Uang Bekal UNHCR Minim, Pencari Suaka Ancam Kembali Ke Trotoar

Sabtu, 31 Agustus 2019 15:54 WIB

Petugas dari UNHCR saat sedang mendata pencari suaka yang hendak diberikan bantuan uang tunai dengan cara mengeluarkan mereka dari lokasi penampungan di eks gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat, pada Jumat, 30 Agustus 2019. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pencari suaka masih berada di penampungan hingga hari ini karena uang bekal UNHCR untuk hidup mandiri tidak mencukupi. Mereka menyebut uang pesangon itu tidak sesuai dengan biaya hidup di Jakarta.

"Ini tidak sesuai, saya sendiri keluarga tujuh orang. Saya dikasih Rp 1.600.000 untuk sewa tempat dan makan. Saya bilang ini tidak cukup, dia pun (UNHCR) setuju tidak cukup. Katanya mereka hanya bisa bantu segitu doang, tapi saya tidak terima," kata M. Sadiq, pengungsi asal Afganistan di penampungan, Sabtu, 31 Agustus 2019.

Menurut Sadiq pesangon sebanyak Rp 1,6 juta itu tidak cukup untuk biaya hidup keluarganya selama satu bulan di Jakarta. Karena biaya hidup di Jakarta cukup mahal. Untuk itu dia lebih memilih tetap tinggal di penampungan daripada pergi ke Tebet untuk mengambil uang pesangon tersebut.

"Orang yang enggak terima ya masih di sini. Saya enggak terima karena kan belum biaya kesehatan, biaya makan, dan biaya sewa kos mana cukup uang segitu," kata dia.

Sadiq menuturkan dia lebih memilih tetap tinggal di penampungan di eks kodim daripada menerima bantuan yang tidak sesuai kebutuhan. Apalagi Menurut dia, bantuan itu hanya diberikan sekali saja untuk bulan ini.

"Sebelumnya memang kita di janjikan bakal dikasih enam bulan, tapi di surat perjanjian cuma dikasih satu bulan saja," katanya.

Sadiq sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia, khususnya DKI Jakarta karena sudah membantu memberikan tempat tinggal di Kalideres.

Dia menghargai keputusan pemerintah DKI Jakarta untuk mengosongkan gedung eks kodim. "Pertama kami terima kasih kepada pemerintah dan warga yang udah cukup bantu kami selama di sini. Setelah ini urusan kami dengan UNHCR, kami akan balik lagi ke depan kantor UNHCR," kata Sadiq.

Hal senada juga diakui oleh Nurullah Fatih, pengungsi asal Afganistan. Dia menyebut bantuan yang diberikan hanya cukup untuk sewa kos-kosan saja.

"Saya bertiga sama istri dan anak, saya dikasih Rp. 1.300.000 itu hanya untuk sewa kos satu kamar saja. Untuk makan mana," katanya di penampungan.

Nurullah menyebut pesangon yang di terima masing-masing pengungsi jumlahnya berbeda. Untuk yang sendirian terima Rp 1.000.000, bertiga bersama keluarga Rp 1.300.000, dan berlima atau lebih Rp 1.600.000.

Nurullah berharap badan pengungsi PBB tidak hanya memberikan uang pesangon saja, tetapi kalau bisa mereka diberikan tempat tinggal dan uang belanja secukupnya seperti apa yang diberikan oleh IOM.

Karena pesangon yang diterima nilainya tidak mencukupi kebutuhannya selama sebulan ke depan, dia akan kembali tinggal di trotoar depan kantor UNHCR bersama pencari suaka yang lain. "Kami akan ramai-ramai kembali ke trotoar depan kantor UNHCR, karena uang yang diberikan tidak sesuai," kata dia.

Berita terkait

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

28 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

43 hari lalu

Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

Tim UNHCR dan IOM dikerahkan ke Aceh Barat dan untuk membantu pemerintah setempat memberikan bantuan pada pengungsi Rohingya korban kapal terbalik

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

45 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Alasan Projo Pasang Baliho Prabowo-Gibran di Trotoar Menteng yang Halangi Akses Pejalan Kaki

17 Januari 2024

Alasan Projo Pasang Baliho Prabowo-Gibran di Trotoar Menteng yang Halangi Akses Pejalan Kaki

Relawan Pro Jokowi atau Projo memasang baliho Prabowo-Gibran di trotoar Menteng. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Menteng, Bawaslu Jakpus: Dipasang Projo

17 Januari 2024

Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Menteng, Bawaslu Jakpus: Dipasang Projo

Bawaslu Jakarta Pusat mendapati bahwa pihak yang memasang baliho Prabowo-Gibran di trotoar kawasan Menteng adalah DPP Pro Jokowi atau Projo.

Baca Selengkapnya

Koalisi Pejalan Kaki: Satpol PP DKI Punya Wewenang Copot Baliho Kampanye yang Tutup Trotoar

16 Januari 2024

Koalisi Pejalan Kaki: Satpol PP DKI Punya Wewenang Copot Baliho Kampanye yang Tutup Trotoar

Koalisi Pejalan Kaki menyatakan Satpol PP DKI harus tegas menindak dan mencopot baliho spanduk kampanye yang tutup trotoar.

Baca Selengkapnya

Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Jakarta, Koalisi Pejalan Kaki: Merampas Hak Tunanetra dan Disabilitas

15 Januari 2024

Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Jakarta, Koalisi Pejalan Kaki: Merampas Hak Tunanetra dan Disabilitas

Koalisi Pejalan Kaki menilai pemasangan baliho kampanye sudah parah dan mengancam nyawa pejalan kaki. Baliho Prabowo-Gibran tutupi trotoar.

Baca Selengkapnya

Viral Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Menteng, Bawaslu DKI Bakal Tinjau Lokasi

15 Januari 2024

Viral Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Menteng, Bawaslu DKI Bakal Tinjau Lokasi

Baliho capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran di Menteng viral di media sosial karena tutup trotoar dan menghalangi pejalan kaki.

Baca Selengkapnya

KPU DKI Larang Peserta Pemilu Pasang Alat Peraga Kampanye di Pohon dan Trotoar, Bakal Ditertibkan

11 Januari 2024

KPU DKI Larang Peserta Pemilu Pasang Alat Peraga Kampanye di Pohon dan Trotoar, Bakal Ditertibkan

KPU DKI menyatakan alat peraga kampanye Pemilu 2024 dilarang dipasang di trotoar, tiang listrik, hingga pohon, hingga tempat ibadah dan taman.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Stabilitas di Myanmar Jadi Kunci Penyelesaian Isu Rohingya

8 Januari 2024

Menlu Retno: Stabilitas di Myanmar Jadi Kunci Penyelesaian Isu Rohingya

Menlu Retno mengatakan demokrasi dan stabilitas di Myanmar menjadi kunci penyelesaian isu Rohingya.

Baca Selengkapnya