Pengamat: Anies Baswedan Punya Dua Pilihan Jika Maju Capres

Reporter

Antara

Sabtu, 27 Juli 2019 07:39 WIB

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan tertutup di DPP NasDem, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Anies Baswedan menyatakan hanya bercerita ringan pada saat sowan dan dijamu makan siang oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menghadapi dua pilihan jika memutuskan menerima tawaran Partai NasDem untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.

Pilihan pertama, kata Atang, adalah melepaskan diri dari kekuatan politik identitas yang mengantarkannya menjadi Gubernur DKI Jakarta mengalahkan Ahok. Menurut dia, pola DKI Jakarta tidak bisa menjadi dasar bagi Anies untuk maju di pilpres mendatang.

Belajar dari pilpres yang lalu, menurut Atang, kekuatan politik identitas gagal mengantar pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai pemenang. "Bagi saya, Anies akan menghitung betul jika bertahan dengan basis politik identitas keagamaan, dan pada titik ini Anies akan kehilangan sebagian besar dukungan," kata dia kepada Antara di Kupang, Jumat, 26 Juli 2019.

Pilihan kedua, kata Atang, adalah Anies tetap memelihara basis dukungan politik identitas namun dengan menarik NasDem masuk ke dalamnya. "Walaupun kemungkinan ini kecil, namun dalam politik semua hal bisa saja terjadi," ujarnya.

Atang mengatakan NasDem sebagai pemain utama bagi Anies tetap akan membangun komunikasi koalisi di kalangan sesama partai nasionalis. Partai itu, kata dia, memahami bahwa partai Islam seperti PKS tidak bisa sendirian mengusung Anies jika tidak berkoalisi dengan partai lain.

Advertising
Advertising

Apalagi, menurut Atang, Gerindra saat ini sedang membangun kekuatan dengan PDIP. "Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain bagi Anies kecuali masuk dalam gerbong partai nasionalis dengan risiko akan ditinggalkan oleh pemilih santri," kata dia.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sebelumnya menyatakan mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jika maju menjadi calon presiden pada 2024. Hal tersebut disampaikan Surya saat Anies berkunjung ke kantor DPP Nasdem pada Rabu, 24 Juli lalu. Surya menilai Anies salah satu tokoh yang memenuhi kapasitas dan kapabel.

Di lokasi yang sama, Anies menanggapinya dengan mengaku masih ingin fokus mengurus Jakarta. “Saya bilang saya lagi urus Jakarta,” kata Anies.

Atang pun mengatakan bahwa manuver NasDem itu telah membuka jalan bagi Anies. "Maka pada 2024, Anies Baswedan harus memilih antara maju lagi menjadi gubernur atau menjadi capres, karena waktunya bersamaan," kata dia.

Berita terkait

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

18 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

20 jam lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

1 hari lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

1 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

1 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

2 hari lalu

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

Surya Paloh tidak tampak dalam acara yang digelar di kediaman Anies di Lebak Bulus itu.

Baca Selengkapnya

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

2 hari lalu

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

Hakim MK menegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena meminta izin meninggalkan sidang, padahal sidang baru dimulai kurang dari 30 menit.

Baca Selengkapnya