Santri di Tangerang Diduga Keracunan, Puskesmas Temukan Fakta Ini

Selasa, 3 September 2019 18:23 WIB

Petugas Puskesmas Pasar Kemis memberikan penyuluhan kepada santri Ponpes Nurul Hikmah setelah terjadi dua kali dugaan keracunan limbah B3, Selasa 3 September 2019. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

TEMPO.CO, Tangerang -Kepala Puskesmas Pasar Kemis, Tangerang, dokter Salwa menduga keracunan yang menimpa belasan santri Pondok Pesantren Nurul Hikmah terkait dengan pola makan dan hidup sehari hari para santri itu.

"Ditambah riwayat kesehatan anak-anak itu ada yang alergi dan ada juga yang punya penyakit lambung," ujar Salwa saat ditemui di Ponpes itu, Selasa 3 Septenber 2019.

Sejauh ini, kata Salwa, memang penyebab keracunan para santri itu diduga karena mengirup udara yang tercemar limbah. "Baru dugaan sementara, tapi nanti yang memastikan Dinas Lingkungan Hidup," katanya.

Namun untuk memastikan adanya faktor internal dalam pesantren itu yang memicu keracunan, Puskemas melakukan investigasi dengan mengambil sampel makanan, jajanan dan minuma dari kantin sekolah itu.

Sekolah yang menyatu dengan rumah penduduk tersebut memiliki banyak tempat jajan. Selain warung yang disediakan di Ponpes,para santri juga kadang membeli jananan di warung sekitar.

Sementara itu, petugas Puskesmas yang melakukan penyuluhan dan bertatap muka langsung dengan para santri menemukan sejumlah fakta baru seperti :

*Pola makan para santri tidak teratur
-Sejumlah santri mengaku jarang sarapan karena tidak berselera dengan menu makanan yang disediakan pesantren. Akhirnya mereka menyantap mie instan yang disediakan di warung.

*Kamar Asrama Santri Pengab
-Petugas Puskesmas mendapati kamar asrama santri yang panas dan pengab. Berdasarkan pengamatan Tempo, kamar berukuran sekitar 6 ×6 meter itu dihuni 12-13 orang yang dikeliling lemari pakaian, dipenuhi tumpukan kasur dan pakaian yang tergantung. Jendela kamar juga tertutup rapat.

*14 santri yang keracunan alergi dan punya penyakit lambung
-Dokter Salwa mengatakan sebagian dari santri yang mengalami keracunan memiliki riwayat alergi dan penyakit lambung (maag).

*Kebiasaan Santri menggunakan parfum bersama
-Santriwati di asrama kamar 13 mengaku kerap menggunakan parfum yang mengandung alkohol di kamar secara beramai ramai." Parfum biasanya kami semprotkan kalau mau ada acara di pesantren," kata Ani, salah satu santri.

Pengasuh SMPIT Ponpes Nurul Hikmah Nanang mengatakan akan mengevaluasi sejumlah hal tersebut. "Akan kami evaluasi dan perbaiki," kata Nanang.

Pesantren, kata dia, akan mengetatkan jajanan dan makanan para santri dan menghentikan kebiasaan menggunakan parfum. "Nanti kami larang," katanya.

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

13 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

14 hari lalu

Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

Muh Anwar, kiai abal-abal Yayasan Islam Nuril Anwar serta Pesantren Hidayatul Hikmah Almurtadho divonis penjara 15 tahun kasus pemerkosaan santri.

Baca Selengkapnya

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

29 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Kiai Abal-Abal Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Santri di Semarang Dituntut 15 Tahun Penjara

34 hari lalu

Kiai Abal-Abal Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Santri di Semarang Dituntut 15 Tahun Penjara

Bayu Aji Anwari, pimpinan Yayasan Islam Nuril Anwar Kota Semarang dituntut 15 tahun penjara. Didakwa melakukan kekerasan seksual terhadap 6 santri.

Baca Selengkapnya

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

39 hari lalu

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya

Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

40 hari lalu

Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

Polres Tebo, Jambi, menangkap terduga pelaku penyebab kematian santri berinsial AH, 13 tahun, di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes).

Baca Selengkapnya

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

45 hari lalu

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

Kasus kematian santri di salah satu Pondok Pesantren di Tebo Jambi ini sempat mandek, hingga viral lagi setelah dibawa ke Hotman Paris.

Baca Selengkapnya

Disinggung Hotman Paris, Kasus Santri Tewas di Jambi yang Sempat Mandek Berlanjut

46 hari lalu

Disinggung Hotman Paris, Kasus Santri Tewas di Jambi yang Sempat Mandek Berlanjut

Polda Jambi menyatakan penyelidikan kasus kematian seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Tebo terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Minta Santri dan Pemuda Tingkatkan Daya Saing

56 hari lalu

Wapres Ma'ruf Amin Minta Santri dan Pemuda Tingkatkan Daya Saing

Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpesan kepada para santri dan generasi muda, agar memanfaatkan setiap kesempatan sebagai upaya meningkatkan daya saing

Baca Selengkapnya

Terjadi Lagi Santri Tewas Diduga Akibat Dianiaya, Kali Ini di Lampung Selatan

58 hari lalu

Terjadi Lagi Santri Tewas Diduga Akibat Dianiaya, Kali Ini di Lampung Selatan

Polres Lampung Selatan memeriksa sebelas saksi terkait tewasnya seorang santri di kawasan Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda 606

Baca Selengkapnya