Ini Kejanggalan Tender Jakarta International Stadium

Editor

Febriyan

Senin, 9 September 2019 15:00 WIB

Area proyek pembangunan Stadion BMW, Jakarta, Jumat, 6 September 2019. Direktur Konstruksi Jakarta International Stadium (JIS) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin membenarkan sudah didapatkannya pemenang lelang proyek pembangunan stadion bertaraf internasional senilai Rp 4,5 triliun tersebut. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil tender pembangunan Jakarta International Stadium yang memenangkan konsorsium PT Wijaya Karya Bagungan Gedung mendapatkan protes dari pihak yang kalah, konsorsium PT Adhi Karya. Mereka menilai terdapat kejanggalan dalam tender dengan nilai Rp 4,4 triliun tersebut.

Corporate Secretary PT Adhi Karya Ki Syahgolang Permata menyatakan bahwa pihaknya telah melayangkan surat kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Surat keberatan atas proses lelang pembangunan stadion itu dikirimkan pada 10 Agustus lalu.

Dia menyatakan, dalam surat protes itu, mereka mempermasalahkan posisi PT Wika Gedung sebagai peserta tender. Masalahnya, menurut dia, PT Jakarta Propertindo sebenarnya mengundang PT Wika, namun yang mengikuti tender justru anak perusahaannya, PT Wika Gedung.

“Leader peserta lelang yang dimenangkan bukan pihak yang diundang panitia (lelang),” ujarnya kepada Tempo Kamis lalu.

PT Wika Gedung membentuk konsorsium dengan PT PT Jaya Konstruksi dan PT Pembangunan Perumahan (PP) sementara PT Adhi Karya membentuk konsorsium bersama PT Hutama Karya, PT Nindya Karya dan PT Indah Karya.

Advertising
Advertising

Selain karena status PT Wika Gedung, Adhi Karya cs juga mempertanyakan proses lelang pembangunan stadion itu. Mereka mempermasalahkan penilaian panitia yang memberikan angka lebih kecil kepada mereka ketimbang yang diberikan kepada Wika Gedung cs. Padahal, Adhi Karya cs mengajukan penawaran lebih murah Rp 300 miliar ketimbang yang diajukan Wika Gedung cs.

Dokumen pengumuman peringkat lelang yang salinannya diperoleh Tempo menyebutkan Wika Gedung cs sebagai pemenang mengajukan penawaran harga pembangunan JIS senilai Rp 4,08 triliun. Sedangkan KSO Adhi Karya mengajukan penawaran Rp 3,78 triliun. Namun, KSO Adhi Karya hanya mendapatkan bobot penilaian harga sebesar 15. Sedangkan, KSO Wika Gedung mendapatkan bobot penilaian harga mencapai 27,78.

Syahgolang menuturkan surat keberatan juga telah dilayangkan kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Surat keberatan dilayangkan ke perusahaan daerah itu karena KSO Adhi Karya menawarkan harga lebih murah dibandingkan KSO Wika Gedung.

Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya Muhammad Fauzan menuturkan hal serupa. Surat keberatan terkait proses tender JIS itu telah dikirimkan ke LKPP dan KPPU.

Fauzan mempertanyakan aturan lelang yang diterapkan oleh Jakpro di mana pihak yang menawarkan harga lebih rendah justru poinnya di bawah pihak yang menawarkan harga lebih tinggi.

“Itu yang kami tanyakan termasuk kami tembusi ke LKPP dan KPPU,” katanya.

Kepala LKPP Roni Dwi Susanto menuturkan belum menerima surat keberatan yang dilayangkan oleh KSO Adhi Karya. “Saya belum melihatnya,” tuturnya.

Direktur Kontruksi JIS PT Jakarta Propertindo Iwan Takwin menuturkan lelang pembangunan stadion untuk kandang Persija Jakarta itu menggunakan sistem undangan. Perusahaan yang sebelumnya telah bermitra dengan perusahaan daerah itu akan mendapatkan undangan untuk mengikuti lelang tersebut.

Iwan menjelaskan karena pembangunan JIS nilainya mencapai Rp 4 triliun dan merupakan proyek besar, perusahaan daerah itu mengundang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengikutinya.

“Tapi untuk KSO-nya dengan siapa, kami tidak tentukan,” katanya.

Dia juga menjelaskan bahwa Wika Gedung cs memenangkan tender itu karena keunggulan dari sisi teknis. Dia menyatakan bahwa sejak awal mereka memang telah membuat sistem penilaian yang lebih memberatkan pada sisi teknis.

"Porsi penilaian tender lelang karena kami mau kualitas, maka 70 persen penilaian teknis dan 30 persen harga. Itu sudah berjalan dan akhirnya diputuskan pemenangnya (KSO Wijaya Karya)," ujar Iwan saat dihubungi Tempo, Kamis 5 September 2019.

Iwan lebih lanjut menerangkan kalau tak terpilihnya kontraktor yang memiliki harga lebih murah dibanding kompetitornya dalam sebuah lelang proyek adalah hal yang wajar. Sebab, menurut dia banyak indikator penilaian yang dipertimbangkan dalam proses lelang.

"Di konstruksi ini beda dari membeli barang yang sudah jadi. Kualitas materialnya oke lah sama, tapi soal presisi waktu pengerjaan bagaimana? Akselerasi mereka bagaimana?" ujar Iwan.

Berdasarkan dokumen yang dimiliki Tempo, Wika cs memang mendapatkan angka lebih besar dalam hal penilaian teknis. Mereka mengantongi poin 66,14 ketimbang Adhi Karya cs yang mengantongi poin 60,17.

Berita terkait

Dalam Sehari, Jokowi Gelontorkan PMN Rp9,5 Triliun untuk 2 BUMN

27 hari lalu

Dalam Sehari, Jokowi Gelontorkan PMN Rp9,5 Triliun untuk 2 BUMN

Presiden Jokowi mengucurkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp9,5 triliun untuk dua BUMN, yaitu Wijaya Karya dan IFG Life.

Baca Selengkapnya

Jokowi Suntikan Rp 6 Triliun ke PT Wijaya Karya untuk Selesaikan PSN

28 hari lalu

Jokowi Suntikan Rp 6 Triliun ke PT Wijaya Karya untuk Selesaikan PSN

Presiden Jokowi menyetujui Penyertaan Modal Pemerintah (PMN) sebesar Rp 6 triliun untuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Gabungkan 7 BUMN Karya Menjadi Tiga Induk, Siapa Saja?

41 hari lalu

Erick Thohir Gabungkan 7 BUMN Karya Menjadi Tiga Induk, Siapa Saja?

Erick Thohir menggabungkan 7 BUMN Karya: Brantas Abipraya, Adhi Karya dan Nindya Karya jadi satu PT, HK dan Waskita, serta Wika dan PP

Baca Selengkapnya

13 Acara yang Pernah Digelar JIS Mulai Pertandingan Sepak Bola, Konser Musik, hingga Kampanye Akbar

12 Februari 2024

13 Acara yang Pernah Digelar JIS Mulai Pertandingan Sepak Bola, Konser Musik, hingga Kampanye Akbar

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar adakan kampanye terakhir di JIS. Sebelumnya, berbagai acara pernah digelar di sini. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop Twice Selama 2023, Konser di JIS hingga Nissan Stadium

31 Desember 2023

Kaleidoskop Twice Selama 2023, Konser di JIS hingga Nissan Stadium

Twice mengumumkan, tur Ready To Be in Japan Special akan diadakan pada musim panas tahun 2024

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop Olahraga Juli 2023: Kontrak Fantastis Lionel Messi, Polemik JIS, Carlos Alcaraz Juara Wimbledon

28 Desember 2023

Kaleidoskop Olahraga Juli 2023: Kontrak Fantastis Lionel Messi, Polemik JIS, Carlos Alcaraz Juara Wimbledon

Polemik soal pemilihan JIS sebagai salah satu arena Piala Dunia U-17 2023 mewarnai kaleidoskop olahraga sepanjang Juli lalu.

Baca Selengkapnya

Momo Twice: Pernah Tereliminasi dari Sixteen hingga Bergabung JYP Entertainment

21 Desember 2023

Momo Twice: Pernah Tereliminasi dari Sixteen hingga Bergabung JYP Entertainment

Momo Twice idola K-Pop yang dikenal sebagai penari dan rapper

Baca Selengkapnya

Rencana Merger dengan Wijaya Karya, Bos PT PP: Sepenuhnya Ada di Kementerian BUMN

20 Desember 2023

Rencana Merger dengan Wijaya Karya, Bos PT PP: Sepenuhnya Ada di Kementerian BUMN

Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk, Novel Arsyad menjelaskan soal rencana merger dengan PT Wijaya Karya (Persero) belum mendapatkan arahan lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Dapat Stimulus dari JICA US$ 155 Juta, Pertamina Targetkan PLTP Terbesar ke III di Sumatera Selesai Desember 2024

20 Desember 2023

Dapat Stimulus dari JICA US$ 155 Juta, Pertamina Targetkan PLTP Terbesar ke III di Sumatera Selesai Desember 2024

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Direktur Utama PGEO Julfi Hadi meletakkan batu pertama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau PLTP Lumut Balai Unit 2.

Baca Selengkapnya

Warga Membobol Masuk, DKI Bantah Kampung Susun Bayam Warisan Anies Proyek Mangkrak

20 Desember 2023

Warga Membobol Masuk, DKI Bantah Kampung Susun Bayam Warisan Anies Proyek Mangkrak

Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono hanya berkomentar bahwa Kampung Susun Bayam adalah bagian dari JIS.

Baca Selengkapnya