Begini Cerita Pencari Suaka dari Afganistan Sampai ke Kalideres

Rabu, 24 Juli 2019 05:30 WIB

Sejumlah pencari suaka berada dalam bus saat akan dipindahkan dari trotoar kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Kamis, 11 Juli 2019. Pemberian bantuan kepada para pencari suaka sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 126 Tahun 2016 tentang penanganan pengungsi dari luar negeri. ANTARA/M Risyal Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Ini adalah kisah para pencari suaka yang masuk ke Indonesia. Sebagian kecil dari mereka kini ditampung di bekas Gedung Kodim, Perumahan Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat. Sama seperti sebagian besar lainnya, mereka sama tak jelas menyongsong nasib mereka untuk bisa mencapai negara yang dituju: Australia.
"Indonesia menjadi negara transit karena dekat dengan Australia," kata Anisa asal Afganistan, seperti dikutip dari Koran Tempo edisi Rabu 24 Juli 2019.
Perempuan berusia 34 tahun itu mengisahkan membawa serta putrinya meninggalkan tanah kelahiran mereka yang dilanda peperangan. Ibunya sudah tewas terbunuh. Suaminya, Khaleed, diyakini sudah lebih dulu sampai di Indonesia. Itu sebabnya dia menyusul dua tahun lalu dengan modal uang hasil jual mobil.
Anisa mengaku sampai di Indonesia sekitar 6 bulan lalu. Sebelumnya ia transit berkali-kali di berbagai negara, seperti India, Malaysia dan Singapura. Di India, Anisa sempat bekerja serabutan demi membayar upah agen dan diterbangkan ke Indonesia. "Setiap sampai satu negara, harus bayar lagi," ujarnya.
Sampai Indonesia tak membuat Anisa bisa langsung bersatu lagi dengan Khaleed. Keduanya terpisah antara Jakarta dan Serpong (Tangerang Selatan). Tak sebanding jauhnya dengan perjalanan yang sudah ditempuhnya, tapi registrasi yang berbeda di UNHCR membuat keduanya tetap terpisah.
Akhirnya Anisa dan anaknya bertahan di Jakarta menggunakan uang tersisa. Ia berharap segera mendapat kepastian suaka setelah mendaftar di UNHCR. "Ternyata hanya dapat ID tapi lalu sudah tidak dapat bantuan apapun dan diminta menunggu," ujar Anisa.
Pencari suaka beraktivitas di dekat tenda yang didirikan di trotoar jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu 10 Juli 2019. Pencari suaka yang berasal dari sejumlah negara seperti Somalia, Sudan, Pakistan dan Afganistan yang saat ini masih berkemah di sepanjang trotoar jalan Kebon Sirih akan dipindah ke Masjid Raya Jakarta Islamic Center. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Karena tak lagi punya uang maka ia bergabung dengan banyak pencari suaka lain yang tinggal di trotoar. Sampai akhirnya dipindahkan ke penampungan sementara oleh Pemprov DKI ke Kalideres pada 11 Juli 2019.
Tak jauh berbeda dengan Anisa, Ali Nazari juga mengaku datang ke Indonesia melalui agen. Ia membayar sekitar US$ 8 ribu. "Sempat transit Thailand dan Malaysia," kata lelaki asal Afganistan itu. Ali mengaku baru sebulan menetap di trotoar Jalan Kebon Sirih sebelum akhirnya dipindahkan ke Kalideres.
Sejak 2017, Ali, istri dan ketiga anaknya tinggal di Cisarua, Bogor. Mereka tinggal mengontrak rumah bersama dengan keluarga lain sesama imigran asal Afganistan. Setiap bulannya mereka berbagi kewajiban membayar uang sewa, listrik dan makan. "Alhamdulillah orang tua saya di Afganistan rutin mengirim uang," katanya.
Ditanya alasan ia memilih 'ngemper' di trotoar, Ali menunjuk ke UNHCR. Ia mengira kejelasan suaka untuk keluarganya telah diputuskan. "Ternyata hanya didata ulang kemudian diminta menunggu lagi, sementara uang sudah habis."

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

2 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

5 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

6 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

6 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

6 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

6 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

6 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya