Anjing Terkam dan Tewaskan PRT, Pemilik Terancam Pidana

Senin, 2 September 2019 21:05 WIB

Anjing jenis German Shepherd alias Herder yang biasa digunakan kepolisian sebagai anjing pelacak. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik anjing jenis herder (German Shepherd) di Cilangkap, Jakarta Timur, terancam pidana gara-gara anjingnya itu telah menggigit dan menewaskan seorang asisten atau pembantu rumah tangga. Pemilik anjing yang dimaksud adalah Taty Damai, 72 tahun, sedangkan korban adalah Yayan (35).

"Kalau kami lihat dari kejadian itu unsur pidananya ada," ujar Kepala Kepolisian Sektor Cipayung, Jakarta Timur, Komisaris Rasyid, saat dihubungi, Senin, 2 September 2019.

Rasyid mengatakan, suami dan keluarga korban memang tidak membuat laporan polisi. Walau begitu, Rasyid menegaskan, polisi tetap memproses kasus kematian Yayan.

Polisi, kata Rasyid, sudah memanggil Taty namun belum dipenuhi. Alasan yang diterima polisi, Taty sedang ada hajatan untuk menikahkan anaknya. Rasyid mengatakan penyidik bakal segera menjadwalkan pemanggilan kembali.

Penyerangan anjing herder terhadap Yayan berlangsung di rumah Taty, di Jalan Langgar, Cilangkap, pada Jumat, 30 Agustus 2019, sekitar pukul 19. Saat itu Taty ingin mengeluarkan anjing menjelang malam.

Advertising
Advertising

Biasanya, kata Rasyid, sang pemilik memang membawa anjing tersebut jalan-jalan di pekarangan rumah. Di rumah tersebut, ada sekitar empat kandang, termasuk rumah herder yang menyerang Yayan. "Setelah dibuka kandangnya, anjing itu gak langsung keluar," ujar Rasyid.

Saat kandang terbuka, posisi Yayan disebut berada di kandang lain. "Tapi setelah anjingnya keluar, entah lepas talinya atau bagaimana, korban langsung diterkam," kata Rasyid.

Akibat serangan itu, Yayan menderita luka robek di leher. Luka sejenis juga terjadi di bagian antara ketiak dengan payudaranya. Selain itu, punggung dan seluruh perut Yayan penuh cakaran anjing sejenis seperti yang digunakan Unit K-9 kepolisian itu.

Yayan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Adhyaksa, Jakarta Timur, tapi dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk penanganan lebih lanjut. Namun, dia mengembuskan nafas terakhir sesaat sebelum sampai di Kramatjati.

Rasyid mengatakan, suami Yayan telah memutuskan menolak melakukan otopsi. Begitu pun dengan dua anak mereka serta keluarga Yayan di Cianjur. Sang suami akhirnya membawa Yayan dari RS Polri pada Selasa, 2 September 2019 sekitar pukul 11. "Dibawa ke Cianjur untuk dimakamkan," kata Rasyid.

Berita terkait

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

11 jam lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

1 hari lalu

Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

Isi SMS antara istri dan Brigadir RA akan dirilis oleh Polres Metro Jakarta Selatan kepada publik.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

2 hari lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ayah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Cikampek Kehilangan Dua Anaknya

13 hari lalu

Cerita Ayah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Cikampek Kehilangan Dua Anaknya

Dua anak Syaifudin pada akhirnya tak tiba di Ciamis di Idul Fitri tahun ini. Kecelakaan maut membuat keduanya kembali ke Depok, terbujur dalam peti

Baca Selengkapnya

Satu Jenazah Koban Kecelakaan Gran Max di KM 58 Tol Cikampek Berhasil Terindentifikasi Melalui Gigi

17 hari lalu

Satu Jenazah Koban Kecelakaan Gran Max di KM 58 Tol Cikampek Berhasil Terindentifikasi Melalui Gigi

Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto menyebut satu jenazah korban kecelakaan di Tol Cikampek diidentifikasi melalui gigi

Baca Selengkapnya

Identifikasi Korban Tewas di Jalur Contraflow Tol Cikampek, Guru Besar Unpad Jelaskan Prosesnya

18 hari lalu

Identifikasi Korban Tewas di Jalur Contraflow Tol Cikampek, Guru Besar Unpad Jelaskan Prosesnya

Guru Besar Unpad ingatkan kepada polisi untuk tidak terburu-buru dalam melakukan proses tes DNA terhadap para korban tewas di jalur contraflow itu.

Baca Selengkapnya

Alasan Polda Jabar Serahkan 11 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek ke RS Polri

18 hari lalu

Alasan Polda Jabar Serahkan 11 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek ke RS Polri

Polda Jawa Barat telah mengirimkan 11 jenazah korban kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek ke RS Polri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Polisi Bakal Tes DNA 11 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek

18 hari lalu

Polisi Bakal Tes DNA 11 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek

Polisi masih mengidentifikasi identitas 11 jenazah korban kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Tes DNA akan dilakukan.

Baca Selengkapnya

11 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Terbakar 90-100 Persen

18 hari lalu

11 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Terbakar 90-100 Persen

RS Polri telah menerima 13 kantong jenazah korban kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Polisi kesulitan identifikasi identitas korban.

Baca Selengkapnya

Tempat Penitipan Hewan Peliharaan Laris Jelang Lebaran, Berapa Tarifnya?

21 hari lalu

Tempat Penitipan Hewan Peliharaan Laris Jelang Lebaran, Berapa Tarifnya?

Tempat penitipan hewan, terutama kucing dan anjing, banyak dimanfaatkan oleh masyarakat yang hendak mudik lebaran.

Baca Selengkapnya