Warga Tolak Pencari Suaka, Kesbangpol DKI Ingatkan Hal Ini

Senin, 15 Juli 2019 14:34 WIB

Pencari suaka beraktivitas di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2019. Ratusan pencari suaka ini datang sendiri ke lokasi penampungan dengan menggunakan kendaraan umum. ANTARA/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri menjelaskan pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat, lokasi penampungan sementara pencari suaka. Sosialisasi itu menyusul adanya penolakan dari warga setempat soal keberadaan para pengungsi itu.

"Yang paling pasti lurah dan camat di sana infokan kepada warga yang kira-kira tidak mendukung, bahwa ini menjalankan Perpres 125, pemerintah harus bantu pengungsi tersebut," ujar Taufan saat dihubungi, Senin, 15 Juli 2019.

Perpres yang dimaksud Taufan adalah Perpres Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri. Di salah satu pasal di Perpres itu, pemerintah daerah dapat mengambil peran dalam penanganan pencari suaka.

Sejak Jumat, 12 Juli lalu, sekitar 1.100 pencari suaka dari Timur Tengah ditempatkan di lahan milik pemerintah di eks Kodim Komplek Perumahan Daan Mogot Baru, Kalideres. Sebelumnya mereka menempati trotoar Kebon Sirih selama hampir dua pekan.

Namun warga Daan Mogot ramai-ramai menolak kedatangan para pencari suaka itu. Mereka menyebut kedatangan para pengungsi warga negara asing tersebut membuat resah karena tanpa ada sosialisasi sebelumnya dari pemerintah.

Advertising
Advertising

Penolakan itu disampaikan dalam bentuk spanduk yang dipasang sepanjang Jalan Gilimanuk, Daan Mogot. "Kami warga Daan Mogot Baru menolak tempat penampungan imigran di komplek kami," begitu isi spanduk.

Taufan menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang terganggu dengan kehadiran para pengungsi itu. Menurut dia, sikap Pemprov DKI dan warga dalam menangani pencari suaka akan menjadi sorotan dunia. Hal ini akan berimbas pada simpati mereka kepada Indonesia saat terjadi musibah.

"Satu kali kalau kota (Jakarta) ada bencana, juga akan dibantu oleh internasional. Bantulah pemerintah dalam membantu saudara anda yang kesusahan di tempat lain," ujar Taufan.

Pemprov DKI Jakarta rencananya akan menampung para pencari suaka itu sampai pekan depan dan selanjutnya akan diserahkan ke Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). Adapun yang menjadi tanggungan Pemprov DKI selama sepekan, antara lain tenda, fasilitas MCK, hingga dapur umum.

Berita terkait

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

12 jam lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

1 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

14 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

17 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

22 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

24 hari lalu

256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi tersebut berasal dari 78 kepala keluarga.

Baca Selengkapnya

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

28 hari lalu

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan

Baca Selengkapnya

Israel dan Hamas akan Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Mesir

29 hari lalu

Israel dan Hamas akan Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Mesir

Pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dilaporkan akan berlanjut di Kairo, Mesir.

Baca Selengkapnya

Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

38 hari lalu

Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

Tim UNHCR dan IOM dikerahkan ke Aceh Barat dan untuk membantu pemerintah setempat memberikan bantuan pada pengungsi Rohingya korban kapal terbalik

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

40 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya