Sidang Kerusuhan 22 Mei, Relawan Prabowo: Nginap di Hotel Mewah

Selasa, 3 September 2019 06:30 WIB

Sidang perkara kerusuhan 22 Mei di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 2 September 2019. Kesaksian sejumlah terdakwa memicu tawa di ruang sidang. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kerusuhan 22 Mei Rendy Bugis Petta Lolo membeberkan alasan mengantongi ribuan dolar AS saat unjuk rasa di sekitaran kantor Bawaslu, Jakarta Pusat.

Pimpinan Garuda Emas, ormas pendukung Prabowo di NTB itu menganggap dolar sebagai pengganti kartu kredit untuk membayar hotel selama berada di Jakarta.

Rendy berujar sudah menggunakan dolar sejak usia 20 tahun. Dia kerap memakai dolar sejak pindah ke Bali 16 tahun silam. Rendy mengaku sebagai pengusaha properti dan restoran. Ladang bisnisnya tersebar di Bali, Lombok, dan Gili Trawangan.

"Makanya kalau saya menginap di hotel mewah, dolar pengganti credit card," kata Rendy di hadapan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 2 September 2019.

Sebelumnya, polisi menyita uang USD 2.760, atau setara Rp 39 juta, dan Rp 1,6 juta milik Rendy. Jaksa mendakwa Rendy dan 6 terdakwa lain terlibat kerusuhan saat unjuk rasa di depan Bawaslu dengan melempar batu dan botol ke arah polisi.

Enam terdakwa adalah Abdurrais Ishak, Jumawal, Zulkadri Purnama Yuda, Vivi Andrian, Syamsul Huda, Yoga Firdaus. Jaksa menjerat mereka Pasal 212 juncto Pasal 214 KUHP, atau Pasal 170 ayat 1 KUHP, atau Pasal 218 KUHP.

Advertising
Advertising

Rendy dan tiga dari enam terdakwa datang dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ke Jakarta untuk menjadi peserta aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu. Awalnya Rendy dan tiga temannya berniat menginap di Hotel Grand Hyatt Jakarta. "Selama 17 tahun saya enggak pernah tidur di hotel kecil," ujar Rendy Bugis.

Namun, tiga temannya menyarankan untuk bermalam di sebuah hotel di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat, yang tarifnya lebih murah ketimbang Grand Hyatt. Mereka meminta Rendy menghabiskan sisa uang untuk berbelanja di Tanah Abang.

Ketiga temannya kini juga berstatus terdakwa atas tuduhan terlibat kerusuhan usai demo di Bawaslu. Perkara mereka menjadi satu dengan nomor 857/Pid.B/2019/PN Jkt.Pst.

Rendy dan ketiga temannya ditangkap pada Rabu subuh, saat kerusuhan 22 Mei 2019. Usai unjuk rasa di Bawaslu, mereka mengaku sedang keliling Ibu Kota menggunakan jasa taksi online Grab untuk mencari makanan sahur. Saat ditangkap, tiga orang mengenakan kaus bertuliskan Garuda Emas, ormas pendukung Prabowo -Sandiaga di NTB.

Berita terkait

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

2 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

Aboe Bakar mengatakan PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

4 jam lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

5 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

5 jam lalu

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

Partai Gelora meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

6 jam lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

6 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

6 jam lalu

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

Presiden Jokowi menyoroti pergantian posisi Perdana Menteri Singapura, dari Lee Hsien Loong ke Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Soal PKS berada di luar atau dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendapatkan respons berbeda dari internal PKS.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

7 jam lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

7 jam lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya