Hujan Buatan Dikritik Greenpeace, Anies: Suruh BPPT Jawab

Senin, 8 Juli 2019 16:28 WIB

Sejumlah petugas berusaha menabur garam ke awan untuk membuat hujan buatan di langit Dumay, Riau, (1/7). Pembuatan hujan buatan ini karena masih ditemukan beberapa titik api dalam kebakaran lahan gambut. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan menanggapi kritik banyak pihak, termasuk Greenpeace, mengenai hujan buatan untuk halau polusi udara Jakarta. Menurut Anies, rencana hujan buatan tak pernah terlontar darinya.

Baca: Hujan Buatan Anies Baswedan, Greenpeace Beri Kritik Tajam

"Saya nggak pernah ngomong soal hujan buatan, tanya Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) aja tuh, suruh BPPT yang jawab. Saya belum komentar dulu," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 8 Juli 2019.

Sebelumnya, BPPT mengatakan Pemprov DKI berencana mengadakan hujan buatan pada bulan ini untuk mengatasi polusi udara. BPPT mengklaim, rencana yang dibahas bersama Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) itu sudah mendapat restu dari Anies.

Akan tetapi Anies mengatakan BPPT "offside" karena telah mengumumkan rencana itu tanpa persetujuannya. Sebab, menurut Anies, sampai saat ini rencana hujan buatan masih digodok.

Advertising
Advertising

Rencana hujan buatan untuk membersihkan udara Jakarta dari polutan itu juga mendapat kritik dari lembaga swadaya masyarakat Greenpeace Indonesia. Greenpeace menilai rencana tersebut tak tepat sasaran dalam mengatasi polusi udara di Jakarta.

Juru Kampanye Iklim dan Energi Green Peace Indonesia, Bondan Ariyanu, memaparkan data sumber pencemaran udara di Jakarta hasil kajian Breath Easy Jakarta pada tahun 2013. Dari data itu, terlihat sumber pencemaran udara paling besar berasal dari kendaraan 46 persen dan pabrik 28 persen. Sumber pencemaran dari pabrik diproyeksikan akan bertambah besar seiring bertambahnya kebutuhan manusia.

Bondan mengatakan Pemprov DKI seharusnya melakukan perencanaan yang matang sebelum mewacanakan hujan buatan itu. Sebab, hujan buatan tak akan secara instan menghilangkan tingkat polusi udara di Jakarta. Apa lagi, hujan buatan juga menelan biaya yang tak sedikit.

Jasa Teknologi Modifikasi Cuaca atau hujan buatan memerlukan dana Rp 124,82 juta per hari. Ada juga biaya studi kelayakan pelaksanaan TMC atau hujan buatan senilai Rp 25 juta per laporan.

Baca: Atasi Polusi Udara Jakarta, Anies Setuju Hujan Buatan Juli Ini

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Tri Handoko Seto mengutarakan biaya penerapan modifikasi cuaca alias hujan buatan di Jakarta akan disiapkan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

10 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

16 jam lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

1 hari lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

Bambang Soesatyo mengingatkan dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

1 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

2 hari lalu

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

Timnas AMIN dibubarkan pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

2 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya