Suharsono memakai kaos berkerah motif garis tiba di kediaman anaknya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di Perumahan Raffles Hills, Cimanggis, Kota Depok, pada Ahad siang, 7 Juli 2019. Sutopo wafat akibat penyakit kanker paru-paru. FOTO: TEMPO/IRSYAN HASYIM
TEMPO.CO, Depok - Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memiliki nazar yang belum terealisasi hingga ajal menjemput.
Impiannya adalah membahagiakan kedua orang tuanya yang sudah berusia 72 tahun. Sutopo ingin sekali memberangkatkan kedua orang tuanya menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekah.
"Memang dia dulu bilang ke Bapak, katanya kalau nanti sewaktu-waktu sudah siap akan saya naikkan Haji ke Mekkah. Ya, doakan saya siap. Kapan-kapan, kata saya,” ucap Suharsono, ayahanda Sutopo, di rumah duka di kawasan Raffles Hills, Cimanggis, Kecamatan Tapos, Kota Depok, hari ini, Ahad, 7 Juli 2019.
Sutopo Purwo Nugroho meninggal pada Ahad, 7 Juli 2019, di Guangzhou, Cina, sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Pria berusia 49 tahun ini wafat di tengah perjuangannya melawan penyakit kanker paru-paru.
Suharsono asal Boyolali, Jawa Tengah, menjelaskan bahwa sebelum meninggal Sutopo tidak memberikan tanda-tanda khusus, apalagi memberikan pesan terakhir. Keluarga, dia meneruskan, tetap yakin Sutopo bisa pulih dan kembali beraktivitas.
"Dia hanya minta didoakan. Tidak ada pesan-pesan dari dia karena keyakinan saya juga dia sembuh. Optimistis, kok,” tuturnya tentang sikap terakhir Sutopo Purwo Nugroho.