TEMPO.CO, Depok – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, menilai Sutopo Purwo Nugroho bekerja dengan hati ikhlas. Meski menderita penyakit kanker, Sutopo disebutnya masih mampu bertugas dengan baik sebagai Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB.
Baca juga: Anies Matangkan Rencana Hujan Buatan, Greenpeace: Salah Fokus
“Pak Topo bekerja dengan hati, sehingga walaupun dalam kondisi yang sangat sakit, dalam kondisi tubuh yang menderita, masih senantiasa melayani tugasnya sebagai Aparatur Sipil Negara,” kata Doni ketika mengunjungi rumah duka Sutopo di Perumahan Raffles Hill, Depok, Minggu malam, 7 Juli 2019.
Doni mengakui, meninggalnya Sutopo merupakan kehilangan yang luar biasa, utamanya bagi keluarga besar BNPB. Dia menyebut Sutopo, 49 tahun, sebagai pejuang kemanusiaan.
Doni juga memuji Sutopo dapat melakukan analisa-analisa dan kajian-kajian singkat untuk para pengambil kebijakan mengambil keputusan dengan tepat. Itu dilakukannya dengan giat meski sakit. “Kita sekali lagi telah kehilangan pak Topo,” kata Doni.
Sutopo Purwo Nugroho meninggal dalam perawatan kanker paru di rumah sakit di Guangzhou, Cina, Minggu 7 Juli 2019. Jenazah Sutopo telah dipulangkan dan dimakamkan di tempat kelahirannya di Boyolali, Jawa Tengah, pada Senin pagi 8 Juli 2019.
Baca juga: Kemendagri: Berkas Perpanjangan Izin FPI Tidak Lengkap
Pemakaman dilakukan semi militer dan dipimpin langsung Doni. Sementara itu, puluhan karangan bunga menghiasi rumah duka Sutopo Purwo Nugroho di antaranya dari Presiden Joko Widodo, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.