Kualitas Udara Terdampak Industri Arang, Ini Kata Wali Kota Jakut

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 13 September 2019 18:08 WIB

Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko saat inspeksi ke industri rumahan pembakaran arang dan aluminium di RW 09 Cilincing, Jalan Cakung Drainase, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat, 13 September 2019. Lokasi ini dikeluhkan sebabkan polusi udara. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta -Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko memerintahkan Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Utara untuk memasang alat pemantau kualitas udara di kawasan industri rumah pembakaran arang dan aluminium.

Menurut Sigit, pihaknya perlu menghimpun data atas dampak pembakaran terhadap kualitas udara di sekitar lokasi di RW 09, Cilincing, Jakarta Utara itu.

"Saya perintahkan ke Sudin LH untuk segera melaksanakan pemasangan alat pemantau sehingga ukurannya jelas dan ini akan menjadi sebuah dasar kebijakan," kata Sigit di salah satu lokasi rumah industri pembakaran, Jakarta Utara, Jumat, 13 September 2019.

Hari ini Sigit menyidak ke lokasi berdirinya industri rumah pembakaran arang dan aluminium. Dia berujar peninjauan dilakukan setelah ramai pemberitaan ihwal asap pembakaran yang mengganggu warga setempat.

Pemerintah DKI, Sigit melanjutkan, akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Koordinasi juga berjalan dengan polisi dan kejaksaan negeri (kejari) Jakarta Utara.

Dia mengajak instansi terkait untuk bersama melakukan penegakan hukum lingkungan. Karena itu, pemerintah kota memerlukan data konkret soal pencemaran udara akibat pembakaran arang dan aluminium itu.

Advertising
Advertising

Kepala Suku Dinas LH Jakut Slamet Riyadi menyampaikan akan ada minimal dua alat yang dipasang. Alat diperlukan guna melihat baku mutu udara dengan mengukur kadar nitrogen dioksida (NO2) dan hidrogen sulfida (H2S). Sudin LH Jakut mencatat ada 23 industri rumah pembakaran arang dan dua industri pembakaran aluminium.

Sudin LH Jakut perku berkoordinasi terlebih dulu dengan Dinas LH DKI sehubungan dengan jumlah alat pemantau yang siap untuk dipasang.

Slamet belum menentukan titik pemasangan alat pemantau kualitas udara tersebut. "Kami menyesuaikan saja beberapa titik yang kira-kira agak rawan dengan adanya pembakaran ini," ucap Slamet.

Berita terkait

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

8 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hanya Cerah di Pagi Hari, Siap-siap Hujan Petir

16 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hanya Cerah di Pagi Hari, Siap-siap Hujan Petir

Jakarta diprediksi hujan sejak siang, Jumat. 19 April 2024. BMKG memprediksi hujan petir turun di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

18 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya

Indonesia Negara Paling Berpolusi di Asia Tenggara pada 2023 Versi IQAir , Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta?

46 hari lalu

Indonesia Negara Paling Berpolusi di Asia Tenggara pada 2023 Versi IQAir , Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta?

Laporan tahunan IQAir menunjukkan rapor merah kualitas udara di Indonesia, khususnya di Jakarta dan sekitarnya. Polusi udara meningkat pada 2023.

Baca Selengkapnya

Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

46 hari lalu

Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Langit Jakarta Masih Cerah Hari Ini, Suhu Berkisar 23-32 Derajat Celcius

46 hari lalu

BMKG Perkirakan Langit Jakarta Masih Cerah Hari Ini, Suhu Berkisar 23-32 Derajat Celcius

Langit Jakarta diperkirakan masih cerah pada hari ini Rabu, 20 Maret 2024. Hujan diperkirakan baru turun di sebagian kecil wilayahpada dinihari esok.

Baca Selengkapnya

Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

51 hari lalu

Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Masuk Urutan 10 Terburuk di Dunia pada Awal Libur Panjang Nyepi

54 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Masuk Urutan 10 Terburuk di Dunia pada Awal Libur Panjang Nyepi

Udara Jakarta memburuk menjelang libur panjang akhir pekan. Merujuk data IQAir, kualitas udara Jakarta terburuk ke-10 dari kota besar di dunia.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Buruk Berkolerasi dengan Peningkatan Kasus Bunuh Diri

2 Maret 2024

Kualitas Udara Buruk Berkolerasi dengan Peningkatan Kasus Bunuh Diri

Nenek-nenek berpotensi melakukan bunuh lebih besar saat menghadapi kualitas udara yang memburuk.

Baca Selengkapnya

DKI Tambah 9 Stasiun Pemantau Kualitas Udara, Pengusaha Diminta Beli Water Mist

26 Januari 2024

DKI Tambah 9 Stasiun Pemantau Kualitas Udara, Pengusaha Diminta Beli Water Mist

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah jumlah Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) yang ada di wilayahnya.

Baca Selengkapnya