Provinsi Bogor Raya, Rektor UI: Hanya Menambah Masalah

Sabtu, 24 Agustus 2019 15:03 WIB

Kemacetan terjadi di sejumlah ruas jalan di kota Bogor setelah diberlakukan sistem satu arah. TEMPO/M. Sidik

TEMPO.CO, Depok - Rektor Universitas Indonesia, Muhammad Anis, menilai rencana pembentukan Provinsi Bogor Raya terlalu birokratis. Selain tidak akan menyelesaikan persoalan yang ada saat ini di wilayah penyangga DKI Jakarta.

“Kalau mau jangan di-merger, tapi diperkuat dengan pembentukan kota megapolitan,” kata Anis di Depok, Jumat 23 Agustus 2019.

Anis mengatakan, adanya provinsi baru justru hanya akan menambah persoalan karena setiap wilayah tetap akan memiliki aturan sendiri. Itu diprediksinya bakal menjadi penghambat provinsi baru untuk maju.

“Sementara kota megapolitan dibentuk sebagai upaya mengintegrasikan antar wilayah yang mempunyai aturan berbeda-beda,” kata Anis.

Menurut dia, integrasi kota megapolitan juga bisa meminimalisir praktik-praktik birokratis. Integrasi itu juga berpotensi mengangkat kepentingan masyarakat menjadi perhatian bersama.

Advertising
Advertising

“Misal transportasi menjadi nggak timpang antara transportasi di Jakarta dengan kota penyangganya,” kata Anis sambil menambahkan konsep kota megapolitan membuat pembangunan wilayah lebih kuat, “Karena satu kesatuan, nggak perlu lagi tandatangan MoU dan sebagainya.”

Atas semua pertimbangan itu, Anis menyarankan tidak ada lagi pemikiran provinsi baru atau memilih bergabung dengan provinsi manapun. “Tetap saja provinsinya, nggak perlu merger atau membentuk provinsi baru, terlalu birokrasi,” katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor saat ini sedang memantapkan rencana perluasan wilayahnya. Beberapa wilayah yang diusulkan masuk ke dalam rencana perluasan wilayah Kota Bogor itu antara lain Ciawi, Tamansari, Sukaraja, Ciomas, dan Dramaga.

Daerah-daerah tersebut merupakan wilayah yang berbatasan langsung antara Kota Bogor dengan Kabupaten Bogor. Rencana dibuat setelah Pemerintah Kabupaten Bogor menyiapkan rencana lain membagi tiga wilayahnya saat ini.

Di tengah dua rencana itu, muncul wacana soal pembentukan Provinsi Bogor Raya mencakup di antaranya Kota dan Kabupaten Bogor, Kota dan Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kota Depok. Wacana itu mendapata respons dari Pemerintah Kota Bekasi dan Depok yang menyatakan lebih memilih bergabung ke Jakarta.

Berita terkait

Jalan-jalan Ke Bogor, Tak Cuma ke Kebun Raya Bogor, Kunjungi 4 Destinasi Wisata ini

16 Juli 2022

Jalan-jalan Ke Bogor, Tak Cuma ke Kebun Raya Bogor, Kunjungi 4 Destinasi Wisata ini

Bogor memiliki ragam destinasi wisata yang siap memanjakan para pengunjungnya, dari Kampung Budaya Sindangbarang hingga Gunung Pancar

Baca Selengkapnya

Jumlah Penduduk Kabupaten Bogor Setara dengan Warga Negara Singapura, Denmark dan Kongo

16 Juli 2022

Jumlah Penduduk Kabupaten Bogor Setara dengan Warga Negara Singapura, Denmark dan Kongo

Kabupaten Bogor wilayah penduduk terbanyak di Indonesia, mencapai lebih dari 5 juta jiwa. Jumlah ini sama dengan rakyat di Denmark dan Singapura.

Baca Selengkapnya

Wacana Bogor Masuk Jakarta Raya, Sebelumnya Mengemuka Ide Provinsi Bogor Raya

13 Juli 2022

Wacana Bogor Masuk Jakarta Raya, Sebelumnya Mengemuka Ide Provinsi Bogor Raya

Wali Kota Depok menguslkan Bogor masuk dalam Provinsi Jakarta Raya. Sebelumnya, bahkan muncul wacana Provinsi Bogor Raya.

Baca Selengkapnya

Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

24 April 2020

Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

Tim khusus FIK UI ini mengedukasi masyarakat tentang penularan, pencegahan dan tanda gejala COVID-19 hingga kesehatan mental masyarakat selama wabah.

Baca Selengkapnya

Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

24 April 2020

Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

Universitas Indonesia (UI) menempati peringkat 47 dunia sebagai perguruan tinggi yang mampu memberikan dampak bagi sosial dan ekonomi bangsa.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

24 April 2020

Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

DPPM UI menyalurkan bantuan berupa 1.368 paket kebersihan diri berupa sampo, sikat dan pasta gigi untuk menunjang sanitasi cegah Covid-19.

Baca Selengkapnya

Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

24 April 2020

Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

Dekan FKUI Ari Fahrial Syam menjelaskan ada 11 kelompok pasien yang dianjurkan tidak berpuasa selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

24 April 2020

UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

Berdasarkan peringkat Times Higher Education Universitas Indonesia berada di urutan ke 47, UGM 72, dan IPB peringkat 77.

Baca Selengkapnya

Prabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan

23 April 2020

Prabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan

Pengamat dari Puskapol UI menyebut munculnya Prabowo yang membela Jokowi menunjukkan pemerintah sedang dalam tekanan menghadapi Covid-19.

Baca Selengkapnya

UI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19

18 April 2020

UI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19

Inovasi APD ini diharapkan mampu melindungi para petugas medis yang bertugas merawat para pasien COVID-19.

Baca Selengkapnya