Konflik Apartemen Mediterania, Ombudsman Libatkan Saber Pungli

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 19 Agustus 2019 16:17 WIB

Seorang penghuni beraktivitas dalam keadaan listrik mati di Apartemen Mediterania Palace, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Juli 2019. Lebih dari seminggu sejumlah unit Apartemen Mediterania Palace mengalami mati listrik total, meski warga sudah membayar biaya apartemen kepada pihak pengelola. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta -Ombudsman DKI Jakarta bakal meminta tim sapu bersih (Saber) Pungli Polda Metro Jaya untuk menyelidiki dugaan pungutan liar yang dilakukan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (P2RS) Mediterania terkait konflik apartemen di hunian vertikal itu.

Ketua Ombudsman DKI Jakarta Teguh Nugroho mengatakan P2RS Mediterania sudah tidak bisa mengelola apartemen lagi, karena kepengurusannya telah digantikan dengan yang baru. "Tapi sampai sekarang pengurus lama masih melakukan pungutan untuk listrik, air dan IPL," kata Teguh di kantornya, Senin, 19 Agustus 2019

Kepengurusan Apartemen Mediteraia yang sah saat ini, kata dia, adalah Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) yang baru. P3SRS Apartemen Mediterania telah disahkan berdasarkan Surat Keputusan Dinas Perumahan dan Permukiman Rakyat DKI Jakarta Nomor 272 Tahun 2019 yang terbit pada 29 April lalu.

Pembuatan kepengurusan Apartemen yang baru telah mengacu Peraturan Gubernur Nomor 132 Tahun 2018 tentang Pembinaan Pengelolaan Rusun Milik. Namun, sampai hari ini P2RS masih belum mau menyerahkan pengelolaan apartemen ke pengurus yang baru.

Bahkan, P2RS membuat rekening baru setelah Dinas Perumahan DKI meminta mereka menyerahkan aset ke pengurus yang baru. Pembukaan rekening Bank Artha Graha oleh P2RS, untuk menggantikan rekening BCA yang sejak awal digunakan untuk pembayaran sejumlah fasilitas yang warga gunakan. "Rekening BCA yang lama telah diserahkan ke pengurus yang baru."

Advertising
Advertising

Masalahnya, kata dia, penghuni yang membayar fasilitas ke rekening BCA, diancam akan diputus aliran listrik dan air yang mereka gunakan. Bahkan, ratusan penghuni apartemen telah diputus aliran listrik dan airnya karena membayar ke rekening yang kini dipegang P3SRS. "Kalau mau tidak diputus penghuni harus bayar ke rekening Artha Graha yang baru pengurus lama. Itu ancaman mereka," ujarnya.

Menurut Teguh, tindakan P2RS telah melanggar. Sebabnya, mereka menarik uang dari warga. "Mereka sudah tidak punya legal standing. Tapi, kenapa masih berani menarik uang dari warga. Ada 1.000 warga yang bayar melalui mereka karena takut aliran listrik dan airnya diputus."

Selain berkoordinasi dengan Tim Saber Pungli Polda, Ombudsman Jakarta hari ini memanggil Dinas Perumahan dan Satuan Polisi Pamong Praja DKI untuk meminta penjelasan mereka terkait masalah ini. Semestinya, pemerintah bisa tegas untuk membantu penghuni Apartemen Mediterania dalam menerapkan aturan yang dikeluarkan surat keputusannya dari Disperum.

"Hari ini kami jadwalkan pemeriksaan Disperum dan Satpol PP. Sedangkan, Tim Saber Pungli Polda kami libatkan karena mereka yang bisa melakukan penindakan," kata Teguh soal kasus konflik apartemen tersebut.

Berita terkait

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

22 jam lalu

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih mengusulkan agar seleksi CASN ditunda hingga setelah Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

3 hari lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

18 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

20 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

22 hari lalu

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

Kementerian Perdagangan menanggapi dugaan korupsi di balik tingginya harga bawang putih.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Menteri PUPR Akan Tinjau IKN setelah Libur Lebaran, Ombudsman Respons Aturan Pembatasan Barang Bawaan

23 hari lalu

Terkini Bisnis: Menteri PUPR Akan Tinjau IKN setelah Libur Lebaran, Ombudsman Respons Aturan Pembatasan Barang Bawaan

Menteri Basuki Hadimuljono akan tinjau progres pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN setelah libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Soal Pemeriksaan Barang Bawaan Penumpang dari Luar Negeri, Ombudsman: Berpotensi Maladministrasi

24 hari lalu

Soal Pemeriksaan Barang Bawaan Penumpang dari Luar Negeri, Ombudsman: Berpotensi Maladministrasi

Ombudsman mendorong agar Kementerian Perdagangan segera memberikan kepastian layanan atas penumpukan pemeriksaan barang bawaan.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

25 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Nasir Djamil Tolak Peleburan Ombudsman dan KPK: Keduanya Punya Tupoksi Berbeda

27 hari lalu

Nasir Djamil Tolak Peleburan Ombudsman dan KPK: Keduanya Punya Tupoksi Berbeda

Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil tidak setuju dengan peleburan Ombudsman dan KPK. Kedua lembaga itu memiliki tupoksi berbeda.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi III DPR Anggap Peleburan KPK dan Ombudsman Kurang Tepat

27 hari lalu

Anggota Komisi III DPR Anggap Peleburan KPK dan Ombudsman Kurang Tepat

Menurut Didik, kehadiran KPK telah berkontribusi positif dalam mengawal terwujudnya Indonesia bersih dari korupsi.

Baca Selengkapnya