Sopir Bajaj pun Jadi Korban Pemalakan Massal di Tanah Abang

Reporter

Imam Hamdi

Sabtu, 7 September 2019 18:56 WIB

Pengunjung menenteng belanjaan seusai berbelanja kebutuhan Lebaran di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Ahad, 26 Mei 2019. Pasar Tanah Abang dipenuhi pengunjung yang berbelanja kebutuhan busana untuk Hari Raya Idul Fitri. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Pemalakan massal di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, tak hanya dialami pemilik kendaraan pribadi yang parkir di sana. Angkutan umum mulai dari bajaj sampai angkot pun menjadi sasaran pemalakan oleh preman jika parkir di kawasan tersebut.

Salah seorang sopir bajaj, Suripto, menceritakan pemalakan terhadap pengemudi, baik pribadi maupun angkutan umum sudah ada sejak lama. Bahkan, dari tahun 2002, pengemudi berusia 50 tahun itu, mengaku selalu membayar setiap kali parkir di badan jalan.

"Setiap parkir dan dapat penumpang bayar Rp 2 ribu sama preman," kata Suripto saat ditemui di kawasan Pasar Tanah Abang, Sabtu, 7 September 2019.

Suripto mengatakan setiap angkutan, jika mau aman mesti membayar kepada para preman yang ada di setiap titik pangkalan angkutan umum. Jika pengemudi tidak membayar, kata dia, maka bakal diusir dan tidak boleh parkir kembali di pinggir jalan.

"Mereka bisa gebrak-gebrak mobil saya kalau tidak ngasih. Saya cari aman saja. Saya anggap kasih uang rokok mereka," kata Suripto.

Advertising
Advertising

Suripto pun berharap keadaan pasar Tanah Abang bisa bebas dari preman dan pemalakan. Sebab, menurut dia, selama ini pasar Tanah Abang dikuasai oleh preman-preman yang kerap mengutip uang dari pengemudi angkutan umum maupun pedagang. "Petugas seperti tidak ada. Harapan saya ada pengawasan," ujarnya.

Aksi pemalakan massal di Tanah Abang sebelumnya menjadi viral di media sosial. Dua orang yang menjadi korban pemalakan pun melaporkan kejadian itu ke polisi. Pada 5 September 2019, korban sedang mengendarai kendaraannya untuk keluar dari Blok F Pasar Tanah Abang. Sekitar pukul 15.00 WIB, belasan orang sudah menunggu di pintu keluar Blok F. Mereka lalu meminta uang kepada korban.

Pemalakan massal juga pernah dialami, Wardani, 27 tahun dan keluarganya usai memarkir mobilnya di Blok F Pasar Tanah Abang. "Dua tahun lalu saya pernah mengalami pemalakan oleh puluhan pemuda seperti juru parkir liar," kata dia.

Modus para juru parkir liar itu, kata Wardani, adalah meminta uang dari kendaraan yang baru keluar dari lahan parkir Blok F. Setelah kendaraan keluar, satu per satu tukang parkir itu memalak uang pengendara dengan dalih telah memberi ruang untuk kendaraan tersebut keluar.

Hal yang membuat tidak nyaman dari aksi pemalakan massal itu, kata Wardani, setelah satu orang diberi duit, yang lainnya bakal mengikuti dan meminta kutipan secara bergantian. Jika tidak diberikan para pemalak terus akan terus menggedor-gedor mobil sampai diberikan. "Waktu itu saya diikutin sampai belokan K.S. Tubun. Saya sampai tiga kali ngasih. Waktu itu kondisinya sedang macet juga," ujarnya.

Berita terkait

Kepala Dishub DKI Akui Masih Banyak Travel Gelap Beroperasi di Jakarta: di Cawang UKI dan Tanah Abang

18 hari lalu

Kepala Dishub DKI Akui Masih Banyak Travel Gelap Beroperasi di Jakarta: di Cawang UKI dan Tanah Abang

Kadishub DKI Syafrin Liputo tak memungkiri masih adanya travel gelap atau angkutan umum ilegal yang beroperasi di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

29 hari lalu

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

Suasana Pasar Tanah Abang mulai padat pengunjung menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya

Ramai Pasar Tasik Saingi Pasar Tanah Abang Menjelang Lebaran, Ini Kisah Pasar Tiban Pakaian Muslim Senin dan Kamis

32 hari lalu

Ramai Pasar Tasik Saingi Pasar Tanah Abang Menjelang Lebaran, Ini Kisah Pasar Tiban Pakaian Muslim Senin dan Kamis

Keberadaan Pasar Tasik menjelang lebaran ramai, bahkan menyaingi Pasar Tanah Abang. Apa keunikan pasar tiban yang buka hanya Senin dan Kamis ini?

Baca Selengkapnya

Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

50 hari lalu

Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

Ekonom Celios tanggapi klaim Mendag Zulkifli Hasan atau Zulhas tentang geliat ekonomi Pasar Tanah Abang yang melebihi rata-rata.

Baca Selengkapnya

Setuju Aturan Pengetatan Barang Bawaan Impor Penumpang, Sandiaga: Bisa Beli Oleh-oleh di Tanah Abang

50 hari lalu

Setuju Aturan Pengetatan Barang Bawaan Impor Penumpang, Sandiaga: Bisa Beli Oleh-oleh di Tanah Abang

Sandiaga menilai aturan memperketat barang bawaan impor penumpang, merupakan bentuk keberpihakan pada produk dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Geliat Ekonomi di Pasar Tanah Abang di Atas Rata-Rata, Seperti Apa Realitanya?

51 hari lalu

Zulhas Sebut Geliat Ekonomi di Pasar Tanah Abang di Atas Rata-Rata, Seperti Apa Realitanya?

Mendag Zulhas mengklaim geliat ekonomi Indonesia selama Ramadan di atas rata-rata karena melihat ramainya Pasar Tanah Abang. Seperti apa realitanya?

Baca Selengkapnya

Sejarah Pasar Tanah Abang dan Berapa Rata-rata Omset Harian Pedagang Pakaian

51 hari lalu

Sejarah Pasar Tanah Abang dan Berapa Rata-rata Omset Harian Pedagang Pakaian

Pasar Tanah Abang pertama kali didirikan oleh Yustinus Vinck pada 1735.

Baca Selengkapnya

Pasar Tanah Abang di Awal Puasa Ramadan Ramai Pengunjung

54 hari lalu

Pasar Tanah Abang di Awal Puasa Ramadan Ramai Pengunjung

Pasar Tanah Abang di awal Ramadan ramai pengunjung. Namun, tak semua pemilik toko kebanjiran pembeli.

Baca Selengkapnya

Polres Jakpus Tangkap Lagi Tiga Tahanan yang Kabur dari Sel Polsek Tanah Abang

26 Februari 2024

Polres Jakpus Tangkap Lagi Tiga Tahanan yang Kabur dari Sel Polsek Tanah Abang

Dari 16 tahanan Polsek Tanah Abang yang kabur, masih ada tiga orang yang belum ditangkap

Baca Selengkapnya

Posisi Baru dan Pengganti Kapolsek Tanah Abang serta Wakilnya yang Dicopot Buntut Tahanan Kabur

25 Februari 2024

Posisi Baru dan Pengganti Kapolsek Tanah Abang serta Wakilnya yang Dicopot Buntut Tahanan Kabur

Polres Jakarta Pusat membenarkan pencopotan Kapolsek Tanah Abang dan Wakapolsek buntut 16 tahanan kabur

Baca Selengkapnya