Alasan Bima Arya Sebut Angkot Bogor Akan Hilang pada 2022
Reporter
Antara
Editor
Ninis Chairunnisa
Sabtu, 7 September 2019 17:48 WIB
TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut Kota Bogor akan steril dari angkutan kota atau angkot pada 2022. Hal tersebut, kata dia, seiring dengan berkurangnya jumlah angkot Bogor karena izinnya tidak diperpanjang.
"Akhir tahun ini ada 800 unit angkot yang tidak diperpanjang izinnya karena tidak laik jalan," kata Bima Arya di Balai Kota Bogor pada Kamis, 5 September 2019.
Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Kota Bogor, jumlah angkot di Kota Bogor hingga akhir tahun lalu sebanyak 2.400 unit. Maka, dengan adanya pengurangan 800 unit angkot, ada sisa 1.600 unit angkot yang beroperasi pada 2020.
Atas perhitungan itu, Bima memperkirakan pada 2022, angkot sudah hilang secara alamiah karena semakin lama akan berkurang. "Tapi kami kan harus pikirkan kemana mereka (sopir) setelah itu, makanya ada konversi," kata dia.
Bima menyebutkan bahwa program konversi tiga angkot menjadi satu bus tengah diramu Pemerintah Kota Bogor. Opsi terbaru, ia akan mempersilahkan badan hukum angkot yang mengonversi kendaraannya ke bus untuk berinvestasi pada moda transportasi yang juga akan dibangun Pemkot Bogor, yaitu trem.
"Ini yang sekarang kita lobi. Untuk masuk, untuk berinvestasi dengan badan hukum ini berbagi saham disini. Modelnya seperti itu," kata Bima.
Hingga wacana pembuatan moda transportasi berbasis rel itu digulirkan, Bima Arya mengatakan belum mengetahui pihak mana yang akan menjadi operatornya. Saat ini, Pemkot Bogor sedang menjalin komunikasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk melakukan kajian operasional trem itu.