TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan melakukan modifikasi cuaca berupa hujan buatan untuk mengatasi polusi udara Jakarta. Kepala BPPT Hammam Riza menyatakan telah mendapat persetujuan dari Gubernur DKI Anies Baswedan untuk menurunkan hujan buatan pada pertengahan Juli 2019.
Baca: Peraturan Baru Anies Tangkal Polusi Udara, 3,5 Juta Mobil di DKI Wajib Uji Emisi 2020
"Gubernur DKI Jakarta sudah beri lampu hijau dan meminta agar TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) dilaksanakan paling cepat setelah tanggal 10 Juli dan paling lambat sebelum periode anak sekolah masuk pasca libur," kata Hammam dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 5 Juli 2019.
Menurut Hammam, TMC guna mengatasi pencemaran udara karena kegiatan perekonomian ini pertama kali dilakukan di Indonesia.
Modifikasi cuaca bakal dilakukan bersama para penerbang TNI-AU dari skadron 4 Lanud Abdurachman Saleh Malang menggunaakan armada pesawat CASA.
Kepala Balai Besar TMC Tri Handoko Seto menyampaikan hujan buatan untuk membersihkan pencemaran udara sudah berjalan di beberapa kota di negara lain, seperti Thailand, Cina, Korea Selatan, dan India. Di Bangkok misalnya, pemerintah mengendalikan pencemaran udara menggunakan metode cloud seeding dan menghilangkan lapisan inversi pada 2015.
Di New Delhi, India, modifikasi cuaca untuk menghalau polusi diterapkan dengan hujan buatan melalui penyebaran bahan kimia dari pesawat. Seto melanjutkan, pemerintah Cina menciptakan hujan di atas perairan antar negara yang dinilai membantu mengurangi polusi udara.
"Negara-negara tersebut berjuang mengatasi polusi udara dengan cara mengendalikan cuaca itu sendiri,” ujar Seto.
Pemerintah DKI Jakarta mempertimbangkan opsi menciptakan hujan buatan untuk mengurangi polusi udara. Pelaksana tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Andono Warih mengatakan BPPT telah menawarkan kepada pemerintah DKI untuk dilakukan modifikasi cuaca dengan hujan buatan.
Baca: Polusi Udara Jakarta, Pemda Pertimbangkan Opsi Hujan Buatan
Kepala BPPT Hammam Riza melalui akun Instagram-nya menyampaikan ada tiga skenario hujan buatan dalam mengatasi polusi udara jakarta, yakni penyemaian awan, penghilangan lapisan inversi, dan penyemprotan air baik dengan pesawat atau dari darat.