Ajak Risma Kelola Sampah DKI, Politikus NasDem: Bukan Orangnya

Reporter

Imam Hamdi

Jumat, 2 Agustus 2019 10:53 WIB

Tumpukan sampah yang memenuhi aliran Sungai Ciliwung dipindahkan ke dalam truk di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, 2 April 2016. Sampai siang ini, belasan truk sudah membawa sampah-sampah tersebut ke TPA Bantar Gebang atau Tempat Pembuangan Sampah Sementara Perintis. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus mengatakan tidak bermaksud mendorong Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk membantu mengelola sampah di DKI.

"Yang saya maksud bukan melibatkan Bu Risma, tapi apa yang dilakukan Risma itu yang patut di contoh. Apa itu? Penanganan sampah dari hulu," kata Bestari saat dihubungi Tempo, Kamis malam, 1 Agustus 2019.

Bestari yang merupakan anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapem Perda) DPRD DKI, melakukan studi banding mengenai pengelolaan sampah ke Surabaya, Jawa Timur. Kala itu, Bestari bertanya apakah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ingin diboyong ke Jakarta agar masalah sampah teratasi.

Dalam video yang beredar di media sosial, Risma tertawa mendengar penuturan kalau DKI memiliki anggaran soal sampah sampai Rp 3 triliun. Dalam video lainnya, menanggapi isi video yang pertama, Risma menyatakan siap membantu kalau DKI membutuhkan.

Menurut Bestari, media salah mengintepretasikan ajakan tersebut. Sebab, pernyataannya itu diterjemahkan pernyataannya dengan rencana membawa Risma langsung ke ibu kota. "Bu Risma cukup di Surabaya saja, tidak perlu ke Jakarta," kata dia.

Advertising
Advertising

Bestari menjelaskan yang patut dibawa dari Risma adalah caranya melakukan pendekatan pengelolaan sampah dari hulunya, yakni masyarakat. Risma, kata dia, sangat baik dalam melakukan pendekatan dan penyadaran masyarakat tentang arti penting pengelolaan sampah dari sumbernya. "Itu yang perlu dicontoh," ujarnya.

Menurut Bestari, selama ini penanganan sampah DKI lebih banyak menarasikan pembangun teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau intermediate treatment facility atau ITF Sunter, Jakarta Utara, dan kerja sama pembuangan ke Bantargebang, Bekasi, yang akan habis masa kontraknya pada 2021.

Padahal, menurut Bestari, persoalan utama adalah penanganan sampah di hulunya, yakni sampah rumah tangga, hotel, restoran, industri dan lainnya. Di Surabaya, kata dia, telah terbangun sistem yang baik untuk dicontoh, seperti adanya agen, seminar dan simulasi pengelolaan sampah yang rutin digelar. "Perlu juga berikan reward bagi wilayah yang mampu mengurangi sampahnya," ujarnya.

Bestari mengatakan jika DKI bisa mencontoh penanganan sampah dari hulunya seperti Surabaya, maka ibu kota bisa mengurangi sampah di ibu kota sekitar 10-20 persen. Adapun total produksi sampah di DKI mencapai 7.500 ton per hari

Kemudian, Bestari menuturkan jika ITF Sunter bisa beroperasi pada 2022, maka nantinya bisa menyerap 2.200 ton per hari. Setiap ton sampah yang masuk ke ITF akan membayar konpensasi berupa tipping fee yang nilainya masih dibahas antara Rp 350-600 ribu.

Bestari menuturkan DKI harus bergerak cepat dalam mengelola sampah di ibu kota. Sebab, jika tidak, maka pada 2021 DKI bakal darurat sampah karena kotrak pembuangan sampah di Bantargebang telah habis dan lokasi tempat pembuangan sampah terpadu itu juga sudah melebihi muatan. "Jadi perlu ada beberapa dua sampai tiga titik lagi untuk disiapkan ITF. Sebab, jika satu ITF beroperasi masih ada 5.300 ton sampah DKI harus dibuang," ujarnya.

Berita terkait

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

7 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

15 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

1 hari lalu

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

Surya Paloh tidak tampak dalam acara yang digelar di kediaman Anies di Lebak Bulus itu.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

1 hari lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

1 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

2 hari lalu

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

Timnas AMIN dibubarkan pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

2 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

3 hari lalu

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

Partai Nasdem dan PKB menyatakan akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya