INH Sebut Pencari Suaka di Kabupaten Bogor Capai 1.700 Orang

Selasa, 23 Juli 2019 20:55 WIB

Suasana eks Gedung Kodim Jayakrama di Jalan Bedugul, Kalideres, Jakarta Barat, menajdi tempat penampungan para pencari suaka pada Ahad, 21 Juli 2019. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Bogor – Ketua International Networking For Humanitarian (INH) Lukmanul Hakim menyebut total pengungsi dari sejumlah negara pencari suaka dari berbagai negara yang berada di Kabupaten Bogor berjumlah sebanyak 1.700 orang.

Menurut Lukmanul, dengan banyaknya pengungsi itu, Kabupaten Bogor sempat diusulkan untuk membuat lokasi penampungan Warna Negara Asing (WNA) pencari suaka tersebut. “Tapi masih dalam pembahasan, dan belum dapat terealisasi dalam waktu dekat,” kata dia dikonfirmasi Tempo, Selasa, 23 Juli 2019.

Lukmanul mengatakan salah satu hambatannya adalah ketidaktersediaan anggaran. Sebab, lembaga donatur dari Australia yakni International Organization for Migration (IOM) telah mengehentikan kucuran anggarannya kepada UNHCR, lembaga PBB untuk pengungsi.

“Semenjak Australia menyetop bantuan untuk pengungsi, anggaran pun menurun, kecuali kalau bantuan IOM kembali dikucurkan,” kata Lukmanul.

Berdasarkan data yang dimilik lembaga kemanusiaan yang membantu penyaluran bantuan korban konflik ini, Lukmanul mengatakan jumlah pengungsi terbanyak berasal dari negara Timur Tengah, yakni Afganistan, Palestina dan sebagainya. Jumlah tersebut pun belum ditambah dengan pengungsi non pencari suaka.

Advertising
Advertising

“Kalau ditambah non pencari suaka bisa mencapai 2000-an, dan itu tersebar ada yang lari ke penampungan di Tangerang dan beberapa juga ke Jakarta,” kata Lukmanul.

Lukmanul mengatakan, menurut pengakuan para pengungsi dan pencari suaka ini, alasan memilih Kabupaten Bogor sebagai lokasi pengungsian karena dikenal dengan cuaca yang dingin, “Nama Puncak cukup terkenal karena daerah dingin, beberapa pengungsi mengetahui istilah Puncak,” kata dia.

Berita terkait

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

2 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

2 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

4 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

8 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

8 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

16 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

19 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

24 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

25 hari lalu

256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi tersebut berasal dari 78 kepala keluarga.

Baca Selengkapnya

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

30 hari lalu

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan

Baca Selengkapnya