TEMPO.CO, Tangerang -Pengasuh Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Pondok Pesantren Nurul Hikmah, Nanang mengatakan peristiwa diduga keracunan limbah B3 yang dialami oleh belasan santri ponpes itu terjadi secara tiba tiba.
" Tahu-tahunya pada sesak nafas, mual dan pusing," ujarnya saat ditemui di Ponpes itu, Selasa 3 September 2019.
Saat kejadian, kata Nanang, para santri juga sedang melakukan kegiatan rutin seperti belajar dan mengaji. "Dan sejauh ini keracunan seperti ini baru kali ini terjadi," katanya.
Nanang mengatakan total santri SMPIT yang baru masuk dan tinggal di asrama sebanyak 60 orang yang terdiri dari 40 santri perempuan dan 20 santri pria. Asrama para santri terpisah antara laki dan perempuan.
Santri perempuan menempati dibagi dalam tiga kamar yang masing masing kamar berjumlah 12-13 orang yang menempati kamar 12 dan 13. Sementara sisanya ditempatkan di ruangan lain.
Nanang mengakui, kapasitas kamar santri memang tidak memadai dengan jumlah santri yang ada. Namun, kata dia, hal itu hanya bersifat sementara karena sedang dibangun ruangan baru. "Untuk sementara ya apa adanya dulu," katanya.
Petugas Puskesmas Pasar Kemis memberikan penyuluhan kepada santri Ponpes Nurul Hikmah setelah terjadi dua kali dugaan keracunan limbah B3, Selasa 3 September 2019. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Terkait dengan dugaan para santri keracunan limbah pabrik, Nanang mengatakan pihak pesantren menunggu hasil pemeriksaan dan investigasi Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Sekitar 15 siswa SMPIT Ponpes Nurul Hikmah menjalani perawatan di Puskesmas Pasar Kemis sejak Senin malam 2 September hingga Selasa siang ini 3 September 2019. Keracunan ini adalah yang kedua kalinya terjadi dalam sepekan ini.
Diberitakan Tempo sebelumnya, sebanyak 14 orang santri pondok pesantren Nurul Hikmah di Desa Kampung Bugel, Desa Pangadegan Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang menjalani perawatan di Puskesmas setempat karena diduga keracunan limbah B3. Mereka mengeluh mual dan pusing setelah menghirup udara di sekitar. Keluhan utama belasan santri itu sesak nafas, pusing mual dan muntah.