin Bentuk Tim Satgas Saber Pungli di Tangerang Selatan

Rumini menuturkan bahwa sejak dia mempersoalkan pungli pada awal 2018 muncul permintaan dari berbagai pihak di SDN Pondok Pucung 02 Tangsel agar dia mengundurkan diri. Dia mengabaikan tekanan tersebut. Bahkan, Rumini menyatakan siap meninggalkan sekolah setelah tak ada lagi pungli terhadap orang tua murid.

"Saya dilantik oleh Dinas, dan saya juga mau diberhentikan oleh Dinas. Karena itu bukan hak pihak sekolah. Selain itu juga saya akan keluar jika sudah ada dampaknya, yakni tak ada lagi pungli terhadap orang tua murid."

MUHAMMAD KURNIANTO

Berita terkait

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

11 jam lalu

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.

Baca Selengkapnya

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

7 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

9 hari lalu

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

KPK Pecat 66 Pegawai Pelaku Pungli di Rutan

9 hari lalu

KPK Pecat 66 Pegawai Pelaku Pungli di Rutan

KPK telah menyerahkan Surat Keputusan Pemberhentian kepada 66 pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran pemerasan atau pungli di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

9 hari lalu

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

Seorang pengusaha mesin di Kota Tangerang melaporkan Kapolres Tangsel atas dugaan kriminalisasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

10 hari lalu

BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

Kepada massa pengunjuk rasa, Ana memastikan status lahan yang dijadikan jalan provinsi merupakan aset BRIN.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

10 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

10 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

11 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

14 hari lalu

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.

Baca Selengkapnya