Salat Idul Adha dan Pemandangan MRT di Masjid Al Azhar
Reporter
M Yusuf Manurung
Editor
Zacharias Wuragil
Minggu, 11 Agustus 2019 09:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, memutuskan untuk menggelar pelaksanaan salat Idul Adha 1440 Hijriah di halaman. Tujuannya, dapat menampung jemaah yang jumlahnya ribuan.
Mimbar imam yang terbuat dari kayu didirikan di sisi barat halaman berumput itu, atau berseberangan persis dengan bibir Jalan Sisingamangaraja. Seperti yang telah direncanakan, salat dipimpin Achmad Khoti sebagai imam dan sebagai khatib adalah Haedar Nashir yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Halaman Masjid Al Azhar hampir penuh oleh umat muslim yang melaksanakan salat Idul Adha. Jamaah salat yang terdiri dari segala jenis usia, mulai dari balita hingga lansia yang memakai kursi roda mengisi hampir setiap sudut halaman masjid.
Kebetulan, posisi salat di halaman Masjid Al Azhar juga menghadap jalur kereta Mass Rapid Transit (MRT). Jalur layang MRT di depan Masjid sedikit menukik ke bawah untuk masuk ke jalur di bawah tanah. Posisi masjid memang berada di antara Stasiun Senayan dan Stasiun ASEAN.
Baik sebelum, saat pelaksanaan dan sesudah salat, kereta Ratangga beberapa kali lalu lalang. Suara yang dihasilkan oleh laju gerbong-gerbong MRT itu memang tidak kuat layaknya Commuter Line sehingga tidak mengganggu jamaah dewasa yang salat. Namun tetap saja, beberapa anak kecil tak kuasa untuk tidak berkomentar saat MRT melintas.
"Bu kereta Bu," ujar seorang anak. Anak lain juga berkata, "Ayah lihat, Ayah," saat Ratangga lewat di antara salat Idul Adha.