Sadar Sampah Plastik, Muara Gembong Deklarasi Penggunaan Tumbler

Reporter

Antara

Sabtu, 31 Agustus 2019 11:29 WIB

Sejumlah anak bermain di atas perahu di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, 9 Juni 2017. Sebagian warga memilih meninggalkan rumah mereka yang sudah tidak layak karena terkikis abrasi, namun sebagian memilih tetap bertahan dengan alasan perekonomian yang tidak berpihak kepada mereka. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Bekasi - Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, mendeklarasikan penggunaan tumbler atau botol minum dan wadah makan di seluruh sekolah daerah itu. Deklarasi dilakukan untuk menekan volume sampah plastik di daerah pesisir itu.

"Muara Gembong ini kan wilayah pesisir dan paling ujung Kabupaten Bekasi. Jangan sampah plastik ini hanyut di laut," kata Camat Muara Gembong, Junaefi, di Cikarang, Sabtu 31 Agustus 2019.

Selain didukung Pemerintah Kabupaten Bekasi, Junaefi menuturkan kalau Kecamatan Muara Gembong juga dibantu swasta berupa pemberian bantuan tumbler dan wadah makan tersebut. "Total 50 persen sekolah sudah dibagikan tumbler dan wadah makan untuk muridnya. Kemarin SDN 02 Pantai Mekar dapat 150," katanya.

Junaefi yakin mampu menekan volume sampah plastik di wilayah Muara Gembong lewat program yang dideklarasikannya itu. Ia memberi contoh satu siswa menghasilkan lima sampah plastik dalam sehari ketika mereka jajan. Jika dikalikan jumlah siswa di satu sekolah yakni 150 maka akan ada 750 lembar sampah plastik dalam sehari di satu sekolah.

"Kemudian dikalikan 30 hari, total 22.500 lembar sampah plastik dalam satu bulan, dan itu hanya satu sekolah," katanya.

Advertising
Advertising

Selain lewat deklarasi di sekolah-sekolah, Junaefi berjanji memberi pembinaan terkait pengurangan sampah plastik kepada seluruh warga Kecamatan Muara Gembong. Dia mengaku kondisi warganya kini memiliki kesadaran yang minim. Ditambah layanan kebersihan yang juga belum memadai.

"Jujur sampah warga kami itu tidak diangkut truk sampah, kalaupun ada hanya beberapa bulan sekali saja karena kan lokasinya jauh sekali," katanya sambil menambahkan, "Jadi sampah diolah secara tradisional, dimusnahkan dibakar, ditimbun, dan dijadikan pupuk kompos."

Berita terkait

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

9 hari lalu

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

18 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

26 hari lalu

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.

Baca Selengkapnya

Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

33 hari lalu

Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

Dari total timbunan sampah plastik, ditaksir sekitar 14-16 persen itu berupa sachet dan pouch.

Baca Selengkapnya

Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

35 hari lalu

Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

Sampah plastik mengancam kesehatan dan lingkungan. Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi berkampanye melalui program Green Ramadan.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

36 hari lalu

Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

Sampah plastik cenderung lebih banyak muncul di kawasan Ha Long Bay pada September hingga Mei, bertepatan dengan musim pariwisata.

Baca Selengkapnya

Ini Modus Dokter Gadungan yang Ditangkap di Bekasi

41 hari lalu

Ini Modus Dokter Gadungan yang Ditangkap di Bekasi

Modus yang dilakukan tersangka dokter gadungan yaitu mengaku sebagai dokter umum dengan nama yang menurutnya keren, Ingwy Tito Banyu.

Baca Selengkapnya

Atasi Sampah, Garut Bangun Jalan Aspal Plastik Sepanjang 50,2 Kilometer

54 hari lalu

Atasi Sampah, Garut Bangun Jalan Aspal Plastik Sepanjang 50,2 Kilometer

Untuk mengurangi tumpukan sampah plastik kantong resek, Pemkab Garut bersama Chandra Asri membangun jalan berbahan aspal plastik sepanjang 50,2 km.

Baca Selengkapnya

Penghargaan Adipura Kencana 2023, Menteri Siti Ingatkan Emisi dan Plastik dari TPA

57 hari lalu

Penghargaan Adipura Kencana 2023, Menteri Siti Ingatkan Emisi dan Plastik dari TPA

Kota Balikpapan, Kota Surabaya, Kota Bontang, Kota Bitung, dan Kabupaten Ciamis raih Adipura Kencana 2023.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa KKN Undip di Pemalang Manfaatkan Sampah Plastik Jadi Paving Block

28 Februari 2024

Mahasiswa KKN Undip di Pemalang Manfaatkan Sampah Plastik Jadi Paving Block

Mahasiswa KKN Undip menemukan cara pengelolaan sampah plastik dengan mengubah sampah plastik menjadi ecobrick berbentuk paving block.

Baca Selengkapnya